Tan Tjeng Bok yang punya nama alias Si Item ini, lahir di Batavia pada tanggal 30 April 1898, dan meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 15 Februari 1985.

Ayahandanya bernama Tan Soen Tjiang, seorang guru silat di perguruan Siauw Lim Shi. Ibundanya bernama Darsih, gadis Batavia dari kawasan Jembatan Lima.

Perkimpoian kedua orangtua Tan Tjeng Bok hanya berumur setahun lebih, karena orangtua Darsih tidak memberikan restu. Mereka berpisah ketika Tan Tjeng Bok berusia dua bulan.

Sebagai buah perkimpoian campur, warna kulit Tan Tjeng Bok agak lebih hitam dibanding anak-anak keturunan Tionghoa lainnya. Dari sinilah lahir julukan Si Item bagi Tan Tjeng Bok.

Tan Tjeng Bok memulai karirnya di dunia hiburan ketika berusia 12 tahun, di Bandung, empat tahun sejak keluarganya pindah ke kota yang dijuluki Paris van Java itu.

Kala itu, di Bandung ada keroncong konkurs, lomba nyanyi antar kelompok. Salah satu pesertanya adalah Beng Oen. Namun Beng Oen berhalangan. Maka, Tan Tjeng Bok pun didaulat menggantikan posisi Beng Oen. Ternyata, suaranya digemari, bahkan menjadi juara.

Namanya pun mulai terkenal. Dari Bandung Tan Tjeng Bok pindah ke Jakarta, antara lain bergabung ke dalam rombongan Sui Ban Lian, kelompok pekerja seni yang menyuguhkan pertunjukan wayang Cina.

Sebelum akhirnya bergabung ke dalam goup opera Dardanella, Tan Tjeng Bok sudah berganti profesi berkali-kali. Di Dardanella inilah Tan Tjeng Bok mencapai puncak karirnya sebagai pelaku seni. Selain bernyanyi, Tan Tjeng Bok juga menjadi aktor di Dardanella.

Saat berada di puncak karir, banyak uang, Tan Tjeng Bok gemar foya-foya, hidup boros, dan gemar kimpoi cerai. Tan Tjeng Bok, pertama kali menikah pada tahun 1917. Sejak itu, ia kimpoi cerai sebanyak lebih dari seratus kali.

Istrinya yang terakhir adalah Sarmini, perempuan asal Bojonegoro yang dinikahinya pada 1947, dan menemaninya hingga akhir hayat. Dari perkimpoiannya dengan Sarmini, diperoleh dua anak bernama Nawangsih dan Sri Anami.

Tan Tjeng Bok juga membintangi sejumlah film. Sebagian besar film yang dibitanginya itu disutradarai oleh Tan Tjoei Hock, antara lain Melarat Tapi Sehat, Si Bongkok dari Borobudur dan sebagainya.

Dalam filmnya, Tan Tjeng Bok sering dipasangkan dengan Hadidjah. Selain itu, ia juga pernah dipasangkan dengan Sofia WD, Fifi Young, Aminah Cenderakasih dan sebagainya.

Ketika industri televisi tumbuh, Tan Tjeng Bok sempat menikmatinya. Ia bermain di sejumlah film dan sinetron televisi. Termasuk dalam program Komedia Jakarta dan Senyum Jakarta di TVRI, bersama A. Hamid Arief.

Meski begitu, di usia senja, ia hidup sangat sederhana. Ketika dirawat di rumah sakit, surat kabar Sinar Harapan membuka program donasi Dompet Tan Tjeng Bok dan berhasil menghimpun sejumlah dana. Bahkan, saat ia meninggal dunia, dikabarkan Tan Tjeng Bok masih belum punya rumah pribadi. SUMBER