Ghiffary Zaka
18 Desember 2020, 10:28 WIB
PR BEKASI - Baru-baru ini viral sebuah rekaman video amatir yang memperlihatkan tiga orang anak kecil yang memberikan sebuah pesan sekaligus peringatan kepada Presiden Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri.
Rekaman video berdurasi 30 detik tersebut telah tersebar luas di banyak media sosial, salah satunya oleh akun Twitter @olietamami pada Jumat, 18 Desember 2020.
Dalam rekaman video tersebut terlihat
tiga orang anak yang mengenakan pakaian Muslim lengkap serta membawa samurai meminta Jokowi dan Megawati agar tidak sombong karena Indonesia memiliki ulama.
"
Indonesia punya para ulamahei, jangan sombong sama pangkat," ucap mereka.
Alasan mereka meminta Jokowi dan Megawati tidak sombong karena di atas kedua orang tersebut masih ada Allah.
"Hei Jokowi jangan sombong sama pangkat, hei Megawati jangan sombong sama pangkat dan jabatanmu, di atas kalian ada Allah," tutur mereka.
Ketiga anak ini meminta Jokowi agar tidak sombong menjadi presiden, karena menurut mereka
Jokowi saat ini memusuhi para ulama.
"Jokowi di akhirat dipites kayak kutu sama Allah. Jangan mentang-mentang jadi Jokowi, petantang-petenteng, mobil marisnyanya doang eh mau musuhin para ulama," ucap mereka.
Kolom komentar unggahan video tersebut pun dibanjiri oleh warganet yang meminta ketiga anak ini mendapat perhatian khusus dari Seto Mulyadi serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
"Sampai anak kecil dicuci otaknya untuk memusuhi presiden. Ka Seto mendatangi anak MRS di petamburan krn ingin memberi pendampingan. Semoga Ka Seto juga bersedia mendatangi anak-anak ini dan anak-anak di Sigi. KPAI anak-anak ini butuh sentuhan, bukan ajaran kebencian," ucap @olietamami.
"
Hai, apa kabar KPAI dan apa kabar pula Komnas anak, ini loh ada anak-anak yang dididik kebencian, kurang ajar, dan melecehkan kepala negara? Apa kak Seto dan pak Sirait tidak tergerak untuk kunjungi mereka dan lakukan pembinaan serta perlindungan?" tutur @HrPuspita.
Sebelumnya, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto menyambangi kediaman Habib Rizieq di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk memberikan pendampingan psikis pada cucu Habib Rizieq.
Sebelumnya, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto menyambangi kediaman Habib Rizieq di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk memberikan pendampingan psikis pada cucu Habib Rizieq
Kedatangan Kak Seto pun disambut hangat oleh menantu Habib Rizieq, Hanif Alatas.
"Kemudian di mobil Habib Rizieq itu, ada, mana puteri Habib Rizieq? Putri Habib Rizieq ada dua yang masih umur 16 dan 14," ujar Habib Hanif Alatas.
"Ohya, masih remaja ya?," tanya kak Seto dalam perbincangan tersebut.
"
Yang paling kecil, yang keenam dan ketujuh," jelas Habib Hanif pada kak Seto.
"Owh...." sahut kak Seto.
"Nah, itu, di mobil Habib Rizie ada dua anak, Hasanah, Mariam, sama ini nih, cucu ini," tunjuk Habib Hanif pada anak perempuan di hadapannya.
"Nah, kemudian di mobil Haji Hakim, nih bunda, istrinya Haji Hakim, nah di mobil bunda ini ada anak kecil ini, putrinya Haji Hakim. Namanya Oca, umur berapa Oca? Enam tahun... Kemudian, A Budi, A Budi berapa tahun? Dua belas tahun, dan putrinya Haji, berapa? Enam belas tahun, itu di mobil Haji Hakim," ujar Habib Hanif.
"Kemudian di mobil saya, anak kecilnya ada ini, Said, cucu Habib Rizieq yang paling besar, kemudian anak saya, Abu Bakar, kemudian ada Agin yang paling kecil. Kemudian di mobil Habib Alwi anaknya ada si kembar, Hasan Husein," sambung Habib Hanif
"Saya, istri, anak kembar dua, sama baby sitter 2," sahut Habib Alwi menjelaskan.
"Kemudian sisanya, belakang, mobil laskar. Jadi kita yang namanya mau jalan keluarga, beliau kan mau istirahat, ya bawa anak cucu semua, bahkan sampai kerabat ikut menemani, sahabat mereka pun dibawa anak-anaknya," jelas Habib Hanif
"Kami dari LPAI, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, yang dulu pernah bernama Komnas Perlindungan Anak, tapi sekarang kembali ke nama lama, LPAI, dan kami memang sempat terkejut mendengar berita ini, dimana dalam suasana yang penuh keriuhan itu, di jalan tol KM 50 itu, ternyata ada anak-anak dan bayi," ujar Kak Seto.
"Kalau tidak salah ada dua belas anak dan bayi. Jadi, kami merasa sangat terpanggil untuk melihat kondisi dari anak-anak, bagaimana keadaannya," sambungnya.
"Artinya kan sering terjadi suatu pengalaman traumatik yang tertunda, jadi saat itu mungkin kelihatan biasa, tapi beberapa saat kemudian, nah itu baru muncul," ucap Kak Seto perihal kondisi psikis anak-anak yang baru saja ditemuinya.***
Giliran calon atlet bulutangkis internasional saja gede suaranya. pengen cuan dari orang terkaya se-Indonesia hah?
Indonesia punya Ulama? Enak bener ya jadi ulama. Apalagi ulama sekarang gampang bangat, tinggal ngomong pake logat keraraban, cosplay ngarab langsung dah dapat gelar ulama.
Oke, gak mau tahu lagi, pokoknya harus ada sertifikasi ulama biar nggak ada lagi ulama abal-abal sampai bisa brainwash bocah
Mana kaum ini sekali beranak banyak bener pula. Disaat yg lain hanya 2 atau 3, ini malah 7.
Gak heran kalau angka pengangguran semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Dan satu lagi, kalau ada yang bilang mereka suka pakai tangan kosong. Itu BIG BULLSHIT!!