Hallo, perkenalkan saya seorang remaja yang sedang beranjak dewasa. Seperti remaja pada umumnya, jika memiliki beban atau masalah yang berat akan berfikir untuk menikah secepatnya. Padahal belum tahu kehidupan setelah menikah itu akan seperti apa. Nah, jadi pernikahan itu apa sih? dan apa saja yang harus kita persiapkan untuk mewujudkan pernikahan impian itu?

Merupakan sunnatullah yang umum dan berlaku pada semua makhluk-Nya untuk hidup dan berkembang biak, hal ini terjadi pada manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan semua makhluk ciptaan-Nya yang sudah pasti memiliki hak untuk melestarikan hidupnya.

Pernikahan pada umumnya dilakukan karena adanya rasa cinta dan sayang diantara keduanya, kamu dan pasanganmu haruslah memiliki ikatan yang erat secara lahir dan bathin supaya dapat mengarungi rumah tangga dengan penuh kesetiaan, ketulusan dan kesabaran.

Selain itu pernikahan pada umumnya hanya dilakukan oleh dua orang, yakni pria dan wanita. Melalui pernikahan mereka menjadi pasangan suami istri dan hubungan suami istri ini akan melahirkan keturunan sekaligus ajang dalam menjalankan ibadah berdasarkan keyakinan di dalamnya.

Calon pasangan suami istri perlu menyadari bahwa pernikahan adalah komitmen yang akan dijalani dengan indah seumur hidup. Kesadaran ini ditujukan agar masing-masing dapat membangun dan mempersiapkan dengan matang untuk menjalani pernikahan, mempersiapkan diri agar senantiasa dapat melakukan penyegaran hubungan pernikahan agar tidak terjadi kejenuhan, maka disinilah pentingnya suatu kedewasaan pada pasangan yang akan menikah.

Persiapan diri untuk menikah salah satunya adalah mental. Sangat wajar jika salah satu pasangan hidup kita memiliki kebiasaan yang mungkin saja bertolak belakang dengan kebiasaan kita sendiri. Pacaran dalam jangka waktu yang lama bukanlah jaminan untuk dapat memahami keinginan dan kebutuhan secara mendalam dari pasangannya.

Oleh karena itu salah satu persiapan pernikahan yang terpenting adalah mengenali tingkat emosi pasangan dan tingkat emosi diri kita sendiri. Hal ini akan membantu agar kita tidak terpancing untuk saling membalas jika terjadi suatu konflik dalam rumah tangganya.

Persiapan mental sebelum menikah harus memperhatikan pula, ada atau tidaknya kemampuan mengatasi konflik yang mungkin terjadi, kemampuan mengatasi konflik diperlukan untuk menjaga keharmonisan dan kebahagiaan rumah tangga.

Semua hal, awalnya hanya diselesaikan dan difikirkan sesuai dengan cara 'anda' dan 'dia' sendiri. Namun setelah menikah semuanya harus berakhir dengan cara 'kami' atau 'kita'. Artinya, jika semula semua keputusan didasarkan atas keinginan masing-masing individu, maka ketika sudah menikah keputusan harus dilakukan berdasarkan keinginan bersama.

Jadi, intinya untuk melakukan pernikahan itu diperlukan memiliki kesiapan mental yang baik, pandai membangun komunikasi, saling percaya, dapat menyelesaikan masalah secara bijak dan memiliki rasa untuk selalu belajar dan paham terhadap perihal apapun.

Nah, ternyata pernikahan bukanlah sesuatu yang bisa dijadikan alasan bahkan pelarian saat kita dalam keadaan tertekan, atau memiliki setumpuk masalah yaa... ternyata begitu banyak yang harus dipersiapkan dan dipelajari sebelum memutuskan untuk menikah.

Semoga penjelasan diatas dapat membantu teman-teman yaa, terimakasih telah membaca artikel sederhana ini.