- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Cahaya Itu.....


TS
robbola
Cahaya Itu.....
Di sebuah kelas terlihat seorang guru sedang menjelaskan pengertian tentang cahaya. Akan tetapi, terlihat seorang murid tengah asyik bercanda dengan temannya, sehingga tidak mendengarkan penjelasan dari gurunya.
Sang guru pun berjalan menuju ke bangku muridnya, "Tino? Apa kamu sudah paham pelajaran di atas!" Netra sang guru menatap lekat ke arahnya.
Seketika Tino terlihat gugup dan mulai mencari jawabannya di buku. "Kok, kamu tidak menjawab? Kamu, cari apa!" Bu Guru Kholifah kembali menatap ke arahnya.
"Sst, ssst ... Ami, apa jawabannya?" Tino sedikit berbisik.
Ami tak menghiraukan panggilan dari Tino. Bertambah bingunglah dirinya dan tak tahu apa yang mesti dilakukannya.
"Oh, jadi ... kamu dari tadi, tidak mendengarkan penjelasan Ibu di atas?" Sang guru kembali mengulang pertanyaannya.
Lita, Intana, Ndah, Zaskia, Eka, Nisa dan yang lainnya mulai melirik ke arah Tino.
"Matilah, kau," bisik Vicky.
"Nah, kena loh!" Lita kembali berujar.
"Saya bisa jawab, kok Bu!" Suara Tino tiba-tiba terdengar.
"Baik, sekarang Ibu ingin kamu menjelaskan pengertian tentang Cahaya, sebutkan maksimal 5," titah sang guru.
"Silahkan, naik ke atas dan tolong jelaskan," pinta sang guru sekali lagi.
Tino pun berjalan ke depan, dia pun mulai menyebutkan pengertian dari cahaya.
"Pertama, Cahaya itu baik."
"Kedua, Cahaya itu, cantik."
"Ketiga, Cahaya itu, putih."
"Keempat, Cahaya itu pengertian."
"Terakhir, Cahaya itu, calon adik iparku." Tino menjawab dengan lantang.
"Hahahaha ...."
"Hahahaha ...."
"Hahahaha ...."
"Hahahaha ...."
Semua yang mendengar jawaban dari mulut Tino, sontak tertawa lepas.
"Uhuuy," goda Lita.
"Baru tahu, aku," sahut Viola dan Zaskia.
"Eheem ..." Desi pun ikut berdehem.
"Waow, jujur amat, Bang," celetuk Ndah dan Chery bersamaan.
"Ada udang di balik batu," sela Gerimis.
"Ternyata, ada yang diam-diam perhatian, nih sama adik ipar," celetuk Fitri.
"Calon, ipar yang baik," ejek Vicky sambil tersenyum.
"Itu, mah Cahya, bukan cahaya! Heleh, bilang aja mau cari perhatian Ami," sindir Tera.
'Salah, ya? Kirain sama.' Tino bertanya pada dirinya sendiri.
Sementara Ami dan yang lainnya terus menertawakan Tino. Sang guru yang tadinya ingin marah hanya menggaruk kepalanya. Sang guru terlihat bingung dengan kelakuan muridnya.
Sedangkan Tino sesaat berlagak polos dan berlagak seolah tak ada yang terjadi. Dengan cueknya dia kembali duduk sebelum sang guru mempersilahkannya duduk.
[Timit]
[See you di cerita lainnya]
0
173
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan