Berkebun merupakan salah satu aktivitas yang banyak dilakukan selama pandemi. Tak hanya di teras bawah, kini banyak masyarakat berkebun di atap sebagai solusi dari terbatasnya lahan.
 
Taman di atap rumah atau roof garden merupakan salah satu alternatif penghijauan untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan di kota-kota besar.
 
Selain menambah keteduhan, roof garden juga bisa dimanfaatkan untuk menyerap gas beracun. Berikut beberapa tips untuk membuat taman di atap rumah.


Tahapan membuat taman di atap rumah

1. Melapisi bagian atap yang ingin dibuat taman dengan water proofing. Biarkan selama sehari sampai benar-benar kering,

2. Aci, yaitu penambahan lapisan semen, membutuhkan pengeringan selama sehari,
 

3. Beri lapisan penahan air (drainage cell) dan lapisan penahan tanah (geotextile).

 

Setelah proses di atas telah dikerjakan, kemudian diberi tanah dan siap ditanami tumbuhan. Penanaman diawali rumput, semak, baru kemudian tanaman pohon.

 

Untuk mencegah kerusakan lapisan kedap air (water proof layer), lapisan penahan harus ditambah agar akar tanaman tidak merusak lapisan kedap air dan beton di bawahnya.

 

Untuk luas tamannya pun tidak perlu harus besar, cukup dengan lahan 4×4 meter persegi Anda sudah bisa menciptakan taman atap yang memadai.

 

Yang perlu diperhatikan adalah masalah drainase terutama untuk pembuangan air hasil siraman tanaman atau air hujan yang tertampung pada media tersebut.

 

Hindarkan dak atas bangunan mengalami kebocoran akibat sistem drainasenya yang tidak benar. Salah satu solusi untuk sistem drainase yang baik adalah dengan memberikan kemiringan tertentu pada atap dak beton.

 

Hal ini tentunya akan membuat air akan mengalir ke saluran pembuangan dengan baik.



Ciri tanaman



1. Pilih tanaman yang dapat menahan panas. Hal ini penting diperhatikan mengingat lokasi pertumbuhan tanaman ada di atap, yang memiliki jarak yang lebih dekat dengan matahari dibandingkan taman biasa.

 

2. Hindari tanaman berakar menghujam ke bawah seperti palem. Pilihlah yang memiliki akar menyebar dan pertumbuhannya lamban, Contoh, pohon pagoda.



3. Memiliki pertumbuhan bunga yang sering/rajin berbunga, Contoh, mawar, melati, tapak dara, dan bougainville.

 

4. Memiliki percabangan yang banyak untuk menciptakan bentuk yang agak rimbun. Contoh, pohon pagoda dan kamboja.



Jenis tanaman yang dipakai



1. Tanaman berbatang lunak, di antaranya, aracea, rulea, lili paris brasil, pandan kuning, dan sambang darah.

 

2. Tanaman berbatang keras, di antaranya, bougainville, kamboja.

 
3. Tanaman berbunga, di antaranya, mawar, melati.