Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Ketua MUI soal Vaksin Corona: Secara 'Zahir' Halal
Ketua MUI soal Vaksin Corona: Secara 'Zahir' Halal

Ketua MUI soal Vaksin Corona: Secara 'Zahir' Halal

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Miftachul Akhyar mengatakan bahwa lembaganya belum bisa memastikan status halal vaksin Covid-19 yang telah masuk di Indonesia. Pihaknya pun akan segera membahasnya melalui forum Bahtsul Masail.
Bathsul masail merupakan majelis musyawarah resmi para ulama yang membahas persoalan agama, sosial, politik, dan semua aspek kehidupan dari perspektif fikih atau ilmu hukum Islam.

"Masalah vaksin ini, yang masih didaftarkan ke MUI itu, ya, saya sudah minta di BM (bahtsul masail) untuk membahas," kata Miftach, Jumat (18/12).

Meski begitu, menurutnya pribadi, jika ditinjau secara zahir atau lahiriah, vaksin Covid-19 ini telah memenuhi unsur halal. Namun, masih ada pula hal lain yang perlu dipertimbangkan dari sisi kegunaan atau kebaikannya.

Hal yang perlu dipertimbangkan tersebut antara lain faktor keamanan, kesehatan, dan khasiat vaksin tersebut.

"Secara zahir menyatakan tidak masalah, artinya halal. Tinggal thayyiban-nya ini," kata dia.

Diketahui, konsep halal dalam Islam mencakup terminologi halalan thayyiban, yang artinya halal lagi baik, seperti terdapat dalam surat Al-Baqarah: 168.

"Kan ada halal dan thayyiban. Thayyiban ini aman enggak? Kalau aman, berkhasiat enggak? Ada mujarabnya enggak? Ini yang belum. Kami menanti [hasil kajian] itu." ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meyakinkan masyarakat bahwa vaksin Covid-19 yang akan diberikan pemerintah untuk masyarakat, adalah vaksin yang halal.

Hal itu dikatakan Khofifah di depan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat sekaligus Rais Amm PBNU KH Miftahul Akhyar, dalam acara simulasi vaksin imunisasi Covid-19 yang dilakukan di Jatim, Jumat (18/12).

"Allhamdulillah, hari ini pelaksanaan simulasi vaksin covid-19 di Jatim dihadiri oleh Ketua Umum MUI Pusat KH Miftakhul Akhyar. Ini menunjukkan bahwa vaksin ini halal," kata Khofifah, saat pelaksanaan simulasi vaksinasi Covid-19 di RSI Jemursari Surabaya.
sumber

*********

Coba lihat dibawah ini

Ketua MUI soal Vaksin Corona: Secara 'Zahir' Halal

Itu adalah hasil SS dari chat seorang ibu di group kelas SD Negeri yang TS juga ada di group itu. Sekarang ini bukan lagi soal halal dan tidak halalnya, tetapi isu semakin diperuncing dengan soal asal muasal vaksin. Masyarakat sekarang diprovokasi dengan isu pembunuhan massal yang akan dilakukan oleh pemerintah karena memakai vaksin dari negara Tiongkok yaitu salah satunya adalah Sinovac. Mereka berpikir bahwa vaksin buatan negara Tiongkok bukan hanya tidak halal karena pastinya mengandung bahan-bahan yang... apalagi kalau tidak dihubung-hubungkan dengan babi, tetapi lebih mengerikan lagi karena sekarang mereka sudah diprovokasi bahwa vaksin Sinovac yang dibeli oleh pemerintah Indonesia bukan untuk menyembuhkan atau melawan virus Covid, tetapi justru membunuh rakyat Indonesia. Itulah sebabnya pemerintah Tiongkok memberi kemudahan pertama bagi Indonesia untuk memperoleh vaksin Sinovac, dan juga vaksin-vaksin lain dari negeri Tirai Bambu ini. Mungkin anggapan mereka, vaksin buatan Amerika Serikat pasti auto halal dan aman, tanpa tahu latar belakang bisnis apa yang terjadi antar korporasi pembuatan vaksin ini.

Lalu, bagaimana dengan kasus chat yang berisi kata-kata provokatif itu? TS bereaksi keras menegur, tetapi justru banyak ibu-ibu yang menyerang TS, yang semuanya ditenggarai adalah pendukung Rizieq Shihab? Kenapa TS bilang seperti ini? Karena sebelumnya si ibu ini dan yang lainnya juga dengan bangga memposting video kedatangan Rizieq Shihab di Indonesia. Dengan segala kata-kata berbau agama.

Bayangkan! Group Kelas SD Negeri, tetapi justru mirip dengan Group sekolah yang dikelola Yayasan tertentu. Ini miris. Sangat miris.

Tadinya TS ingin kasus ini TS perpanjang dengan melaporkan ke pihak yang berwajib, namun TS kasihan karena ternyata si ibu ini anaknya penerima KJP, yang artinya pasti akan sangat memberatkan keluarganya.

Itu baru 1 group kelas. Dan video itu dishare oleh si ibu dari share orang lain, yang bisa jadi ada di sebuah group juga. Bayangkan jika video itu diamini oleh 30 orang dalam 1 group, berapa banyak hal itu bisa meracuni otak mereka yang mudah termakan hoax? Dan maaf, rata-rata mereka yang mudah termakan hoax adalah mereka yang selalu memposting hal-hal berbau agama Islam. Ini menyedihkan.

Jadi, TS berpikir, sudah seharusnya MUI yang mempunyai kepengurusan baru, cepat tanggap merespon isu-isu liar di masyarakat. Sebab jika dibiarkan, dampaknya akan sangat luar biasa.

Kenapa harus MUI yang berbicara mengenai keamanan vaksin yang masuk ke Indonesia, bukannya BPOM? Karena yang mudah teracuni pikirannya adalah mereka-mereka yang selama ini justru sesumbar sebagai pembela agama dan pembela ulama.

Itu.
Perusuh.BP01Avatar border
pein666Avatar border
knoopyAvatar border
knoopy dan 13 lainnya memberi reputasi
14
1.5K
53
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan