Ibu, adalah sosok manusia pertama yang memberikan kasih sayang sepenuh hatinya untuk ane GanSis.
Dari rahimnya ane berkembang selama 9 bulan, yang kemudian ane dilahirkan dengan penuh suka cita dan disambut tangis haru bahagia dari seluruh keluarga besar.

Bukan tanpa alasan, selama kurang lebih hampir 10tahun pernikahan antara ayah dan ibu, ane adalah anak pertama yang berhasil lahir dengan selamat!
Ibu ane mempunyai gangguan pada kandungannya, tiga kali melahirkan kakak-kakak ane meninggal saat proses persalinan. Menurut penjelasan dokter bayi-bayi tersebut lemah karena memang kandungan ibunya juga lemah.

Setelah sekian lama menanti kehadiran buah hati, tepat di tahun ke sepuluh tahun pernikahan, ane dilahirkan.
Dan kali ini kelahiran ke empat dan ane selamat!

Anak pertama dari kisah panjang percintaan, tentu saja ane mendapatkan rasa kasih sayang dari banyak orang. Ayah, ibu, kakek, nenek, paman dan bibi, semua menyayangi ane dengan sepenuh hati. Mereka benar-benar memanjakan diri ane, semua apa yang ane inginkan selalu dituruti.

Tentu saja kasih sayang itu tidak hanya dari mereka untuk ane, ane pun juga sangat menyayangi mereka semua, terutama adalah ibu.

Banyak sekali kisah bahagia yang ane lewati bersama ibu. Salah satu moment yang tidak terlupakan adalah saat ibu datang ke sekolah waktu kelulusan ane, ibu sebagai wali murid datang dengan bangga karena ane masuk ke dalam juara 2 umum nilai UN tertinggi di sekolah ane.

Pada saat itulah, ibu ane naik ke depan panggung untuk memberikan sedikit ucapan sambutan dari wali murid yang anaknya masuk ke dalam siswa teladan. Ibu ane dengan bangga menyebut nama ane dan bilang bahwa ane anak kesayangannya yang meskipun telah lulus SMK ane tetap dianggap sebagai anak kecil kesayangannya.

Ibu ane juga mengajak para orang tua untuk perhatian terhadap anaknya, agar si anak tidak mencari perhatian dengan cara-cara yang salah!

Di situlah ane bangga dapat menjadi seorang anak dari ibu yang bijak.
Dapat memotivasi dan menginspirasi orang lain dengan bukti nyata yaitu mendidik ane dengan sangat baik.

Mungkin jika ada waktu satu hari penuh untuk bersama dengan ibu, ane akan menghabiskan waktu tersebut untuk mengajak ibu ane jalan-jalan ke tempat yang beliau idam-idamkan.

Ibu ane sangat ingin sekali ke Aceh, melihat masjid besar di Aceh yang pernah dilihatnya di televisi.
Kata ibu, beliau ingin shalat di masjid raya Aceh dan berdoa kepada Allah agar bisa ke Mekkah.

Waktu sehari nampaknya tidak akan pernah cukup untuk bersama ibu, karena ane tidak pernah ingin berpisah dari ibu meskipun hanya sedetik.

Beliaulah sumber kehidupan, napas dan juga detak jantung ane!
Tanpa ibu ane bukan siapa-siapa, tanpa beliau ane tidak ada di dunia.

Doaku selalu mengalur untuk ibu, agar beliau dan ayah tetap sehat dan terus membimbingku hingga nanti Allah benar-benar meminta mereka untuk kembali!