- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Supranatural
Paku Emas


TS
nightgoddess
Paku Emas
Quote:
***
Perkenalkan, namaku Selena. Seperti malam-malam kemarin kali ini aku sendirian saja di rumah bulikku. Maklum beliau seorang super sibuk dengan usaha depotnya. Apalagi kini berinovasi membuka aneka kuliner malam di depotnya. Begitu juga paklik, ya selalu malam Jumat beliau ada meeting di kantornya. Sepupu kembarku??? Pun sama, Phoebe dan Deima sedang diundang ke acara ulang tahun temannya dan sayang sekali nenek pun juga masih di desanya. Sementara aku hanya berdiam di rumah, beristirahat sebab kondisi tubuhku sedang tidak fit. Beberapa hari ini sering pusing dan menggigil terutama saat malam bahkan beberapa orang terdekatku sering bilang kalau aku nampak pucat.
Ini malam Jumat Kliwon, hujan badai, mati lampu sungguh perpaduan sempurna untuk sebuah kisah malam Jumat yang dikenal malam keramat. Saat aku coba hendak tidur di kamar, tanpa sadar tiba-tiba cicak jatuh di kepalaku. Sontak aku langsung lemas dan reflek aku memegang kepalaku ada sesuatu apa ini keras sekali? Sesuatu itu seperti bongkahan besi yang sangat keras dan menancap di kepalaku. Tubuhku secara otomatis berdiri dan meringis. Perlahan berjalan kearah cermin yang terletak didekat jendela disamping tempat tidurku. Aku menyangka ini hanya perasaanku saja. Karena "memangnya benda apa yang menancap dikepalaku secara tiba-tiba?". Aneh, tak ada apa-apa setelah aku raba-raba berkali-kali saat kubercermin. Ku tundukkan kepala dan mataku menatap ke atas untuk lihat keadaan bagian atas kepalaku. "Ih... apa ini?" gumamku. Lalu aku kembali ke tempat tidurku dan berbaring. Tiba - tiba lampu menyala, sontak mataku ikut terbuka. Tetapi beberapa detik kemudian lampunya mati kembali. Namun aneh, mengapa di luar terang? Bukannya ini sedang hujan badai ya? Aku nyalakan handphone dan aktifkan senter, aku turun dan berjalan ke arah jendela. Ku kibaskan, "Lho itu kok rumah-rumah tetangga pada nyala? Terus kenapa disini mati lagi?". Saat sedang menatap sekeliling luar jendela, dari belakang terasa ada yang hendak menangkap tubuhku. Dingin. Refleks mataku terbelalak.
Aku lantas berbalik, mengarahkan senter dari ponselku ke depan dan tidak menemukan apapun. Kemudian mengarahkan cahaya senternya ke penjuru ruang kamarku. "Siapa di sana?!" pekikku. Suaraku bergetar dan kurasakan bulu kudukku meremang. Mataku berpencar searah dengan cahaya senter ponselku yang kugerakkan ke segala arah. Sambil berharap bahwa ini hanya perbuatan usil saudara sepupu kembarku yang baru saja tiba di rumah. Pelan tapi pasti, aku melangkahkan kakiku menuju pintu berada. Tanganku meraba-raba dinding di belakangku sambil menempelkan punggungku ke sana. Antisipasi agar tidak ada sosok lain di belakangku. Gagang pintu sudah ada di tanganku, saat aku mencoba untuk menariknya ke bawah, BANG! terdengar suara yang keras berasal dari depan kamarku.
"Hah... apa itu?". Aku adalah tipe orang yang sangat kepo namun mudah terkejut. Penakut dengan hal-hal astral sih tidak sebab sudah beberapa kali mengalami peristiwa gaib. Aku melihat apa yang tak kasat mata, mendengar apa yang tak didengar oleh orang sekitarku, hingga ketika aku memikirkan atau membatin bahkan membicarakan suatu hal misal kecelakaan ya benar aku melihat kejadian kecelakaan beberapa waktu setelahnya atau membicarakan seseorang, eh tak dinyana orang yang dibicarakan tiba-tiba hadir. Entah sugesti atau kebetulan ya? Aku rasa tidak, sebab sudah sering terjadi tidak hanya satu atau dua kali.
Ya rasa penasaran masih menyeruak di seluruh pikiranku. Aku memastikan bahwa ini bukan mimpi lalu aku menjewer sendiri telingaku dan rasanya sakitlah,sudah jangan lakukan hal bodoh. Bimbang rasanya sangat campur aduk. Tanpa tersadar ponselku mati,otomatis senter di hapeku mati juga.
"Waduh gimana nih?" lirihku. Hanya bingung yang aku rasakan saat itu nah gimana tidak listrik mati, ponsel mati. Duh... lengkaplah kesialan Malam Jumat ini.
***
Dini hari sekitar pukul 01.00 aku terbangun dari tidurku. Tenggorokan yang kering seakan memaksaku ke dapur untuk meneguk segelas air mineral. Begitu sampai di dapur aku sedikit terkejut karena melihat banyak bekas tapak kaki berlumpur di lantai, bulu kudukku langsung berdiri. Bagaimana tidak? Di rumah ini hanya ada aku dan ibu, dan mana mungkin kan ibu keluar di tengah malam begini. Aku mulai paranoid, jejak kaki itu sungguh menghantuiku sebab belakangan ini banyak berita yang mengabarkan soal pembunuhan dengan ciri-ciri tapak kaki berlumpur di lantai dengan membawa paku emas dan parahnya pembunuh itu membunuh korbannya dengan menucukkan benda itu ke telinga dan ubun-ubun kepalanya. Seluruh tubuhku menegang, buru-buru aku masuk ke kamar.
Namun, setelah sampai di kamar aku mencium aroma parfum menyengat, aroma sandalwood bercampur darah. Jantungku berdegup kencang, dalam hati mungkinkah pembunuh itu ada di dalam kamar ini? Jika memang iya, sebelum dia membunuhku aku akan terlebih dahulu membunuhnya. Aku mengambil benda tajam berwarna emas, memegangnya erat lalu suara ketukan di dalam lemariku mulai terdengar keras, semakin keras. Dengan keberanian, aku membukanya melayangkan benda itu ke kepala dia. Menancapnya berkali-kali hingga darahnya mengenai kaos putih hingga menyisakan bercak-bercak noda merah darah. Kurasa dia telah mati sebab tak ada pergerakan, aku membuka mata menunduk lalu tersenyum. Karena, akhirnya aku bisa membunuh ibuku sendiri beserta kekasihnya, seorang pria brondong yang datang dengan tapak kaki penuh lumpur itu. Sungguh menjijikkan! Beruntung aku selalu menyimpan paku emas milik eyang yang besarnya bagaikan tongkat chaplin.
Setelah aku pastikan ibuku dan kekasihnya itu telah tewas, segera aku membawa ke pekarangan belakang dan menguburkannya agar tidak ada seorang pun yang tahu. Segera aku bergegas mencuci tangan ku yang penuh dengan darah. Ada rasa bersalah dan ketakutan ketika aku mengingat kejadian tadi.
***
Bahkan sampai sekarang aku tidak mengerti paku apa ini?
Hanya paku ini... Satu-satunya yang masih di sisiku
Namun kini entah di mana disembunyikan oleh mereka, para petugas berbaju putih yang menggantungkan pendapatan hidupnya di rumah ini untuk merawat kami yang katanya disebut gangguan psikis parahnya lagi ada yang kasar bilang kami gila !
Intinya hanya salah satu dari mereka yang kini denganku. Maklum berbekal embel-embel slogan kami melayani dengan kasih, kami merawat sepenuh hati.
Ah, sudahlah kini hanya jeruji besi sebagai pintu kamarku. Sesekali hanya mbak berbaju putih yang kukenal dengan nama Farida masuk untuk mempedulikanku. Hanya penasaran dan penantian yang tak kan pernah berujung sebagai kawan sejatiku saat ini. Mengapa, mengapa paku itu selalu tertancap di kepalaku? Mengapa pula seringkali tiba-tiba berada di tanganku dan lalu memakan korban jiwa? Bapak... hanya kaulah kunci jawaban akan paku misterius itu. Namun, di mana kah kau saat ini? Sudah lama kita tak saling bicara. Bagaimana mau bicara, bertemu saja sudah tidak pernah sejak aku kabur dari rumah untuk memutuskan bertemu dengan ibu. Walau aku mengerti, seumur hidupmu bahkan hingga Sang Baka menjemput tak pernah kau maafkan ibu sebab telah mencipta aib di keluarga kita. Memang aku belum merasakan bagaimana kelak di posisi kalian namun aku memahami tak mudah bagi kalian untuk terus bersama. Ironisnya tak mudah bagiku menerima kenyataan ini. Bagiku aku sudah cukup umur untuk menentukan jalanku dan dengan siapa ku harus menjalani hidup, mungkin jalan yang ku ambil telah membuatmu kecewa. Maafkan aku yang lebih memilih jalanku sendiri tuk kembali dengan ibu. Bukankah darah lebih kental dari air? Semurka angkara melebihi neraka tetap tidak ada mantan orang tua maupun mantan anak.
Pak, tidakkah bapak merindukanku saat ini? Tidakkah kau ingin tahu kondisi anakmu ini? Bagaimanakah jika kau mengetahuiku seperti ini? Aku sangat merindukan bapak, aku selalu menantimu entah sampai kapan. Aku sungguh sangat berharap kau di sini berbicara padaku, berada di sisiku. Setidaknya itu kau, bukan hanya suster Frida apalagi para penyembuh di tempat ini yang selalu mencekokiku!
Quote:
Diubah oleh nightgoddess 11-01-2021 23:18


tien212700 memberi reputasi
1
203
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan