- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenal Fanny J Crosby Disabilitas Pencipta Ribuan Lirik Lagu Dan Puisi


TS
bruce12345
Mengenal Fanny J Crosby Disabilitas Pencipta Ribuan Lirik Lagu Dan Puisi

Sumber: Harmoni.or.id
Selamat pagi, siang dan malam gansis apa kabar? Semoga gansis semua tetap sehat dan tetap dalam lindungan yang Maha Kuasa. Oke welcome to my thread.
Namanya Fanny J Crosby lahir di Southeast, Putnam County, Ney Work, Amerika Serikat pada tanggal 24 Maret 1920 dari pasangan John dan Merry Crosby. Pada saat ia berumur 6 minggu, ia terkena flu dan matanya mengalami peradangan. Namun ketika di bawah ke dokter terjadi malpraktek yang membutakan matanya secara permanen.
Ayahnya meninggal ketika ia berusia 6 bulan, sehingga ia di besarkan oleh ibu dan neneknya. Para wanita ini membesarkannya dalam prinsip2 Kristiani, misalkan menghafal bagian2 alkitab tertentu. Dengan tujuan sang anak hidup dan menjadikan alkitab sebagai pedoman dasar hidupnya.
Meskipun hidup tanpa ayah dan ia buta, keadaan dan kondisi itu tidak membunuh semangat belajarnya dan semangat untuk maju. Pada usia 15 tahun, Crosby terdaftar di New York Institute for the Blind dan dia tinggal disana selama 7 tahun. Selama waktu itu ia belajar bermain piano, gitar dan menyanyi. Di tempat ini juga ia bertemu dengan pasangan hidupnya Alexander Van Alstyne.
Kekurangan dalam penglihatannya ternyata diimbangi dengan kepekaan dalam menulis puisi dan lirik lagu. Sepanjang hidupnya ia telah melahirkan hampir 9000 lagu dan tiga buku kumpula puisi2. Dia menulis lagu2 pop, lagu bertema patriotik dan lagu2 pujian (himne). Karena kecakapannya dalam membuat lagu dan puisi ia dijuluki "Ratu Penulis Lagu Gospel" karya2 telah diterjemahkan dan tetap eksis di nyanyikan di gereja2 di seluruh dunia sampai hari ini.
Selain aktif di dalam menulis puisi dan lirik lagu, Fanny Crosby juga dikenal sebagai tokoh yang konsisten memperjuangkan pendidikan bagi orang buta dan missi penyelamatan (Rescue Mission). Setelah tamat dari NYIB, Fanny menjadi wanita pertama yang tampil di hadapan Kongres Amerika untuk membacakan puisi. Dan pada tanggal 24 Januari 1844 Fanny Crosby bersama siswa2 NYIB mengadakan konser di hadapan kongres Amerika dan menyerukan pembentukan lembaga pendidikan untuk orang buta di seluruh negara bagian Amerika Serikat.
Tahun 1846 mereka juga tampil di hadapan kongres Amerika bersama2 delegasi Intitute orang buta Philadelhia dan boston untuk mengadvokasi dukungan pendidikan untuk orang buta di New York, Philadelhia dan Boston. Ia juga berteman baik dengan mantan Presiden Amerika Serikat Grover Cleveland, dikisahkan bahwa ketika Cleveland berusia 17 tahun dialah yang sering mentraskrip puisi2 Fanny yang didiktekan kepadanya.
Ternyata keterbasan fisik tidak menjadi alasan untuk berkembang dan berkarya. Crosby telah bersaksi kepada kita melalui kehidupan dan karyanya bahwa keterbatasan fisik bukanlah alasan untuk tidak berkarya, justru di balik keterbatasannya ia telah menemukan potensi terbaiknya dan memberi kontribusi terbesarnya bagi sejarah manusia.
Masihkah kita menjadikan kekurangan fisik sebagai alasan untuk tidak berkarya? Jika kita di beri fisik yang lengkap masihkan kita mencari2 alasan untuk tidak berkarya?
Mereka melompat lebih tinggi dan berlari lebih kencang di dalam keterbatasan mereka dan jauh melebihi orang2 pada umumnya.
opini pribadi dan ini, ini dan ini
ok sampai di sini thread kali ini, salam untuk keluarga gansis dan sampai jumpa di thread2 selanjutnya. Baca juga Tidak Ada Yang Kebetulan. Tidak Ada Anak Haram
Sayonaraaa....
Namanya Fanny J Crosby lahir di Southeast, Putnam County, Ney Work, Amerika Serikat pada tanggal 24 Maret 1920 dari pasangan John dan Merry Crosby. Pada saat ia berumur 6 minggu, ia terkena flu dan matanya mengalami peradangan. Namun ketika di bawah ke dokter terjadi malpraktek yang membutakan matanya secara permanen.
Ayahnya meninggal ketika ia berusia 6 bulan, sehingga ia di besarkan oleh ibu dan neneknya. Para wanita ini membesarkannya dalam prinsip2 Kristiani, misalkan menghafal bagian2 alkitab tertentu. Dengan tujuan sang anak hidup dan menjadikan alkitab sebagai pedoman dasar hidupnya.
Meskipun hidup tanpa ayah dan ia buta, keadaan dan kondisi itu tidak membunuh semangat belajarnya dan semangat untuk maju. Pada usia 15 tahun, Crosby terdaftar di New York Institute for the Blind dan dia tinggal disana selama 7 tahun. Selama waktu itu ia belajar bermain piano, gitar dan menyanyi. Di tempat ini juga ia bertemu dengan pasangan hidupnya Alexander Van Alstyne.
Kekurangan dalam penglihatannya ternyata diimbangi dengan kepekaan dalam menulis puisi dan lirik lagu. Sepanjang hidupnya ia telah melahirkan hampir 9000 lagu dan tiga buku kumpula puisi2. Dia menulis lagu2 pop, lagu bertema patriotik dan lagu2 pujian (himne). Karena kecakapannya dalam membuat lagu dan puisi ia dijuluki "Ratu Penulis Lagu Gospel" karya2 telah diterjemahkan dan tetap eksis di nyanyikan di gereja2 di seluruh dunia sampai hari ini.
Selain aktif di dalam menulis puisi dan lirik lagu, Fanny Crosby juga dikenal sebagai tokoh yang konsisten memperjuangkan pendidikan bagi orang buta dan missi penyelamatan (Rescue Mission). Setelah tamat dari NYIB, Fanny menjadi wanita pertama yang tampil di hadapan Kongres Amerika untuk membacakan puisi. Dan pada tanggal 24 Januari 1844 Fanny Crosby bersama siswa2 NYIB mengadakan konser di hadapan kongres Amerika dan menyerukan pembentukan lembaga pendidikan untuk orang buta di seluruh negara bagian Amerika Serikat.
Tahun 1846 mereka juga tampil di hadapan kongres Amerika bersama2 delegasi Intitute orang buta Philadelhia dan boston untuk mengadvokasi dukungan pendidikan untuk orang buta di New York, Philadelhia dan Boston. Ia juga berteman baik dengan mantan Presiden Amerika Serikat Grover Cleveland, dikisahkan bahwa ketika Cleveland berusia 17 tahun dialah yang sering mentraskrip puisi2 Fanny yang didiktekan kepadanya.
Ternyata keterbasan fisik tidak menjadi alasan untuk berkembang dan berkarya. Crosby telah bersaksi kepada kita melalui kehidupan dan karyanya bahwa keterbatasan fisik bukanlah alasan untuk tidak berkarya, justru di balik keterbatasannya ia telah menemukan potensi terbaiknya dan memberi kontribusi terbesarnya bagi sejarah manusia.
Masihkah kita menjadikan kekurangan fisik sebagai alasan untuk tidak berkarya? Jika kita di beri fisik yang lengkap masihkan kita mencari2 alasan untuk tidak berkarya?
Mereka melompat lebih tinggi dan berlari lebih kencang di dalam keterbatasan mereka dan jauh melebihi orang2 pada umumnya.
opini pribadi dan ini, ini dan ini
ok sampai di sini thread kali ini, salam untuk keluarga gansis dan sampai jumpa di thread2 selanjutnya. Baca juga Tidak Ada Yang Kebetulan. Tidak Ada Anak Haram
Sayonaraaa....






peyronie dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.9K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan