

TS
mayyarossa
Ibuku, Role Modelku

Ibu.
Bila diminta untuk menuliskan sesuatu tentangnya, pasti aku akan termenung lama. Ribuan lembar kertas dan berliter tinta tak kan cukup untuk mengisahkan malaikatku ini.
Halo Agan Sista, jumpa lagi dengan ane, Mayya Rossa, penyaji thread inspiratif dan informatif. Kali ini, ane akan coba menuliskan sedikit tentang ibu.

Fotoku dan ibu, saat aku berusia 3 bulan. Beliau selalu menuliskan berapa umurku di balik foto.
Ibu, saat ini sudah berusia 61 tahun. Di usianya saat ini,beliau masih gesit. Tak mau disuruh berdiam diri di rumah. Tahun lalu beliau masih di Jakarta, membuka warung makan di kantin kawasan perkantoran Gatsu. Setelah ada pandemi, beliau pulang ke Jogja.
Sebelum menikah, aku tinggal sama ibu, walaupun kadang kami harus hidup terpisah. Kenangan paling indah adalah kenangan masa kecil.
Kami bukanlah keluarga yang berada, tapi, aku diajarkan untuk selalu merasa cukup. Sedari kecil, aku sudah dibiasakan mengenal dan membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Saat kecil, aku selalu diajak belanjan bulanan. Setelah SD, ibu selalu "melepasku" untuk memilih barang belanjaan bulanan.

Fotoku dan ibu beberapa tahun lalu, saat lebaran dan kami ke pantai di dekat rumah simbah. Ibu trauma ke pantai ini sebenarnya, karena dulu pernah main ke pantai ini dengan tanteku, tapi ga pamit simbah, beliau diputar- putarkan di pantai hingga jam 8 malam
Ya, sebagai karyawati sebuah toko di Malioboro, ibuku memang menerima gaji bulanan. Setiap habis gajian, ibu pasti membawaku ke sebuah swalayan di dekat toko tempatnya bekerja. Ibuku hanya mengawalku, lalu nanti membayar belanjaannya. Saat selesai berbelanja, ibu membelikanku sebuah es krim durian, atau sebatang coklat.

Aku, ibu, dan adikku yang besar.
Ah, andai aku punya waktu seharian penuh, aku ingin sekali mengajak ibu ke pasar untuk berbelanja. Beberapa waktu lalu, ibu bilang ingin daster batik. Ibu pasti senang sekali diajak berbelanja, walaupun hanya daster batik, atau alat masak. Ya, beliau memang suka masak sekarang, beda dengan dulu. Dulu kami hanya punya dapur sempit yang penuh abu, hiks. Bila dulu beliau yang membayar semua belanjaan, kali ini aku yang akan bayar, dan gantian mengawal beliau. Setelah itu akan aku ajak ibu masak bersama, sambil cerita-cerita. Kami sama-sama cerewet, jadi kalau ngumpul, pasti rame.

Fotoku dan ibu. Aku ingat, foto ini diambil di studio Hwa Sin.
Untuk Ibu
Bu, maaf, bila aku jarang menjenguk ibu. Bukannya aku tak mau, hanya saja, sekarang suami, anak, dan pekerjaan lebih menyita waktuku.Tapi yakinlah, dari sini ananda selalu mendoakanmu.
Bu, kini aku juga seorang ibu. Kini, aku bisa merasakan kecemasan dan kekhawatiran yang tak kau tunjukkan, saat aku pulang terlambat. Satu yang selalu kupelajari darimu, aku berusaha menanamkan rasa "percaya" pada cucumu, seperti kau tanamkan rasa itu padaku.
Aku masih ingat, saat dulu akan ujian, dan aku malah naik gunung. Pulangnya pun aku terlambat, tapi kau tak marah sedikitpun. Malahan, saat aku bangun dari tidur, kau sambut dengan senyuman, dan berkata, "Sudah makan belum?"
Bu, saat ini, saat melihat cucumu, aku merasa sedang "bercermin." Dan dari sana aku memahami, bagaimana rasanya menjadi dirimu. Aku pun akan bersikap sama denganmu, Bu. Akan kuberi dia kebebasan, seperti yang kau berikan padaku dulu. Bukan bebas yang buta, tapi bebas yang bertanggung jawab. Aku akan bersikap layaknya sahabat, sepertimu.
Bu, terima kasih. Terima kasih untuk segalanya.
Bu, satu yang kuharap, agar kau sehat dan bahagia selalu.
Bu, Selamat Hari Ibu. Maaf, bila belum bisa menjadi putri terbaikmu. Namun, kau adalah ibu terbaikku.
Jogja, Hari Ibu 2020
Dari aku, yang bangga menjadi putrimu.


tien212700 memberi reputasi
1
576
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan