Serial One Piece memang sangat luar biasa! Pertarungan yang akan terjadi setelah chapter 1000 nampaknya akan sangat fenomenal, karena menyajikan duel antara pihak Kaido dan pihak Luffy di Onigashima. Setelah sebelumnya berjuang menuju atap dengan susah payah Luffy, Zoro, dan beberapa temannya yang lain, kini telah mencapai Kaido dan akan menghabisi monster naga tersebut!

Namun sebelum itu, pernahkah kalian berpikir bahwa karakter Luffy merupakan salah satu kapten Bajak Laut termuda di eranya? menurut beberapa sumber umur dari sang manusia karet tersebut adalah sekitar 19 tahun. Yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah dia tidak pernah mengalami fase Quarter Life Crisis? Atau jangan-jangan sebenarnya dia telah menjalani fase itu namun kita belum menyadarinya? Lantas bagaimana dia melewati semua itu? Berikut ulasannya!

Apa itu Quarter Life Crisis?



Fase menyebalkan ini adalah sebuah keadaan manusia yang berumur kira-kira 19-39 tahun yang mengalami banyak tekanan dari lingkungan sekitar. Menurut Endang R. Surjaningrum, M.AppPsych., usia tersebut merupakan fase transisi dari remaja ke dewasa muda sehingga biasanya seseorang pada usia tersebut akan rentan mengalami tekanan.

Memasuki fase dewasa muda, biasanya seseorang diharapkan semakin mandiri dalam banyak hal. Hingga kemudian, mereka mulai merasa memiliki hak atas diri sendiri dan bertanggung jawab terhadap apa yang dipilihnya. Serta ketika diberi tanggung jawab, ada sebuah tuntutan agar dia bisa memenuhi tanggung jawab tersebut.

Permasalahannya adalah, tidak semua orang memiliki kesiapan untuk menghadapi tuntutan tersebut. Beberapa orang pada usia yang dimaksud mungkin masih belum memiliki pekerjaan tetap, atau jika memiliki pekerjaan tetap namun gajinya tidak begitu besar sehingga merasa belum mandiri dalam aspek finansial, dan karena hal itu pula mereka mulai ragu-ragu akan mimpi yang ingin dia capai, serta banyaknya pikiran buruk yang lain. Lantas apakah Luffy juga mengalami hal yang sama?

Diremehkan



Pada awalnya tentu tidak ada yang mengira bahwa Luffy akan menjadi sekuat sekarang dan menjadi kandidat yang paling menjanjikan untuk menjadi seorang Raja Bajak Laut. Di awal-awal serial bahkan hingga pertengahan serialnya, Luffy kerap diremehkan oleh orang asing bahkan lawannya sendiri, selain karena memiliki postur tubuh kurus dan bertingkah konyol, ketika mengetahui kekuatan Buah Iblis miliknya hanya karet, banyak lawan yang tidak takut padanya. Namun saat merasakan serangan bocah tersebut banyak orang yang akhirnya mengakui kekuatan karet miliknya benar-benar kuat dan luar biasa.

Pada umumnya tentu seorang remaja yang seumuran dengan Luffy akan memiliki sebuah ambisi yang sangat kuat pada cita-citanya dan secara tidak langsung akan diremehkan oleh banyak pihak karena hanya dianggap omong besar belaka. Solusi dari hal itu adalah membuktikannya dengan hasil. Sama seperti yang dilakukan oleh Luffy, meski dia diremehkan namun dia memiliki hasil yang maksimal dan membungkam mulut orang-orang brengsek tersebut.

Kehilangan



Dalam konteks ini tentu para penggemar tahu bahwa Luffy sangat terpukul setelah kehilangan kakak angkatnya Ace di Arc Marineford. Perang yang terjadi pada saat itu memang menjadi sebuah pukulan telak bagi pihak Bajak Laut dan Angkatan Laut karena mereka berdua menerima kerugian yang tidak sedikit, selain itu banyak sekali korban yang berjatuhan hingga pada akhirnya Shanks dan kelompoknya datang dan menengahi pertikaian tersebut. Namun selang beberapa waktu setelah itu Luffy harus merelakan apa yang telah hilang darinya saat itu, yaitu kasih sayang seorang kakak dari Ace dan impian si manusia api yang belum sempat terwujud, dan semenjak saat itu dia bertekad untuk menjadi lebih kuat dan menggapai impiannya menjadi Raja Bajak Laut.

Kondisi semacam ini memiliki keberagaman situasi di dunia nyata, namun pada umumnya fase remaja adalah kondisi dimana cinta bersemi di bangku kuliah dan akan sangat sulit untuk memperjuangkan hal itu hingga akhirnya menikah, sehingga tidak banyak yang harus merasakan kehilangan karena putus dengan pasangan yang menemaninya setiap hari. Bahkan ada beberapa manusia yang berada di fase ini merasakan kehilangan salah satu orang tuanya karena meninggal. Seperti yang dilakukan Luffy, dia memang bersedih sebab itu adalah hal wajar. Namun pada akhirnya dia bangkit dan memilih menggapai cita-citanya. Sebab pada akhirnya yang hidup harus meneruskan perjuangan yang telah mati lebih dulu.

Bertanggung Jawab



Dari awal serial OP Luffy selalu menjadi orang yang bertanggung jawab penuh atas apa yang dia lakukan dan tindakan seperti apa yang dia ambil. Hal ini merupakan sebuah langkah untuk mempersiapkan dirinya menjadi seorang kapten yang baik bagi kru Bajak Laut miliknya dan menjadi Raja Bajak Laut di era baru sekarang. Resiko yang dia ambil juga tidak sepele dan kebanyakan bisa mengancam nyawanya jika dia masih labil dalam berpikir. Beberapa kejadian yang membuat dia terlihat sangat bertanggung jawab, adalah saat penyelamatan Robin di Arc Enies Lobby, menyadarkan dan membawa pulang Nami di Arc Arlong Park dan beberapa kejadian penting di arc lainnya.

Seorang remaja pada umumnya memang akan dihadapkan pada sebuah bukti nyata dari apa yang dia perjuangkan. Jika pada akhirnya mimpi yang dia bela dan dia tekuni tidak mencapai titik maksimal, cenderung dia akan malas dan memilih meninggalkan mimpinya karena terlalu susah untuk digapai. Padahal yang ditekuni bukanlah susah, melainkah kurang tekun dalam menjalaninya, sehingga hasil yang diharapkan juga tidak ada. Luffy membuat konteks bahwa bertanggung jawab harus dengan sebuah tindakan.

Menjalin Hubungan



Luffy adalah seorang Kapten Kelompok Bajak Laut Topi Jerami, dia terkenal dengan kekonyolan dan kekuatannya yang sangat kuat. Namun dia juga bisa menjalin pertemanan dengan baik, terbukti dia memiliki beberapa anggota yang solid dalam tubuh kelompok Bajak Laut miliknya, bukan karena mereka takut pada sang Kapten, namun mereka bisa mempercayai pemimpin mereka untuk seterusnya, hal ini menunjukan bahwa selain kuat dia merupakan seorang pribadi yang memiliki jiwa sosial yang cukup tinggi, sehingga tidak jarang banyak orang yang mempercayainya.

Sifat semacam ini juga dimiliki oleh remaja pada umumnya, namun jika pada akhirnya dia menemukan perbedaan yang cukup mencolok, mereka akan memutuskan hubungan tersebut karena merasa tidak nyaman, padahal bisa jadi sebenarnya pada konteks itu diharuskan sebuah diskusi yang cukup panjang agar saling mengerti satu sama lain, hal ini dikarenakan setiap manusia adalah makhluk sosial dan saling membutuhkan satu sama lain.

Memaklumi Kegagalan



Seorang karakter utama seperti Luffy sekalipun pernah mengalami kekalahan dengan banyak lawan sebelumnya, seperti dengan Crocodile, Aokiji, Caesar, Kaido dan lain-lain. Namun pada akhirnya dia tetap bangkit dan berusaha menjadi semakin kuat setiap harinya, padahal setiap lawan yang berhasil mengalahkannya tersebut bukanlah lawan yang mudah baginya, namun karena tekad yang dia miliki kuat untuk menjadi seorang Raja Bajak Laut, dia menjadi seorang kapten yang sedikit keras kepala dan berusaha sekali lagi untuk mengalahkan lawannya.

Remaja pada fase ini pasti akan mengalami banyak kegagalan, ditinggal nikah oleh pacar, tidak dapat pekerjaan, belum lulus, dan lain-lain. Luffy hanya memiliki sebuah solusi yang sederhana akan hal itu, yaitu bangkit lagi dan lagi, sampai masalah yang dihadapi malas melihat muka kalian lagi dan lagi, hingga akhirnya kalian menang. Gagal adalah sebuah hal yang wajar bagi remaja, karena mereka masih baru memulai dan belajar untuk berdiri sendiri, sehingga akan ada banyak kegagalan yang datang diantara usaha-usahanya. Seperti yang dikatakan oleh Angkasa di film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini “selalu ada yang pertama dalam segala sesuatu termasuk juga gagal”.



Masa remaja memang sangatlah rentan dan juga merupakan fase yang akan menentukan seperti apa masa depannya kelak. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut otak masih dalam proses berkembang dan menyerap hal-hal yang bersifat baru, sehingga cenderung rasa penasaran mereka akan semakin tinggi pada usia tersebut sehingga jika tidak diarahkan dengan benar, maka bisa jadi akan timbul sebuah keadaan yang dinamakan salah pergaulan. Adanya sebuah serial semacam One Piece menjadi sebuah solusi agar menanamkan pola berpikir yang baik kepada para remaja dengan pendekatan yang cenderung santai dan rileks.

Baca Juga :

Bentuk Kekuatan Gorosei Di Dunia Nyata!

Boku No Hero Academia: Dampak Perang Besar Pahlawan VS Penjahat!

Demon Slayer Sukses Besar, Tapi Pendapatan Pengisi Suara Tidak Naik?

Intip Video Promosi Anime Mendatang Combatants Will Be Dispatched!

Guilty Gear Strive Tampilkan Gaya Bertarung Anji Mito!