Sungguh harmoni apalagi yang diberikan kaskus kepada kaskus kreator kali ini. Sesaat sebelum menulis thread ini, ane merasakan rindu yang teramat dalam ketika membaca "surat untuk ibu". Ada secercah keperihan paling sakit didalam hati ketika harus menulis surat untuk rahim yang paling kurindukan saat ini.

Sebelumnya, ane perlu menyapa para agansis sekalian yang sudah berkenan singgah ataupun sedang membaca thread ane ini. Semoga kita semua baik baik saja dan selalu diberikan waktu serta lesehatan untuk selalu bersama dengan keluarga kita semua. Terutama untuk ibu yang sudah merelakan sebagian nafasnya untuk kita anaknya.


Sudah lebih dari dua tahun ini, dan akan menjadi tiga tahun di pergantian tahun yang akan berganti beberapa hari lagi. Dan pada waktu itu juga adalah lamanya ane tak pernah berjumpa dengan ibu secara fisik, walau hanya bisa bersua melalui jaringan video callatau sekedar bersua melalui telepon genggam. Tak ada kontak fisik seperti pelukan, hanya ada senyum penuh rindu dari balik layar ponsel.

Pastinya, ibu sudah menjadi wanita pertama yang ane cintai di dunia ini. Cintanya tak akan pernah terbagi dua. Kasih dan sayangnya akan selalu terkenang. Tidak ada sama sekali dari kasih sayangnya tang terlewatkan atau terlupakan. Jika ditanya satu hal yang paling berkenang, maka semuanya akan selalu terkenang. Apapun itu, ibu adalah kenangan paling teringat sepanjang masa.

Ada satu persitiwa dimana ane sangat yakin bahwa ibulah wanita yang amat mencintaiku. Pada saat itu ane ada kegiatan pramuka ketika SD, alias perkemahan sabtu minggu sekabupaten di daerah ane. Jarak perkemahan dengan rumah ane pada saat itu cukup jauh, bisa dibilang tiga desa dari desa ane untuk bisa sampai di tempat kemah ane waktu SD tersebut.



Ane yang tidak tahu menahu pada waktu pagi itu, sesaat sebelum kegiatan. Tiba tiba saja wanita yang paling ane sayangi datang dengan membawa bekal untuk ane dari rumah. Dan saat itu, orangtua ane belum memiliki sama sekali kendaraan. Dan bisa ane tebak bahwa ibu ane berjalan kaki dari rumah ke tempat perkemahan membawa bekal untuk ane dengan berjalan kaki. Di usia ane yang terbilang masih kecil saat itu tak bisa pernah melupakan kenangan terindah itu. Bahkan saat menulis thread ini, ane menitihkan air mata, hati ane begitu teiris begitu dalam ketika mengingat kembali wajah ibu.

Diwaktu seperti sekarang ini, ada jarak yang terbentang ribuan kilometer jauhnya antara ibu dan ane. Ane yang harus merantau jauh dari rumah hampir tiga tahun ini tak pernah sama sekali bertemu dengan beliau. Tak ada rindu yang lebih berat selain ini. Hati tak pernah bohong pada kerinduan. 

Dan jika diberikan satu waktu untuk kembali bersama ibu. Maka ada banyak sekali hal yang akan ane lakukan untuk ibu, atau akan kami lakukan bersama. Apabila ada sehari penuh hari ini, maka ane akan banyak menghabiskan waktu bersama ibu untuk menyenangkan hatinya. Menyusuri jalan panjang di pedesaan dengan menyapa banyak orang dengan cerita yang akan kusampaikan pada ibu mengenai perantauanku selama ini. Setelahnya, akan kupijati beliau yang selalu merindukan hal itu dariku. Sampai ibu berkata "terimakasih nak untuk semuanya".

Ada satu syair yang akan ane sampakan melalui thread ini, semoga saja derai angin malam ini bisa membisikkan bait bait dari ane sesaat sebelum ibu tidur malam ini.

Semoga apa yang ane samapaikn pada bait bait penghabisan diatas bisa disampaikan langit pada mimpi ibu malam ini. Lalu ada penyembuhan sedikit luka pada rindu. Semoga ibu kita semua selalu diberikan kesehatan untuk selalu bersama kita semua. Terutama bagi agansis yang sedang jauh dari ibu seperti ane saat ini, teruslah bersabar dan tetap doakan yang terbaik bagi mereka.

 
Thread ini berisi kerinduan TS pada IBU
Gambar dok. pribadi