pict

Kasus bullying di kalangan remaja sangat rentan terjadi. Perundungan terhadap mereka yang lemah menjadikan pergaulan di kalangan ABG harus mendapatkan perhatian khusus. Bulying dapat mengganggu psikologis seseorang, rasa trauma sebagai akibat perbuatan itu akan timbul dari dalam jiwa. Anak yang mendapatkan bulyyan tidak akan pernah merasa tenang dan nyaman bersosial di masyarakat, mereka akan senantiasa terganggu.

Bullying adalah kata dari bahasa Inggris yang berarti penindasan, perundungan, perisakan, atau pengintimidasian. Jadi, bullying merupakan penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Perbuatan bullying dapat berupa pelecehan baik secara fisik atau lisan, ancaman yang mampu mengganggu keadaan korban. Tindakan bulyying ini bisa dilakukan secara emosional, fisik, verbal, dan cyber.



Kasus bullying seolah sulit sekali dihentikan. Walaupun para pelakunya telah dihukum, dan hal ini sering terjadi di kalangan remaja. Seperti bullying yang menimpa bocah di Kabupaten Karo ini. Ia mendapatkan tindakan tidak menyenangkan itu dari dua orang remaja.

Peristiwa tersebut terjadi tepatnya di lapangan sepak bola Desa Raya, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo. Dalam video yang beredar nampak bocah tersebut duduk menangis di antara dua pelaku yang menggeber-geber motornya dan seperti ingin menabrak bocah tersebut. Para pelaku mengancam akan membunuh dan membakar rumah sang bocah jika tak mengikuti keinginan mereka yakni memberikan uang dan merekam kakak korban saat sedang mandi. Mendapatkan perlakuan tak terpuji tersebut, bocah polos itu hanya mampu menangis ketakutan.



Diketahui para pelaku bullying ini memang pernah membuat onar. Mereka juga menamakan dirinya dengan kelompok pemuda Bestam. Geng ini tercatat pernah melakukan bentrokan di SPBU Halilintar, melakukan penganiayaan terhadap dua orang remaja dengan cara membakar kemaluan korban dengan rokok, selain itu juga melakukan pemerasan terhadap anak-anak di Desa Raya, melakukan intimidasi kepada anak yang di bawah umur agar mau dan bersedia masuk dalam geng mereka.

Warga di sana tak mampu berbuat banyak, karena kentalnya kultur dan persaudaraan. Mereka khawatir akan terjadi perpecahan di antara sesama keluarga.



Peristiwa semacam ini memang cukup mengiris hati. Hukum rimba seolah berlaku di dunia ini. Siapa yang kuat dialah yang menguasai. Harus ada hukuman berat bagi para pelaku perundungan.

Sumber :

Sini