- Beranda
- Komunitas
- News
- Civitas Academica
Laporan Kuliah


TS
hanajulia161
Laporan Kuliah
Perayaan Tahun Baru Masyarakat Jepang
Pembicara :
Susy Ong, Ph. D.
Imelda Countrier Miyashita, M. Ed.
Oleh:
Hana Julia Rosana Mochtar
121911333007

Webinar Perayaan Tahun Baru Masyarakat Jepang di laksanakan menggunakan zoom pada hari Senin, 28 Desember 2020 pukul 9.30-12.00 WIB. Materi dibawakan oleh pembicara-pembicara tamu yang merupakan tenaga pengajar bahasa Jepang yakni Susy Ong, Ph. D. dan Imelda Countrier Miyashita, M. Ed. Webinar ini diadakan gratis dan diikuti oleh mayoritas mahasiswa, siswa dan berbagai kalangan.
Acara dimulai dengan pengenalan panitia dan tenaga pengajar bahasa Jepang yang berkaitan. Lalu lanjut, pada penjelasan mengenai pengertian dari tahun baru dan penjelasan tentang waktu orang Jepang dalam menyiapkan perayaan tahun baru. Biasanya orang Jepang mempersiapkan acara tahun baru pada tanggal 13-31 Desember atau biasa disebut sebagai Nenmatsu. Orang Jepang juga menyebut 1 Desember dengan Shiwatsu. Ketika Nenmatsu biasanya orang Jepang menyiapkan makanan tahun baru sekaligus untuk merayakan natal pada tanggal 25 Desember. Bukan hanya masyarakat Jepang saja yang ramai dan meriah dalam memperingati perayaan tahun baru, tetapi toko-toko di Jepang juga ikut memeriahkannya yaitu dengan mengadakan obral yang biasa disebut sebagai Nenmatsu Sale. Selanjutnya dijelaskan pengertian Oomisoka, yaitu adalah perayaan terakhir tahun baru yang jatuh pada 31 Desember. Biasanya ketika Oomisuka masyarakat Jepang menonton Koohaku Uta Gassen. Koohaku Uta Gassen adalah acara musik tahun baru dimana lagu-lagu yang sedang hits di Jepang dinyanyikan satu persatu antara regu merah dan regu putih. Ketika Oomisuka, masyarakat Jepang memakan soba yang mana soba tersebut akan dimakan selama satu tahun (lewat satu tahun) dan ketika tepat jam 00.00 tengah malam, akan berbunyi Jooya no Kane sebanyak 108 kali yang diharapkan semoga semua penderitaan akan hilang. Lalu pada tanggal 1 Januari biasanya disebut dengan Ganjitsu atau Gantan yang berarti hari pertama di tahun yang baru. Lalu pada tanggal 3 Januari disebut dengan Nenshi dan 15 Januari disebut dengan Matsu no Uchi.
Selama tanggal 1-15 Desember biasanya orang Jepang mengirimkan Nengajou. Nengajou adalah kartu post tahun baru, motif dalam kartu post itu beragam tiap musimnya. Ketika Gantan biasanya orang Jepang mengonsumsi mochi yang diolah menjadi ozoni. Ozoni adalah sup hangat yang terdiri dari mochi, labu, wortel, dan daging. Terdapat menu wajib orang Jepang ketika tahun baru, diantaranya yaitu osechi, osechi adalah kacang hitam yang dipercaya dapat mengusir roh jahat. Lalu ada juga telur ikan yang dipercaya dapat mendapatkan keturunan yang banyak, ikan teri yang diharapkan dapat memanen, bakso merah putih yang memiliki arti magis dan suci, bolu gulung asin yang memiliki arti ilmu, acar lobak yang memiliki arti pembawa kehidupan yang aman dan damai, kacang chestnut yang berarti pembawa rezeki, ikan kerapu yang berarti pembawa kebahagiaan, ikan buri yang berarti pertumbuhan dan kemajuan di tahun yang baru, udang yang berarti panjang umur, kerang simbol yang berarti keharmonisan rumah tangga, rumput laut yang berarti kebahagiaan, dan masih banyak lagi. Umumnya ketika tahun baru, anak-anak Jepang akan mendapatkan Otoshidatama (angpao) dari orang tua dan kakek atau neneknya. Kemudian, orang Jepang menyaksikan terbitnya matahari pertama kali ditahun yang baru atau disebut juga dengan Hatsuhinode. Biasanya ketika tahun baru banyak orang Jepang mengunjungi pantai atau gunung untuk melakukan hatsuhinode dan memanjatkan doa. Ada pula yang pergi ke kuil pada tiga hari pertama tahun baru untuk melakukan doa pertama di awal tahun. Dan diakhir perayaan tahun baru, biasanya orang Jepang memakan bubur tujuh rupa sebagai tanda bahwa tahun baru telah usai.
Setiap negara memiliki tradisi perayaan tahun baru yang berbeda-beda, dapat kita lihat bahwa perayaan tahun baru di Jepang dengan Indonesia sangat berbeda. Di Indonesia, kita hanya memeriahkan tahun baru pada tepat tanggal 31 Desember saja. Biasanya kita menghabiskan malam tahun baru dengan cara bakar-bakar ikan dan ayam, lalu pada tepat jam 00.00 akan ada petasan dan terompet untuk memeriahkannya. Sama seperti Jepang, toko-toko di Indonesia juga kerap mengadakan sale akhir tahun yang biasa disebut dengan midnight sale. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa masyarakat Jepang menghabiskan waktu untuk tahun barunya dengan berdasarkan adat mereka.
Diubah oleh hanajulia161 28-12-2020 20:43


wanitatangguh93 memberi reputasi
1
320
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan