Kaskus

Entertainment

ElviHusnaAvatar border
TS
ElviHusna
16 Tahun Tsunami Aceh, Film Hafalan Shalat Delisa Selalu Bikin Banjir Air Mata
16 Tahun Tsunami Aceh, Film Hafalan Shalat Delisa Selalu Bikin Banjir Air Mata
sumber

Tsunami, bencana paling dahsyat yang pernah terjadi di Aceh. Tsunami terjadi pada tanggal 26 Desember 2004,tepatnya enam belas tahun yang lalu.

Kekuatan gempa yang dahsyat dan gelombang tsunami yang tinggi telah mampu memporak-porandakan hampir seluruh Aceh. Kala itu rakyat Aceh menangis, dunia ikut berduka. Bahkan presiden SBY terjun langsung untuk melihat korban bencana.

Ane selaku orang Aceh, merinding dan mata berkaca-kaca saat menulis ini. Ane memang tidak merasakan gelombangnya, tapi ane pernah melihat mayat-mayat dimandikan dan dikuburkan berjamaah.

Baca Juga! Meseum Tsunami dan Fakta-faktanya

Hola, sabahat Kaskuser! Welcome back to my thread. Kalau ini ane akan menulis tentang film Hafalan shalat Delisa yang terinspirasi dari bencana Tsunami Aceh.

16 Tahun Tsunami Aceh, Film Hafalan Shalat Delisa Selalu Bikin Banjir Air Mata
sumber

Hafalan Shalat Delisa, sebuah film yang bercerita tentang kejadian tsunami di Aceh. Film ini diangkat dari novel karya penulis ternama di tanah air, Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye.

16 Tahun Tsunami Aceh, Film Hafalan Shalat Delisa Selalu Bikin Banjir Air Mata

Novel itu ditulis, karena Tere Liye terinspirasi dari seorang anak perempuan korban tsunami yang kehilangan sebelah kakinya, bernama Delisa. Nah, novel keren itu kemudian diangkat menjadi film. Tak diragukan lagi deh karyanya Tere Liye.

Film ini diperankan oleh Chantiq Schagerl sebagai Delisa, Reza Rahadian dan Nirina Zubir sebagai Abi dan Ummi Delisa. Selanjutnya tiga kakak Delisa, Fatimah diperankan oleh Ghina Salsabila, Aisyah dan Zahra diperankan oleh si kembar Reska Tania Apriadi dan Riska Tania Apriadi.

16 Tahun Tsunami Aceh, Film Hafalan Shalat Delisa Selalu Bikin Banjir Air Mata
sumber

16 Tahun Tsunami Aceh, Film Hafalan Shalat Delisa Selalu Bikin Banjir Air Mata
Pantai Lhok Nga tampak sekarang. Pantai ini menjadi salah satu objek wisata di Banda Aceh, yang merupakan lokasi syuting film Hafalan Shalat Delisa.
sumber

Film tragedi ini mengisahkan tentang seorang gadis kecil berusia 6 tahun yang berasal dari Lhok Nga, sebuah desa di dekat pesisir pantai Banda Aceh. Delisa gadis yang periang, hingga saat gelombang itu menerjang ia kehilangan sebelah kakinya, dan lebih menyedihkan lagi ia kehilangan harta yang paling berharga yaitu ummi dan tiga kakaknya. Delisa sempat bersedih, tapi kemudian ia mengerti bahwa hidup harus terus berjalan dan ia mencoba untuk ikhlas. Hal inilah yang membuat relawan asing, Smit dan Shopia sangat mengagumi semangat gadis kecil itu.

Adegan-adegan paling menguras air mata dalam Film Hafalan Shalat Delisa

1. Saat menonton film ini, ane merasa keacehannya begitu kentara. Hal ini karena settingnya langsung di Aceh, di tempat yang infrastrukturnya hancur akibat tsunami.

Ane acungkan jempol untuk Nirina Zubir dan Reza Rahadian, juga tokoh Delisa. Akting mereka apik sekali.

Dalam film ini orangtua diajarkan tentang cara mendidik anak. Misal saat Aisyah cemburu pada Delisa, bagaimana Ummi menyikapinya. Itu keren, terharu ane.

2. Ane menangis saat gelombang Tsunami menggulung korbannya. Saat itu Delisa sedang khusyu mempraktekkan bacaan shalatnya, sehingga ia tidak merasa bahwa di luar gelombang hitam itu siap menerjangnya. Pelajaran untuk kita, jika memang shalatnya khusyuk kita akan merasa tenang, merasa di sekitar kita memang tak ada apa-apanya, karena sejatinya kita sedang menghadap Allah, sang pencipta.

3. Semangat Delisa untuk tetap hidup. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dalam scene ini. Delisa yang kehilangan keluarganya, yang tinggal hanya Abi karena saat tsunami ia tak di Aceh. Abi Delisa bekerja di luar negeri saar itu. Ah, gadis kecil itu bahkan kehilangan sebelah kakinya, tapi ia tetap semangat menjalani hidupnya sebagai sosok yang tetap ceria. Tak hanya memotivasi diri sendiri, Delisa juga memotivasi orang lain yang senasib dengannya.

4. Keakraban para relawan dengan para korban. Toleransi, rasa peduli dan persaudaraan sangat terasa saat para relawan berbondong-bondong datang ke Aceh, setelah gelombang tsunami berhenti. Nangis ya Allah.

Saat itu terasa tak ada perbedaan, tak ada sekat yang membuat jarak. Muslim dan non muslim saling membantu, saling menguatkan. Terharu sekali.


Ini film yang bagus, cocok diputar saat peringatan hari Tsunami Aceh. Hanya untuk mengingatkan bahwa Aceh pernah hancur, pernah datang bencana besar, dan setelah itu bangkit lagi dari keterpurukan. 

Semoga kita bisa belajar dari keterpurukan yang pernah terjadi, untuk mengevaluasi diri. Menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih baik, lebih taat kepada sang pencipta. Aamiiin.

Oke, itulah ulasan ane tentang film tragedi Aceh yang sangat bagus dan banyak pesan moral. Gansist sudah nonton, kan?

Well, sekian thread ane kali ini. See you on my next thread. Jangan lupa cendol, rate, komen, dan share.

Ditulis oleh @ElviHusna

Opini pribadi

Diubah oleh ElviHusna 26-12-2020 07:32
ressiveAvatar border
orgbekasi67Avatar border
cheria021Avatar border
cheria021 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.8K
32
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan