Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mataduniawiAvatar border
TS
mataduniawi
Santri di Pamekasan Dianiaya Ustadz hingga Gegar Otak dan Cacat Permanen
Quote:


Jangan buru-buru bilang TS sebar berita hoax ya, kalau gak percaya di sini sumbernya.
++++++++++

Parah pake banget ya sampai melakukan tindakan kekerasan kelewat batas seperti itu. Apapun alasannya jelas perbuatan demikian tidak pantas dan tak mencerminkan seorang pendidik yang berakhlak. Seorang pendidik yang harusnya jadi teladan baik keilmuan maupun perbuatan.

Mau mendisiplinkan dan membentuk anak didik jadi lebih baik? Tapi sampai memukul dan main fisik secara kasar? Sungguh ini kesalahan fatal. Kemunduran besar sebenarnya kalau seorang pendidik melakukan cara-cara kasar dalam mengajarkan ilmu pengetahuan apalagi jika itu ilmu agama. Di dalam otak anak murid (terlebih jika dia masih di bawah umur seperti di kasus atas) akan tercipta koneksi antara belajar dan rasa sakit. Bukannya meresapi dan memahami materi pelajaran dengan baik, yang ada adalah trauma mendalam. Di dalam otaknya adalah 'belajar berarti akan menerima rasa sakit'.

Contohnya pada TS sendiri. Dulu saat SD kelas 6 pernah jadi perwakilan sekolah untuk lomba cerdas cermat matematika tingkat kecamatan. Sayangnya gagal masuk 5 besar. Di depan orang-orang banyak guru TS marah-marah dan kata-katanya masih terngiang sampai sekarang. "Bodoh banget kamu ini gak bisa masuk lima besar doang. Malu-maluin sekolah kita aja." Disertai gerakan memelintir telinga TS. Oh betapa terpukulnya TS saat itu, ditertawakan orang-orang. Dari sanalah TS membenci pelajaran matematika. Ada dendam di batin yang sulit disembuhkan mungkin karena rasa sakitnya sudah terlalu jauh terlempar ke alam bawah sadar. Alhasil TS ketika SMP dan SMA sangat payah belajar Matematika. Berdampak buruk kan bagi si anak murid kalau diperlakukan kasar?

Dampak buruk lainnya adalah perlakuan kasar seperti itu bisa menular. Carilah referensinya dari sisi ilmu psikologi, ada fakta yang jarang kita sadari bahwa anak yang sering dididik dengan cara kasar, kelak ketika besar cenderung akan melakukan hal yang serupa kepada anak-anaknya. Duh gak selesai-selesai lingkaran setannya sampai terwariskan ke generasi selanjutnya.

Kembali ke kasus di berita di atas, miris pake banget ya gara-gara oknum segelintir ini jadi berpotensi merusak citra baik profesi pendidik, terlebih bagi pendidik ilmu agama.  Dari sini TS teringat pesan ayah, katanya "mau itu siapa pun kalau sampai berbuat kelewat batas, bisa mencelakakan diri kita, atau sampai membahayakan nyawa, jangan dituruti, jauhi atau kalau dinilai memungkinkan- ilmu bela dirinya jangan disimpan aja, pakai!"  Seperti itulah seharusnya kita memberikan pesan kepada anak-anak,  agar mereka bisa menjaga diri dan berani membela diri terhadap ancaman bahaya dari siapa pun. Bukan mengajari kurang ajar, karena dalam keyakinan orang yang punya Tuhan dan otak, membela diri  dan hak itu wajib hukumnya!

nomoreliesAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan nomorelies memberi reputasi
2
1.2K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan