Kaskus

Story

rizadwi88Avatar border
TS
rizadwi88
CHUBBY
Aku Hana, gadis gendut.

Bersekolah di tempat favorit dan bonafit dengan keadaan fisik yang kurang menarik seperti ini, jelas menjadi kendala tersendiri bagiku. Kerap dijadikan sasaran empuk praktik bullying para siswa sok keren di sekolah itu. Bukan hanya teman sekelas, bahkan kakak kelas juga ikut serta mengerjai.

Menghina, mencaci, sampai main pukul, kerap mereka lakukan padaku, hanya karena aku ... GENDUT!

Aku tak mampu melawan mereka sedikit pun, karena diri ini memang hanya seseorang yang lemah, penakut, dan pecundang. Bahkan untuk melihat darah saja, aku tak kuasa dan pasti langsung jatuh pingsan.

Seperti halnya minggu lalu, saat Cheril -anak terpopuler di kelas- menghadiahiku sebuah bogem mentah. Darah mengucur dari bibir yang robek. Seketika aku tak sadarkan diri.

Semakin lama tindakan Cheril dan ketiga sahabatnya semakin keterlaluan. Mereka bertambah bar-bar dan kurang ajar. Namun, aku hanya bisa menggeram menahan emosi. Dalam hati, selalu berharap kelak akan ada keadilan bagi gadis gendut yang tertindas seperti aku ini.

***

Sekolah gempar!

Pagi-pagi buta, tukang kebun sekolah sudah menjerit histeris saat menemukan empat mayat tanpa kepala dengan usus terburai, digantung berdampingan di pohon beringin belakang sekolah.

Mayat Cheril dan para sahabatnya.

Semua ketakutan!

Polisi dikerahkan untuk menginvestigasi dan mengidentifikasi keempat mayat tersebut. Mereka juga berupaya mencari potongan kepala yang masih menghilang, serta menemukan pelakunya.

Tapi, tak ada jejak apapun.

Aku syok. Tak menyangka nyawa para gadis tersebut berakhir tragis macam itu.

"Kau yang bunuh, kan?! Jawaaaab!!" bentak Audrey, ketua kelasku yang rese'.

Aku terkesiap.

"Bicara apa kau ini?! Hana jelas tak mungkin melakukannya. Dia phobia darah, apa kau lupa?" cetus Jason membelaku.

Aku menunduk. Mataku berkaca-kaca. Tanganku gemetaran.

"Ya iyalah! Mana mungkin cewek cupu macam dia ini bisa sesadis itu, 'kan? Huuu ...," ejek Jane sambil memukul kepalaku.

Aku masih terdiam sembari menggigit bibir bawah. Perlahan, buliran bening menuruni pipi.

****

Aku duduk terdiam di kamar. Menatap nanar ke luar jendela. Degup jantungku sungguh di luar kebiasaan. Jari-jemariku saling meremas.

Kuhela napas dalam-dalam.

Perlahan bibirku mengulas senyum. Senyuman yang terasa sangat aneh. Seiring dengan gerakan kepala yang mengarah ke sudut kamar.

Menatap tajam tepat ke sebuah karung besar bernoda merah yang merapat tembok. Cairan kental berwarna merah pekat tampak sedikit menggenangi lantai sekitarnya. Karung itu terlihat sedikit miring dan terbuka, hingga memperlihatkan isinya.

Empat potongan kepala manusia ….

Salah satunya terdapat wajah Cheril yang penuh sayatan luka, menyembul dari balik karung tersebut.

Kehh … tak sia-sia ternyata ada di posisi 'playing victim' seperti ini. Ditambah lagi dengan kondisi yang phobia akan darah, semakin memperkuat alibiku. Sungguh menyenangkan ternyata!

Seringaian seram menghiasai wajah chubby-ku yang tampak tak berdosa ini.

Tak ada yang pernah menyangka akan ada sisi segelap ini pada seorang gadis yang lemah, bukan?

Hahahaha ….

#end

Sidoarjo, 28-12-2020




bukhoriganAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan bukhorigan memberi reputasi
2
315
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan