- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Movies
Tentang Central Intelligent


TS
raeuki
Tentang Central Intelligent
Tentang Sebuah Film Mata-Mata

Central Intelligentmerupakan film comedy-action yang disutradarai oleh Rawson Marshall Thurber yang saya kenal melalui film yang lucunya luar biasa, We're The Miller (2013). Tidak kalah lucu Central Intelligent (2016) juga menghadirkan film komedi yang membuat banyak tawa. Film ini dibintangi oleh Dwayne Johnson yang juga bermain pada film Skyscraver (2018) dengan sutradara yang sama. Bermain bersama Kevin Hart yang kelak meraka juga akan bermain dalam film Jumanji : Welcome to the Junggle (2017) dan Jumanji : The Next Level (2019).
Film tema spy atau mata-mata merupakan tema yang bisa dibilang umum, dari cerita yang sangat serius ataupun yang penuh komedi seperti film ini.
Film ini dibuka dengan adegan bullying terhadap siswa gemuk (Robbie Weirdicht) pada acara perpisahan angkatan 1996 di sebuah SMA. Di mana Robbie Weirdicht dipermalukan di hadapan para siswa pada saat siswa paling teladan Calvin Joyner (Kevin Hart) sedang berpidato.
Satu adegan singkat yang menjadi awal alur cerita ini adalah ketika si "Golden Jet" julukan siswa terbaik itu meminjamkan jaketnya untuk menutupi tubuh telanjang Robbie Weirdicht yang dipermalukan. Kebaikan kecil itu membawa dampak besar dalam kehidupan Calvin Joyner kelak dikemudian hari.
Film pun meloncat ke 20 tahun kemudian di mana Calvin Joyner telah menikah dengan Maggie (Danielle Nicolet), kekasihnya di masa SMA. Calvin Joyner menjadi seorang akuntan, di mana dulu ketika SMA banyak orang yang berekspresi bahwa kelak ia akan menjadi seorang gubernur.
Calvin Joyner terlihat tidak enjoy dengan pekerjaannya sebagai akuntan, teman kantornya dipromosikan, sedang ia bukan lagi menjadi center seperti masa SMA nya. Ia hanya lah karyawan biasa, bukan lagi seseorang yang spesial yang dibangga-banggakan.
Di kantornya ia mendapatkan undangan acara reuni angkatan 96, sesaat kemudian sebuah permintaan pertemanan dari akun bernama Bob Stone yang mengaku sebagai temannya di masa SMA dan dia adalah Robbie Weirdicht, yang akhirnya mengajak ia bertemu di sebuah bar.
Dan pada pertemuan mereka di bar inilah kisah dalam film ini berjalan. Penampilan Robbie Weirdicht yang berubah dari gemuk menjadi penuh otot. Adegan aksi pertama disuguhkan di sini dimana Bob Stone menghajar beberapa orang karena mempermasalahkan kursi.
Perjalanan film ini penuh dengan komedi sesuai dengan genre nya. Adegan aksi ringam dan mengocok perut disuguhkan dengan sangat ciamik, seperti mengingat kembali franchise Rush Hour yang diperankan Jackie Chan dan Chris Tucker.
Kekonyolan yang dilakukan kedua tokoh utama membawa tawa semakin mengocok perut.
Dengan membawa tema mata-mata kita disuguhkan sebuah misteri tentang siapa penjahatnya, siapakah "Si Luwak Hitam" yang membawa dilema pada Calvin Joyner. Dilema yang seharusnya serius ini bisa dieksekusi menjadi sebuah komedi yang lucu.
Seperti kebanyakan film bergenre action-comedy tentu film ini ringan untuk alur ceritanya. Untuk yang pernah menonton Spy (2015) yang salah satu aktornya Jason Statham dan menikmatinya, juga bagi kalian penikmat film ringan dengam intensitas komedi, film ini cocok.
Dan tentang Calvin Joyner seorang terbaik di masa SMA sangat related pada banyak kehidupan, di mana, menjadi apa mereka yang dulu berada dipuncak pada masa sekolahnya. Apakah benar menjadi seseorang yang pernah diekspektasikan orang-orang atau mereka hanya menjadi bukan siapa-siapa atau orang biasa saja atau bahkan tenggelam dan menghilang dari peranan penting masyarakat.
Dan tentang Robbie Weirdicht yang menjadi bahan perisakan, yang dipermalukan bisa bangkit dan menjadi seseorang penting yang berperan dalam menyelamatkan negara. Namun tentu saja pembullyan bukan hal yang boleh dilakukan. Dalam adegan pertemuan Robbie dan Travor (Jason Bateman) si pembully nya dulu tersirat bahwa trauma dan luka itu masih ada di dalam diri Robbie.
Film ini ditutup dengan pengembalian jaket Calvin Joyner oleh Robbie Weirdicht sebuah ending yang sangat luar biasa baik dan keren. Di mulai dengan dipinjamkan dan diakhiri dengan dikembalikan.
Pada akhirnya ini adalah film komedi-aksi yang mana harus menjumpai tawa penonton untuk keberhasilannya. Dan saya tertawa.
Inilah tentang film Central Intellegent.
Agan-agan juga bisa nonton tentang versi video di sini

Central Intelligentmerupakan film comedy-action yang disutradarai oleh Rawson Marshall Thurber yang saya kenal melalui film yang lucunya luar biasa, We're The Miller (2013). Tidak kalah lucu Central Intelligent (2016) juga menghadirkan film komedi yang membuat banyak tawa. Film ini dibintangi oleh Dwayne Johnson yang juga bermain pada film Skyscraver (2018) dengan sutradara yang sama. Bermain bersama Kevin Hart yang kelak meraka juga akan bermain dalam film Jumanji : Welcome to the Junggle (2017) dan Jumanji : The Next Level (2019).
Film tema spy atau mata-mata merupakan tema yang bisa dibilang umum, dari cerita yang sangat serius ataupun yang penuh komedi seperti film ini.
Film ini dibuka dengan adegan bullying terhadap siswa gemuk (Robbie Weirdicht) pada acara perpisahan angkatan 1996 di sebuah SMA. Di mana Robbie Weirdicht dipermalukan di hadapan para siswa pada saat siswa paling teladan Calvin Joyner (Kevin Hart) sedang berpidato.
Satu adegan singkat yang menjadi awal alur cerita ini adalah ketika si "Golden Jet" julukan siswa terbaik itu meminjamkan jaketnya untuk menutupi tubuh telanjang Robbie Weirdicht yang dipermalukan. Kebaikan kecil itu membawa dampak besar dalam kehidupan Calvin Joyner kelak dikemudian hari.
Film pun meloncat ke 20 tahun kemudian di mana Calvin Joyner telah menikah dengan Maggie (Danielle Nicolet), kekasihnya di masa SMA. Calvin Joyner menjadi seorang akuntan, di mana dulu ketika SMA banyak orang yang berekspresi bahwa kelak ia akan menjadi seorang gubernur.
Calvin Joyner terlihat tidak enjoy dengan pekerjaannya sebagai akuntan, teman kantornya dipromosikan, sedang ia bukan lagi menjadi center seperti masa SMA nya. Ia hanya lah karyawan biasa, bukan lagi seseorang yang spesial yang dibangga-banggakan.
Di kantornya ia mendapatkan undangan acara reuni angkatan 96, sesaat kemudian sebuah permintaan pertemanan dari akun bernama Bob Stone yang mengaku sebagai temannya di masa SMA dan dia adalah Robbie Weirdicht, yang akhirnya mengajak ia bertemu di sebuah bar.
Dan pada pertemuan mereka di bar inilah kisah dalam film ini berjalan. Penampilan Robbie Weirdicht yang berubah dari gemuk menjadi penuh otot. Adegan aksi pertama disuguhkan di sini dimana Bob Stone menghajar beberapa orang karena mempermasalahkan kursi.
Perjalanan film ini penuh dengan komedi sesuai dengan genre nya. Adegan aksi ringam dan mengocok perut disuguhkan dengan sangat ciamik, seperti mengingat kembali franchise Rush Hour yang diperankan Jackie Chan dan Chris Tucker.
Kekonyolan yang dilakukan kedua tokoh utama membawa tawa semakin mengocok perut.
Dengan membawa tema mata-mata kita disuguhkan sebuah misteri tentang siapa penjahatnya, siapakah "Si Luwak Hitam" yang membawa dilema pada Calvin Joyner. Dilema yang seharusnya serius ini bisa dieksekusi menjadi sebuah komedi yang lucu.
Seperti kebanyakan film bergenre action-comedy tentu film ini ringan untuk alur ceritanya. Untuk yang pernah menonton Spy (2015) yang salah satu aktornya Jason Statham dan menikmatinya, juga bagi kalian penikmat film ringan dengam intensitas komedi, film ini cocok.
Dan tentang Calvin Joyner seorang terbaik di masa SMA sangat related pada banyak kehidupan, di mana, menjadi apa mereka yang dulu berada dipuncak pada masa sekolahnya. Apakah benar menjadi seseorang yang pernah diekspektasikan orang-orang atau mereka hanya menjadi bukan siapa-siapa atau orang biasa saja atau bahkan tenggelam dan menghilang dari peranan penting masyarakat.
Dan tentang Robbie Weirdicht yang menjadi bahan perisakan, yang dipermalukan bisa bangkit dan menjadi seseorang penting yang berperan dalam menyelamatkan negara. Namun tentu saja pembullyan bukan hal yang boleh dilakukan. Dalam adegan pertemuan Robbie dan Travor (Jason Bateman) si pembully nya dulu tersirat bahwa trauma dan luka itu masih ada di dalam diri Robbie.
Film ini ditutup dengan pengembalian jaket Calvin Joyner oleh Robbie Weirdicht sebuah ending yang sangat luar biasa baik dan keren. Di mulai dengan dipinjamkan dan diakhiri dengan dikembalikan.
Pada akhirnya ini adalah film komedi-aksi yang mana harus menjumpai tawa penonton untuk keberhasilannya. Dan saya tertawa.
Inilah tentang film Central Intellegent.
Agan-agan juga bisa nonton tentang versi video di sini


Diubah oleh raeuki 15-01-2021 10:42
0
394
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan