Halo gansis, sebelum ketopik ane discalaimer dulu thread ini, bahwa thread ini bertujuan untuk memberikan sudut pandang baru untuk kalian, semoga kalian mampu jadi orang yang dewasa untuk membuka pikiran kalian, ternyata ada loh orang yang memiliki keyakinan yang berbeda dai kita semua, jadi mari kita hargai itu dan berbagi toleransi.[/left]

Jadi mari kita mulai bagaimana seorang agnostic memiliki pandangan tentang tiga hal tersebut? Oh iya semua yang ane tulis disisni adalah hasil ngobrol2 ane dengan temen ane seorang mahasiswa di salah satu universitas yang cukup incredible di jogja, cukup cerdas dan cukup kritis dalam berfikir.

Yang pertama: seorang agnostik mengangap bahwa banyak sekali umat beragama di dunia ini mereka merasa lebih superior dari pada manusia lain, terlalu banyak kebencian di dunia ini yang berkembang atas dasar agama.

Yang kedua: mereka tidak percaya dengan konsep agama, mereka lebih percaya dengan konsep ketuhanan yang berarti mereka hanya menjalankan apa yang mereka anggap bener dalam konteks selagi mereka tidak melanggar hukum secara pidana atau perdata serta tidak menyakiti perasaan orang lain secara perasaan dan fisik. Ya udah.

Yang ketiga: agama menurut agnostic sebuah konsep yang di percaya untuk tidak merusak diri seseorang, yang membawa kejalan yang lebih baik dan benar, itu agama sendiri. 

jadi mengapa mereka menjadi seorang agnostic karena menurut mereka memilih unutk tidak memilih, supaya tidak terkotak-kotakan atau bahkan menyalahkan yang manapun . karena mereka percaya selama mereka menjalankan sesuatu selagi mereka senang dan tidak merugiakan orang lain, ya sudah.

Yang keempat: bagaimana proses mereka menjadi seorang agnostic? Jadi mereka besar di keluarga yang bisa di katakan religious, sampai mereka mulai ketahap mempertanyakan segala hal dan semua harus ada jawaban nya, bahkan sebagaian mereka pernah menjadi seorang arteis sebelum menjadi agnostic.

Mereka mengangap bahwa kita semua hdup didunia ini adalah itu hanya purely concindet tidak ada sebuah perancakan apapun, tidak ada sesuatu yang mengantur, ya mereka hidup sebagaimana diri mereka, tidak ada takdir semuanya adalah hasil usaha diri sendiri dan perbuatan mereka sendiri.

Yang kelima: Sampai mereka mengetahui ada tahu tentang teori tentang kekekalan energy, kalu energy itu kekal tidak mungkin sesuatu itu dimulai dari ketiadaan,, di situ mereka mulai percaya tuhan itu harus ada, tuhan itu adalah yang memulai segal nya, dialah sang alfa dan omega sebuah awal dan akhir

Dan sebaiagain dari mereka menganggap tuhan itu adalah sosok refleksi dari manusia yang paling sempurna, tuhan itu maha baik, tuhan itu maha benar, maha melihat dan maha mengetahui itulah tuhan. Dan manusia itu tidak bisa seperti itu.

Yang keenam: mereka sangat menyayangkan seseorang yang sedang mencari kebenaran tapi justru di anggap pengkianat agama, missal si agama A pindah ke B tidak cocok terus pindah ke agama C. yang harus orang lain tahu adalah mereka sedang menacari kebenarnya, dan setiap orang memiliki kenyamanan yang berbeda-beda, agama itu adalah obat dan tidak semua orang butuh obat yang sama.

Yang ketuju: keberadaan tuhan menurutu agnostic: aristoles pernah mengatakan bahwa sesuatu harus di buktikan secara empiris tidak bisa di anggap nyata. Tapi Menurut agnostic tuhan itu ditidak bisa di sentuh, dilihat bahkan di buktikan, jadi bagaimana mereka merasakan keberaadan tuhan? Mereka merasakan tuhan dari sebuah indra rasa, seperti kasih sayang, cinta dan belas kasih, disitu mereka percaya tuhan itu hadir.

semoga kalian bisa memahami keyakinan diluar sana yang berbeda dari kita dan menjadikan kita paham betul nilai kemanuasian dan toleransi.

sumber: ulasan pribadi
sumber referensi: riset lingkungan