Jika kita menyuruh ikan untuk memanjat pohon maka dia akan selamanya merasa dirinya makhluk paling bodoh. Ya begitulah kurang lebih ilmuwan jenius Albert Einstein pernah berkata.

Sering kita jumpai anak sekolah yang tidak mendapatkan nilai bagus di suatu mata pelajaran atau lebih, kemudian orangtua anak tersebut memberikan fasilitas belajar tambahan untuk mata pelajaran yang tidak ia kuasai.

Bagus maksudnya? Ya bagus untuk supaya anaknya bisa mendapatkan nilai yang lebih baik setelahnya. Namun disayangkan ketika sudah difasilitasi belajar tambahan masih tidak ada perubahan, para orangtua masih saja memarahi anak karena sudah keluar uang belajar tambahan masih belum ada peningkatan pada nilai anak.

Sekarang perlu kita pikirkan, apakah kehidupan anak hanya sebatas bangku sekolah? Setelah selesai sekolah? Pasti alasan orangtua ya karena dia memikirkan itu makanya nilai anak harus bagus semua. "Demi masa depan anak.".

Ya memang kembali ke anda ingin anak anda seperti apa. Hanya saja sering terjadi ketika anak kita menuju kelulusan di bangku sekolah mereka bingung mau kemana setelah ini? Pasti menjawab kuliah lah. Cuman kuliah dimana? Jurusan apa? Nah masih sering kita jumpai hal tersebut.

Masalahnya anak tidak pernah digali potensinya apa sedangkan pendidikan formal selalu menyamaratakan semua siswa/i nya harus mampu di segala mata pelajaran meski dengan sumber daya yang seadanya dan tidak mampu merangkul peserta didik untuk memaksimalkan potensi mereka, sedangkan banyak diantara kita yang sepenuhnya mempercayakan perkembangan anak kita ke sekolah.

Dengan dinamika kehidupan yang serba cepat seperti sekarang apakah masih bisa kita membiarkan anak kita hidup dalam kebingungan saat menentukan jalan hidupnya?

Jika ikan yang dimaksud Albert Einstein diatas kita suruh ia berenang dan terus kita kembangkan potensi renangnya maka dia akan menempuh ribuan mil laut dan dia akan menjadi raja lautan.

Artinya anak ketika kita kenal potensinya maka maksimalkanlah ia sejak dini, maka dia akan menjadi ahli di bidangnya. Maka negara kita akan melahirkan banyak SDM yang kompeten dan mereka akan menjadi kebanggaan bukan hanya orangtuanya, tapi juga negara.

Saya tidak mengatakan sekolah itu tidak penting, tapi saya menekankan sekolahkan mereka supaya mereka menjadi orang yang berpendidikan. Tapi yang tidak kalah penting selain berpendidikan dia juga harus punya jati diri sehingga dengan kemampuannya, dia akan mampu menghadapi dinamika hidup yang akan datang. Potensi itu bisa dari akademis maupun non akademis seperti olahraga, kesenian, organisasi, dan sebagainya.

Semoga tulisan ini bermanfaat

Bonus tambahan untuk kita semua :

"Tanpa kita sadari kita selalu diberi nafas yang lancar dan kesehatan. Entah kenapa dan bagaimana mulai saat ini dan seterusnya setiap tarikan nafas kita membuat kita lebih mensyukuri hidup kita dan setiap tarikan nafas kita membuat kita lebih sehat dan lebih bugar dari sebelumnya.".