Banyak orang ambigu.
Bahwa segala sesuatu itu harus real antara teori sama praktek
Sehingga jargon penjual ludah rame, muncul kepermukaan

Contoh seorang pebisnis harus dia menjalankan bisnis
Baru boleh mengajari orang lain bisnis.
Atau seorang pelatih bola hanya bekas pemain bola, baru boleh melatih
Kalau aturan nya begini
Anda tidak akan kenal
Arsene wenger dia seorang ahli matematika
Jose Mourinho hanya seorang asisten pelatih
Bahkan pelatih sekelas Jurgen Kloop pun waktu jadi pemain bola bukan pemain Profesional hebat, seperti messi, ronaldo, zidane, david backam dilapangan pada masa nya. Dia hanya pemain kelas di tim bawah divisi dua pula di liga jerman. Tapi ketika jadi pelatih dia malah jadi pelatih top. Bahkan yang pernah menjadi pemain hebat dan professional sekalipun tidak ada jaminan hebat ketika melatih contoh alm Diego Maradona.

Sedangkan diluar sana banyak profesi hampir sama dengan istilah yang berbeda.
Sedangkan para dunguers semua itu dianggap sama 😁😂🤣
Dia gak bisa membedakan apa itu
Konsultan
Coaching
Motivational Speakers
Rol model
Mentor

Kalau yang suka teriak penjual ludah, kalau bisnis itu harus punya bisnis itu mungkin masuk nya mentor. Contoh nya kalau seorang Pak Chairul tandjung, Harry Tanoesubodjo dia mengajari bisnis berarti dia masuk nya Seorang mentor

Tapi kalau dia mengerti bisnis, dia paham seluk beluk nya bisnis, dia bahkan memiliki sertifikat ke pelatihan dibisnis. Walaupun dia gak punya bisnis maka dia masuk nya ke Coaching. Contoh nya Tung desem waringin, hendra hilman, Tom Mc Ifli, dllnya

Kalau dia jago di satu bidang tertentu, ahli dibidang itu misalkan Masalah keuangan. terus dia buka praktek untuk umum untuk mengatasi permasalahan bisnis orang lain maka dia jadi konsultan keuangan. Kalau dia jago brand, terus dia buka praktek dia disebut konsultan branding, kalau dia jago pajak maka dia disebut konsultan pajak untuk perusahaan dllnya.

Kalau dia jago nya memotivasi. Merubah mindset. Maka dia disebut motivator atau Motivational Speakers contoh nya Merry Riana, Mario Teguh, Ari ginanjar, Andrie wongso, dllnya

Kalau dia sebenarnya sosok figur atau tokoh terkenal dibidang apapun, namun dia tidak pernah mengajari orang lain seperti jadi mentor, motivator, tidak buka konsultan, tidak pernah buka coaching maka dia masuk nya sebagai rol model. Kita mengidola kan dia secara diam diam. Misalkan seluruh kegiatan dia wawancara dia, berita berita dia, dllnya kita ikuti.

Jadi sangat bahaya sekali kalau ada orang dikit dikit menjudge orang lain penjual ludah.

Yang paling bahaya kalau hal itu merembet ke masalah bidang lain
Seorang ulama, kiyai, ustadz mengajari orang lain untuk kesyurga terus karena dia karena belum pernah kesyurga tar dianggap penjual ludah 😁😂🤣

Atau seorang guru/coach dia mengajari anak anak tentang ilmu astronomi dia disebut penjual ludah Karena belum pernah jadi astronot dan belum pergi keluar angkasa.

Mari kita perangi kalau ada orang yang suka ngomong penjual ludah. Kalau ketemu mending dia ludahi aja 😁😂😂🤣🤣

sumber gambar :google