- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Menanti Wapres Maruf Amin Sambut Abu Bakar Baasyir


TS
NegaraTerbaru
Menanti Wapres Maruf Amin Sambut Abu Bakar Baasyir
Spoiler for Wapres Maruf dan Baasyir:
Spoiler for Video:
Aroma kebebasan sebentar lagi dihirup terpidana terorisme Abu Bakar Baasyir, tepatnya pada Jumat, 8 Januari 2021 mendatang. Meskipun begitu, pendiri pondok pesantren Al Mu’min itu masih akan tetap dipantau oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris memastikan akan tetap menjalin komunikasi dengan Baasyir meski Baasyir sempat menolak mengikuti program deradikalisasi selama mendekam di penjara. Kendati begitu, Irfan tidak memberi tahu secara detail program kontra-radikalisme yang dimaksud. Hanya saja ia menyebut tak ada materi khusus untuk Abu Bakar Baasyir. Idris pun belum mampu menjelaskan secara rinci kondisi pemikiran Baasyir terkini terkait paham ekstremisme.
Sumber : CNN Indonesia[Usai Bebas, Baasyir Masih Bakal Dipantau BNPT]
Berdasarkan pernyataan dari BNPT tersebut, bukankah ini menunjukkan bahwa sebenarnya Abu Bakar Baasyir menolak program deradikalisasi karena ia sendiri meyakini bahwa ia sama sekali tidak terlibat dalam kasus terorisme? Seperti pledoi yang ia bacakan sebelum vonis dijatuhkan pada 2011 silam.
Saat itu Baasyir menegaskan bahwa dirinya hanyalah korban konspirasi Amerika Serikat dan semua tuduhan yang ditujukan adalah tuduhan palsu.
Oleh karena itu, jika ia merasa tidak terlibat kasus terorisme sama sekali, maka ketika bebas nanti tentunya ia harus membuktikan pernyataannya dengan tindakan menolak ISIS dan terorisme di Indonesia. Seperti yang pernah penulis tulis di thread sebelumnya.
Bayangkan saja, jika Baasyir yang telah menjadi ikon teroris di Indonesia bertransformasi menjadi komandan dalam memerangi teroris ISIS tentunya akan sangat memudahkan upaya pemberantasan terorisme dan deradikalisasi.
Sayang, menjelang kebebasannya, tak ada satupun dari tokoh Islam yang berupaya menyambut ataupun merangkulnya. Bahkan sekelas tokoh wahid NU, yakni Wapres Maruf Amin sekalipun. Padahal saat wacana pembebasan Abu Bakar Baasyir tahun 2019 lalu, Wapres Maruf pernah mengatakan bahwa dirinya telah mengusulkan pembebasan Baasyir sejak 2018.
"Memang saya pernah mengusulkan. Cuma pada waktu itu, secara teknis masih akan ditempuh grasi,” kata Ma'ruf Amin pada 20 Januari 2019 lalu.
Sumber : Bisnis [Ternyata, Ma’ruf Amin Usulkan Napi Terorisme Abu Bakar Ba’asyir Bebas Sejak 2018]
Namun kini, ke mana Wapres Maruf? Bukankah Wapres Maruf dan NU adalah pihak yang selama ini terus menggencarkan program deradikalisasi? Bukankah Wapres Maruf pernah mengatakan cara mengatasi paham radikal adalah dengan meluruskan cara berpikir maupun tindakan orang yang sudah terpapar paham radikal tersebut?
Sungguh disayangkan jika Wapres Maruf maupun NU menyia-nyiakan kesempatan langka seperti ini. Ada beberapa faktor yang seharusnya menjadi pertimbangan dalam merangkul Baasyir guna menjadi tombak penumpas paham ISIS dan terorisme di Indonesia.
Pertama, Baasyir membantah telah terlibat terorisme. Kedua, jika ia benar menolak terlibat terorisme tentu ia tak akan segan melawan ISIS yang menjadi akar terorisme di Indonesia. Ketiga, ketika Baasyir menjadi sosok utama anti ISIS, maka akan sangat membantu penumpasan paham radikal di negeri ini.
Jika Maruf Amin maupun NU masih tetap diam, maka yang terlihat ke publik justru ego dari NU yang terkesan tak ingin merangkul pihak yang memiliki perbadaan pandangan keislaman seperti Baasyir. Juga menunjukkan sikap inkonsistensi Maruf Amin yang sejak 2018 telah mengusulkan pembebasan Baasyir.
Diubah oleh NegaraTerbaru 07-01-2021 23:49


tien212700 memberi reputasi
1
483
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan