

TS
Elfariza0000
(GUS BAHA) Kalau Ingin Bejo: Jangan Ingat Problem, Ambil Sisi Nikmat

ORANG itu mesti berpikir. Bahwa nikmat dari Tuhan itu sangat banyak sekali. Yang kecil-kecil pun bisa menjadi nikmat. Baik dhohir – jasmani. Maupun batin – rohani.
Misalnya yang jasmani: nikmatnya minum kopi. Yang rohani: membayangkan yang indah. Berkhayal yang indah.
“Wis iku wong apik,” kata Gus Baha – KH Ahmad Bahauddin Nursalim.
Hidup itu berpikir saja untuk nikmat-nikmatnya dari Allah. Jangan memikirkan yang susah-susah. Mikir musibah terus membuat ruwet -- kacau. Mikirlah nikmat terus!
Gus Baha pun memberikan “banyolan-banyolan” sederhana.
“Misalnya. Bojumu ngamuk terus. Anggap wae ekspresif.”
“Misalnya curiga mbek kowe.”
Rasa curiganya:
“Mas mulai seneng wong liyo,” kata istri.
“Bojoku pinter. Mambu wae,” jawab suami dalam hati.
Kalau ada “tanda-tanda” suami suka dengan wanita lain, tetapi istrinya tidak bersikap, malah istrinya yang dipertanyakan.
Segala hal pandanglah dari sisi yang membuat bahagia. Tidak muncul kemarahan.
“Wis pokoke buat bahagia,” tandas Gus Baha diiringi tertawa jamaah.
Permisalan kembali. Suami nakal lagi. Istrinya curiga kembali. Istrinya mengetahui lagi.
“Pinter kowe. Instingnya jalan,” kata suami memberi penilaian pada istri.
Istrinya juga berkata.
“Lanang tenan bojoku. Mesti Lanang tenan. Ono wong ayu kok weruh. Lanang tenan. Alhamdulillah.”
Kata Gus Baha, kalau ingin bejo -- beruntung -- jangan ingat masalah-masalah. Jangan ingat problem. Tapi ingat nikmat-nikmatnya yang diberikan Allah. Nikmat terus.
“Misal bojone minggat. Anak-anake ra percoyo kowe. Mertuamu ora percoyo kowe. Kowe isih eling nduwe nikmat. Rupane nikmate Iman lan Islam. Terus nikmat tau rabi. Setidaknya urip kuwi wis pantes.”
Ada pertanyaan lagi.
“Nduwe bojo kang?”
“Ora kang wis pegatan. Tapi Alhamdulilah kang, aku tahu rabi.”
Itu menunjukkan sikap gagah dan ceria. Ambil dari sisi nikmat.
“Aku limang tahun keceluk nduwe bojo.”
“Lha kok saiki kowe ra nduwe bojo.”
Jawabnya enteng. Merasa ada kenikmatan.
“Menowo Pengeran ngersake bojoku ganti kang. Dadi orang ngerasani wong sitok (satu) tapi wong loro.”
Nikmat harus dikedepankan walau dalam keadaan susah. Galau.
“Pokoke eling nikmate, eling nikmat,” tandas Gus Baha dengan guyonan khasnya dari Youtube.
“Lha kok ora payu-payu kang.”
“Mungkin pengeran iku, lagi milihno yang terbaik. Mulane ora laku-laku kang. Mergo produke khusus.”
Mengingat nikmat terus.
“Pokoke eling nikmate,” tandas Gus Baha kembali.
Kalau pas melarat juga ingat nikmat.
“Kang mangan kok meng karo tempe tok,” tanyanya lagi.
Lebih lengkapnya di:https://www.titahkita.com/2020/12/gu...-gus-baha.html
Diubah oleh Elfariza0000 05-01-2021 08:17


tien212700 memberi reputasi
1
591
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan