PEKANBARU - Ditreskrimum Polda Riau berhasil ungkap kasus pelemparan bom molotov terhadap rumah Nurhayati alias Rani yang merupakan salah seorang wartawati di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, ke-4 tersangka tersebut berhasil ditangkap di lokasi yang berbeda.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Riau, Kombes. Pol Muhammad Zain Dwi Nugroho, dalam temu Persnya mengatakan, peristiwa ini terjadi pada 24 Desember 2020 kemarin. “Pelaku berjumlah sebanyak 6 orang, namun kita baru berhasil menangkap 4 tersangka,” tuturnya Rabu (30/12/20).
Selanjutnya dijelaskan Direskrimum Polda Riau, ke-4 pelaku pelemparan bom molotov terhadap rumah korban yang berada di jalan Garuda Desa Bukit Kemuning, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar itu adalah inisial WS alias Ucok, Su alias Gondrong dan IJ alis Bro, mereka berhasil dibekuk petugas setelah lima hari dari aksinya dari tanggal 29 Desember 2020 lalu.
Sementara satu orang pelaku lainnya inisial KTA alias Man berhasil dibekuk setelah melarikan diri ke wilayah Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara hari ini Rabu (30/12/20). Kemudian masih ada dua orang pelaku lainnya inisial Op dan IL yang kini masih dalam pengejaran,” terang Kombes. Pol Muhammad Zain Dwi Nugroho.
Lebih lanjut ditambahkan Direskrimum Polda Riau, otak dari aksi ini adalah inisial WS alias Ucok. “Dimana Ia telah merencanakan aksi ini sejak tanggal 22 Desember 2020 lalu, pada waktu itu Ucok menghubungi IL untuk mencari para eksekutor. Setelah berkumpul dengan sejumlah pelaku tersebut, mereka lalu berkumpul di salah satu Cafe yang ada di bilangan jalan Air Hitam, di wilayah itu para pelaku juga membeli jerigen dan sumbu.
“Malam harinya mereka membeli bensin dan berkumpul di wilayah Tapung dan membeli minuman bir, dari botol itu dibuat bom molotov. Kemudian pukul 03.00 Wib mereka menuju rumah korban dengan petunjuk dari Gondrong,” ungkap Kombes Pol. Muhammad  Zain Dwi Nugroho lagi.
“Awalnya para eksekutor ini disuruh untuk membakar rumah dan mobil korban, bahkan kalau bisa menghabisi seluruh nyawa keluarga Korban yang ada pada rumah tersebut. Untuk aksi itu komplotan ini dibayar sebesar Rp.30 juta, namun baru 27 juta yang sudah diterima pelaku.
“Jadi sampai di rumah korban, para pelaku turun dan menyiramkan bensin ke mobil dan rumah korban. Selanjutnya melemparnya dengan bom molotov yang telah disiapkan sebelumnya oleh para pelaku, beruntung api tak sempat membesar dan hanya berhasil membakar sebagian mobil yang bermerek Nissan X-trail milik korban,” papar Direskrimum Polda Riau.
“Korban lantas melaporkan kejadian itu ke Polres Kampar dan Polda Riau, tidak menunggu lama Tim Petugas Kepolisian langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara ( TKP) dan berhasil mengumpulkan sejumlah barang bukti. Seperti pecahan bom molotov, sidik jari pelaku hingga rekaman CCTV.
“Motifnya masih kita dalami, namun diduga karena adanya korban yang tengah membantu masyarakat yang berada di Desa Sinama Nenek, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar,” tutur Kombes Pol. Muhammad  Zain Dwi Nugroho.
Tempat terpisah, Kapolda Riau, Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, mengutuk keras upaya teror dan percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh para pelaku tersebut. Ini tentu serius bagi kita, akan terus kita buru para pelaku lainnya. Karena aksinya ini telah membuat teror dan membuat ketakutan kepada korban dan masyarakat.
Sementara itu, pelaku yang tertangkap saat ini akan dijerat dengan Pasal 187 dan atau Pasan 170 KUHP junto Pasal 55 dan 56, dengan ancaman 12 tahun penjara. Kemudian juga dikenakan pasal 340 dengan percobaan pembunuhan, mereka akan kita jerat dengan pasal berlapis,” tutup Kapolda Riau.

https://www.erapublik.com/2020/12/po...m-molotov.html
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sebab musabab mengapa putera b0ru sumut ingin membakar wartawati adalah karena pemberitaan :



Sekedar shock terapi dan pelajaran untuk semua insan pers NKRI agar lebih hormat terhadap putera mamak petak sumut, di propinsi manapun dan di negara manapun

Dari 40 an gerombolan putera makpetak sumut yang tutup paksa pabrik di riau yang tdk sanggup bayar uang ceb0k b0ru sumut di masa pandemic, hanya 3 ekor yang diselfi, si manulang dan dua petak sumut bawahan nya, itupun sudah dilepas, makanya si manulang dendam, maklum ada genetik cimed ruko yang pendendam kali yah ?

Ingat kawan2, FPI itu hanyalah ormas bikinan jenderal petak, yang dibiayai dengan uang pajak kita, dan sesudah perut mereka gendut puas, dgn korban jiwa dan harta yang bejibun dari WNI, maka mereka bubarkan……………..UNTUK BENTUK ORMAS OKP BARU LAGI……….SIKLUS KAFIR2 AN…...PERIBUMI2 AN…...CINA2 AN……….ASING…...ASENG…...ASONG AN AKAN TERULANG LAGI, KARENA JENDERAL PETAK GENERASI BARU MAU GENDUT JUGA LAE

DARI DULU SUDAH SEPERTI ITU TRIK JENDERAL2 PETAK ASAL SUMUT, BAHKAN SEBELUM ADA YANG NAMANYA TNI, WAKTU ZAMAN NYA TRI (TENTARA REPUBLIK INDONESIA), Mereka yang buat ormas okp “buruh sumatera timur” (ente bolak balik itu peta indonesia, ane jamin yang ente temui di sebelah sumbar hanya sumut dan LAUT ) buat ganyang rudapaksa bunuh bakar istana2 dan sanak keluarga kesultanan deli, dan mereka yang tawarkan perlindungan utk keluarga utama sultan deli dengan personil TRI, sementara tengku Amir Hamzah menolak kerjasama dengan mereka, jadi dipenggal kepalanya oleh petak ‘se ukhuwah’

seperti kata netizen russia, itulah ilmu nya jenderal2 petak sumut dari zaman dulu hingga kini, bukan prestasi perang tapi strategi2 kelas kampung, bikin ormas okp, chinese2 an, pribumi2 an, kafir2 an, karena bikin gendut perut b0ru2 mereka, menjamin mereka tetap kaya raya dan kalian tetap miskin tapi tidak mampu melawan

Semua ormas okp yang dibentuk oleh jenderal2 petak berbau oligarki, bahkan organisasi2 profesi yang pendirinya mupet asal sumut, juga berbau oligarki, why ?



Dalam masyarakat multi etnis, adalah crucial dan vital untuk mempertahankan SARA, supaya despot2 berwajah persegik bisa selalu di posisi basah dalam sistim pemerintahan, ane kagum sama si beyek, walau wajah bloon, dia bisa dikatakan sebagai presiden terlicik sesudah mbah harto

Dan strateginya waktu bentuk FPI kemungkinan karena diajarin oleh besan persegik asal sumut

Coba kalian minta supaya jenderal2 petak sumut bersumpah atas nama Allah dan kuburan ortu mereka bahwa FPI tidak dibiayai oleh uang pajak kita, jamin semua ngeles

Ingat2 kawan2 langkah pertama untuk memberantas preman adalah peluru di kepala komandan sektor

sesuai dengan pendapat para netizen rusky mengenai sumut ---→SHOOT THE SECTOR COMMANDER

LOBANG P3P3K KAUM BERIMAN DAN BERTAKWA ASAL SUMUT SUDAH TERBUKTI PRODUSEN KRIMINAL NOMOR SATU BAIK DALAM NEGERI MAUPUN MANCA NEGARA SEJAK NYONYA MENEER MASIH NONA MENEER