Saat terbangun dari tidur pagi ini, saya tiba-tiba ingin sekali menulis cerita yang berkaitan dengan Liga Spanyol.

Sungguh, mungkin bagi saya Liga Spanyol tak menarik Liga Inggris. Pasalnya, bicara La Liga Spanyol selalu berita tentang dua kuda pacu, Barcelona dan Real Madrid.



Bayangkan saja, dalam 15 musim terakhir, hanya satu kali gelar juara Spanyol menjadi milik Barcelona atau Real Madrid.

Pemandangan tersebut muncul pada musim 2013-2014, dimana Atletico Madrid keluar sebagai pemenang. Dan performa klub Los Colchoneros saat ini yang menjadikan saya tertantang untuk mengulas peluang mereka menjadi juara La Liga musim 2020-2021.

Diego Siemone, arsitek klub merupakan aktor yang menjadikan Atletico meraih sejumlah gelar dalam beberapa waktu terakhir. Strategi jitu dan pompaan semangat dari pria Argentina tersebut merupakan magi bagi Atletico Madrid.



Sejak Diego Siemone memegang klub tersebut sebenarnya tak ada yang meragukan kedalaman skuad yang dimiliki Atletico Madrid.

Nama-nama macam Jan Oblak, Diego Godin, Koke, Saul Niguez, Diego Costa dan Antoine Griezmann merupakan daya tarik tersendiri bagi para pecinta La Liga. Saya yakin anda semua tak ada yang berani meragukan kemampuan nama-nama diatas, bukan ?!?

Akan tetapi kegagalan demi kegagalan menjadi sahabat setia yang menemani Atletico Madrid. Sejak terakhir menjadi juara pada musim 2013-2014, prestasi terbaik mereka adalah peringkat kedua pada musim 2017-2018 dan 2018-2019.

Hal tersebut yang membuat Diego Simeone masih penasaran. Bisa jadi musim ini adalah kesempatan terakhir baginya sebagai nahkoda Los Colchoneros.

Musim ini Simeone kembali memperkuat barisan pemainnya. Satu nama yang berlabuh ke tim Atletico Madrid ialah Luis Suarez!



Meskipun terkesan sebagai pemain buangan dari Barcelona, Luis Suarez dipercaya akan menambah ketajaman lini serang Atletico Madrid. Dan asumsi tersebut boleh dibilang benar hingga saat ini.

Musim ini Atletico Madrid semakin kaya akan pilihan pemain sesuai dengan taktik yang diperlukan.



Luis Suarez melengkapi skuad yang sebelumnya telah diisi oleh Jan Oblak, Kieran Tippier, Stefan Savic, Hector Herrera, Koke, Jose Gimenez, Saul Niguez, Renan Lodi, Diego Costa juga Joao Felix.

Selama tak ada badai cedera yang melanda para punggawanya, rasanya Atletico Madrid kian kompetitif untuk bersaing dan memenuhi mimpi mereka menjadi juara.

Usai memainkan 12 laga, Atletico Madrid sementara ini menempati puncak klasemen. Mereka unggul selisih gol atas tim sekota yang juga raksasa Spanyol, Real Madrid yang sudah 14 kali bermain alias dua pertandingan lebih banyak dari Atletico Madrid.

Sembilan kemenangan, dua kali seri dan satu kekalahan menjadi statistik dari 12 kali Atletico Madrid turun merumput di kompetisi La Liga musim ini.

Melihat sejenak rapor tersebut, kini Atletico Madrid muncul menjadi kandidat kuat juara La Liga musim ini. Akan tetapi untuk mengatakan Atletico Madrid pasti juara musim ini merupakan kalimat yang sangat-sangat prematur.



Sekali lagi alasannya karena kompetisi masih sangat panjang. Diego Simeone harus mampu mendorong kapasitas timnya ke level maksimal. Sekali lagi itu bukan pekerjaan mudah!

Selain bayang-bayang inkonsistensi permainan yang kerap melanda pada musim-musim sebelumnya, Atletico juga harus pintar-pintar menjaga dan memecah fokus dalam partisipasi mereka di kejuaaran lain seperti Copa del Rey dan Liga Champions.

Khusus kompetisi yang disebutkan belakangan, Atletico Madrid juga sudah tiba di babak 16 besar. Dua kali gagal di final Liga Champions juga menjadi satu titik penasaran bagi mereka.

Musim ini, penampilan Real Madrid dan Barcelona memang tidak sedahsyat musim-musim sebelumnya. Akan tetapi Barcelona dan Real Madrid sarat pengalaman dalam menghadapi tekanan. Sejarah biopoli kedua tim tersebut harus bisa dijawab Atletico Madrid dengan lugas di lapangan.

Atletico Madrid harus bermain ekstra terutama kala menghadapi Barcelona dan Real Madrid baik dalam laga kandang maupun tandang.

Satu yang harus diingat bahwa kekalahan yang diderita Atletico Madrid dari 12 laga yang sudah mereka jalani terjadi saat bersua Real Madrid.

Kompetisi La Liga baru akan memasuki jornada ke-15 jelang hari Natal. Satu pertandingan sebelum hari Natal akan menjadi tantangan tersendiri bagi pasukan Diego Simeone.

Atletico Madrid dijadwalkan menantang Real Sociedad di kandang lawan. Tuan rumah bukan lawan sembarangan. David Silva dkk saat ini berada di peringkat ketiga klasemen.



Joao Felix dkk dituntut untuk bermain lebih sabar dan dominan dalam memegang bola dan mengendalikan permainan. Kemenangan atas Real Sociedad tentu menjadi hadiah natal yang indah bagi para pendukung fanatik.

Setelahnya, membereskan dua laga tunda dengan kemenangan sudah barang tentu membawa Atletico Madrid akan berlari lebih jauh meninggalkan para pesaingnya.



Publik Spanyol sangat menantikan hadirnya juara La Liga yang bukan itu-itu saja. Sebagian penduduk di kota Madrid pun pasti sudah rindu menggelar pesta juara di Plaza de Neptuno dengan Atletico Madrid, sang penghuni Wanda Metropolitano nan megah itu sebagai kampiun.

Akankah hal itu menjadi kenyataan? Semoga!

#RinganJari