- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jomlo Minggir Dulu! Bocah Ini Bangga Pacarnya Mau Sunat


TS
mbak.far
Jomlo Minggir Dulu! Bocah Ini Bangga Pacarnya Mau Sunat

gambar
Waktu ane masih SD dulu, yang ane tahu hanya main. Main petak umpet, main lempar karet, main kelereng, main ular tangga, dan yang sejenisnya.
Dan yang jelas, ane tidak mengerti apa itu pacar. Yah, namanya masih bocah ingusan.
Namun, lain dulu lain sekarang. Bocah-bocah jaman dulu mungkin terkesan lugu, dan bocah jaman sekarang, mungkin terkesan sudah agak tidak polos lagi. Maksudnya, kadang-kadang mereka sudah memahami atau bahkan melakukan hal yang sebenarnya hanya pantas dilakukan oleh orang dewasa, yang sudah mengerti batasan, atau katakanlah yang sudah cukup umur.

idntimes.com
Contohnya, tidak sedikit bocah jaman sekarang, yang baik secara usia maupun psikologis belum matang, tetapi sudah punya pacar.
Jaman semakin maju di mana keterbukaan serta akses berbagi semakin mudah dijangkau. Mungkin, itu menjadi salah satu penyebab mengapa 'memiliki pacar' bagi bocah ingusan adalah dianggap 'keren'.
Akhirnya, tanpa malu atau boleh jadi belum mengerti jika itu memalukan, mereka membagikan potret mesranya di media sosial dengan seorang pacar yang juga sama-sama masih bocah.
Kadang-kadang mereka memiliki panggilan sayang "mamah-papah", "ayah-bunda', "abi-umi", yang tentunya sukses bikin orang dewasa merasa geli sendiri.
Nah, sama halnya dengan potret menggelikan berikut, seorang bocah perempuan membagikan momen saat menemani pacar bocahnya yang hendak sunat melalui instastory.

gambar
Dengan begitu menggelikan bocah bernama Ayla tersebut menuliskan "Doi sunat hari ini". Sebuah kalimat yang mengandung kebanggaan menurutnya.
Ya, tentu saja Mbak Ayla ini bangga karena pacarnya mau di-sunnat. Pertanyaannya, kalau sudah sunat terus mau ngapain? Hahaha. Dasar bocah bucin.
Sebagai orangtua, mungkin GanSis agak kuatir dengan fenomena bocah pacaran yang belakangan kian marak. Apalagi hal tersebut bisa saja menjerumuskan anak-anak kepada hal-hal yang lebih fatal lagi.
Kita semua pastinya tidak ingin hal tersebut terjadi pada anak-anak kita. Nah, jadi kalau menurut ane ada beberapa tips sebagai upaya untuk menghindarkan anak dari hal-hal semacam itu;

jatim.suara.com
1. Bekali ilmu agama
Agama memang solusi, sih, menurut ane. Agama juga ibarat rem serta penunjuk jalan. Jadi emang penting menanamkan nilai-nilai serta ilmu agama kepada anak sejak dini.
2. Batasi dan kontrol penggunaan gadget
Jaman sekarang, penggunaan gadget untuk anak-anak memang tidak bisa dihindarkan, tetapi setidaknya bisa dibatasi dan dikontrol. Apalagi sekarang serba 'daring', termasuk sekolah.
Jadi, dengan dibatasi serta dikontrol penggunaan gadget, setidaknya akan membuat kita tahu aktivitas apa saja yang dilakukam anak.
3. Berikan cinta dan kasih sayang
Kadang-kadang, anak mencari cinta dan perhatian di tempat lain sebab kurangnya waktu, pelukan, perhatian, cinta dan kasih sayang dari orangtua. Saat anak merasa cukup dengan cinta dan kasih sayang orangtua, ia tidak akan lagi cari sensasi hanya agar diperhatikan oleh oranglain
Valid no debat šš
4. Kenali teman-temannya.
Ya, kita musti tahu dengan siapa anak bergaul. Karena lingkar pertemanan anak, sedikit banyak akan mempengaruhi hidupnya.
Cara mengenali teman-temannya, ya bukannya tidak dengan ditanya, semisal begini; "temanmu siapa? Kamu main apa aja sama temanmu?" "
Kalau bertanya to the poin seperti itu, anak justru memilih berbohong sebab merasa seperti dicecar.
Ajak ngobrol, bercanda, cerita-cerita gaje, lalu ditanyakan pelan-pelan, dipancing-pancing, nanti jika sudah merasa nyaman, tanpa disadari anak akan cerita kegiatan apa saja yang dilakukan atau dengan siapa ia bermain.
Itulah kisah menggelitik Mbak Ayla dan tips sederhana dari ane. Semoga bermanfaat dan mari diskusi

š“"Udah ya, Dek, pacarannya! Putusin aja doi kau. Kasihan ini kaum jomlo fakir asmara :v ...."
Referensi+ opini pribadi
0
760
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan