- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Sakral Di Bulan Desember


TS
bruce12345
Kisah Sakral Di Bulan Desember

Halo selamat pagi, siang dan malam gansis apa kabar
Berharap gansis semua sehat-sehat ya
Natal. Sebuah peristiwa yang diperingati oleh umat Kristen di manapun mereka berada. Natal juga merupakan memomentum yang tepat untuk saling bertemu sanak saudara. Namun natal kerap kali dilewati hanya dengan serangkaian acara yang bersifat hedon, serangkaian acara meriah yang di dalamnya kerap kali untuk kesenangan belaka. Natal tidak lagi diperingati sebagai sebuah acara yang sakral.
Sepertinya lebih sakral mengikuti acara pemakaman daripada mengikuti acara natal. Sepertinya lebih sakral mengikuti sebuah audisi tarik suara ketimbang menyiapkan hati menyambut sang raja Agung dan sepertinya lebih sakral menyiapkan acara penerimaan Presiden ketimbang menyiapkan hati agar sang Juruselamat (mu) hadir di hati.
Natal harusnya bukanlah sebuah acara seremonial belaka. Natal harusnya diperingati sebagai moment dimana setiap pengikut Kristus merefleksikan dirinya dan hidupnya, apakah sang bayi itu sudah lahir di hidupnya?
Hari ini gereja2 Tuhan memilih lebih mementingkan kemeriahan, lebih mementingkan dekorasi yang bagus, sound sistem yang bagus, artis terkenal yang menjadi Worship Leadernya, tata ruang yang indah, lighting yang sangat indah dll. Gereja lebih memilih menaruh konsentrasi kepada hal2 yang lahiriah dan memilih memperhatikan hal2 yang tidak seharusnya menjadi sesuatu yang waooooo.
Cobalah kita merenung sebentar, seberapa besar sederhananya bayi Agung itu ketika lahir. Ia tidak memiliki semua yang hari ini dikejar dan menjadi perhatian kita dan gereja. Ia tidak miskin dan bukannya Ia tidak punya tapi Ia ingin menunjukkan kepada kita semua bahwa itu bukanlah yang utama dalam hidupNya dan mestinya tidak utama pulan dalam hidup kita. Hal-hal lahiriah itu adalah nilai tambah bukan utama, yang terutama adalah hati dan hidup kita.
Bulan desember kali ini terasa amat berbeda, hampir kita semua merayakannya dari rumah dan melalui virtual. Kiranya kita bisa menarik pelajaran dan makna yang baik di balik situasi ini. Sejenak kita meninggalkan akan kemeriahan2 yang kerap kali menjadi perhatian kita, itu artinya hari ini kita seperti diijinkan untuk berefleksi bahwa sang bayi Imanuel itu tidak membutuhkan akan pernak-pernik kita tetapi yang Ia inginkan adalah hidupku dan hidupmu, hatimu dan hatiku yang mau mengijinkanNya bertahta dan menjadi tuan dalam hidup ini.
Sudahkan kita menerima Dia sebagai Juruselamat hidup kita?
Salam Damai Natal
Sampai di sini thread kali ini, tetap jaga kesehatan dan sampai jumpa di thread2 selanjutnya. Baca juga Cara Allah Memelihara Daniel, Ahok Masih Tetap Sama
Sayonaraaa....
Berharap gansis semua sehat-sehat ya
Natal. Sebuah peristiwa yang diperingati oleh umat Kristen di manapun mereka berada. Natal juga merupakan memomentum yang tepat untuk saling bertemu sanak saudara. Namun natal kerap kali dilewati hanya dengan serangkaian acara yang bersifat hedon, serangkaian acara meriah yang di dalamnya kerap kali untuk kesenangan belaka. Natal tidak lagi diperingati sebagai sebuah acara yang sakral.
Sepertinya lebih sakral mengikuti acara pemakaman daripada mengikuti acara natal. Sepertinya lebih sakral mengikuti sebuah audisi tarik suara ketimbang menyiapkan hati menyambut sang raja Agung dan sepertinya lebih sakral menyiapkan acara penerimaan Presiden ketimbang menyiapkan hati agar sang Juruselamat (mu) hadir di hati.
Natal harusnya bukanlah sebuah acara seremonial belaka. Natal harusnya diperingati sebagai moment dimana setiap pengikut Kristus merefleksikan dirinya dan hidupnya, apakah sang bayi itu sudah lahir di hidupnya?
Hari ini gereja2 Tuhan memilih lebih mementingkan kemeriahan, lebih mementingkan dekorasi yang bagus, sound sistem yang bagus, artis terkenal yang menjadi Worship Leadernya, tata ruang yang indah, lighting yang sangat indah dll. Gereja lebih memilih menaruh konsentrasi kepada hal2 yang lahiriah dan memilih memperhatikan hal2 yang tidak seharusnya menjadi sesuatu yang waooooo.
Cobalah kita merenung sebentar, seberapa besar sederhananya bayi Agung itu ketika lahir. Ia tidak memiliki semua yang hari ini dikejar dan menjadi perhatian kita dan gereja. Ia tidak miskin dan bukannya Ia tidak punya tapi Ia ingin menunjukkan kepada kita semua bahwa itu bukanlah yang utama dalam hidupNya dan mestinya tidak utama pulan dalam hidup kita. Hal-hal lahiriah itu adalah nilai tambah bukan utama, yang terutama adalah hati dan hidup kita.
Bulan desember kali ini terasa amat berbeda, hampir kita semua merayakannya dari rumah dan melalui virtual. Kiranya kita bisa menarik pelajaran dan makna yang baik di balik situasi ini. Sejenak kita meninggalkan akan kemeriahan2 yang kerap kali menjadi perhatian kita, itu artinya hari ini kita seperti diijinkan untuk berefleksi bahwa sang bayi Imanuel itu tidak membutuhkan akan pernak-pernik kita tetapi yang Ia inginkan adalah hidupku dan hidupmu, hatimu dan hatiku yang mau mengijinkanNya bertahta dan menjadi tuan dalam hidup ini.
Sudahkan kita menerima Dia sebagai Juruselamat hidup kita?
Salam Damai Natal
Sampai di sini thread kali ini, tetap jaga kesehatan dan sampai jumpa di thread2 selanjutnya. Baca juga Cara Allah Memelihara Daniel, Ahok Masih Tetap Sama
Sayonaraaa....


tien212700 memberi reputasi
1
321
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan