Namamu mungkin masih menggema dalam kepala. Cokelatnya pupil matamu masih terngiang dalam pikiranku. Pun canda tawamu, semuanya masih utuh tersimpan rapi dalam arsip kenangan di benakku. Semuanya akan awet karena setiap hari kusambangi ia, meski porak poranda dalam jiwa selalu terjadi setelahnya.

Kau sudah tahu perasaanku, itulah mengapa sikapmu tiba-tiba berubah 360 derajat. Tapi tak apa, setidaknya ada lega di dada meski lamat-lamat kecewa juga ikut membuntuti. Apa pun takdirnya, semua itu akan terbalas. Entah kau yang kembali padaku, atau aku yang mengikhlasmu lebih dulu.

Aku masih mengharap hadirmu, walau pun hanya setitik harap yang masih tersisa. Tuhan maha pembolak-balik hati manusia. Semoga kau ditakdirkan untukku. Kau memilihku dan mencintaiku, suatu ketika. Dan itu adalah baik, teoat menurut ketetapan-Nya.

Doa terbaik untukmu, Wg..
#16