Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sofiyuenAvatar border
TS
sofiyuen
Surat untuk Ibu : Engkaulah Duniaku
Surat untuk Ibu : Engkaulah Duniaku




Dunia dan seluruh isinya, itulah Ibu. Ibu adalah apa yang kusebut cinta, Ibu adalah apa yang kusebut kasih sayang. Ibu adalah tempatku menjadi 'aku' tanpa perlu memikirkan apapun lagi.


Halo AganSis. Sebentar lagi tanggal 22 Desember, ya. Di mana di negara kita tanggal itu adalah Hari Ibu. Untuk hari itu--dan hari-hari sebelum itu, serta hari-hari setelahnya-- ane ingin menuliskan sepucuk surat untuk Ibunda yang telah tiada. Alfatihah dulu untuk Ibu. emoticon-Turut Berdukaemoticon-Turut Berdukaemoticon-Mewekemoticon-Mewek

Semua yang kulalui bersama Ibu adalah kenangan terindah. Dari kecil hingga dewasa, Ibu adalah sosok yang selalu memberikan tempat ternyaman. Ingin menangis, ingin tertawa, ingin marah, ingin berkeluh kesah. Semua muara cerita adalah Ibu. Beliau akan duduk tenang mendengarkan, serta menasehati bila apa yang kulakukan salah.

Surat untuk Ibu : Engkaulah Duniaku

Beberapa momen tak terlupakan dan begitu membekas adalah ketika Ibu mengajak aku ke hutan mencari kayu bakar, membawaku ke sawah untuk bertanam padi. Membawaku ke ladang untuk memanen cabe. Ibu membawaku ke mana-mana. Sepanjang perjalanan dan kegiatan kami, aku akan menceritakan apa saja.

Setelah remaja, beliau menjadi tempat curhat terbaikku. Beliau tidak pernah bosan mendengarkan ceritaku yang itu-itu saja. Cerita tentang keseharianku, tentang teman-teman sekolah, tentang guru-guruku, sahabat-sahabatku. Ibu adalah pendengar terbaik, tumpuan ceritaku di setiap kesempatan.

Surat untuk Ibu : Engkaulah Duniaku

Aku masih ingat dengan jelas, suatu hari, saat aku baru saja selesai mendaftar ke SMP yang cukup jauh dari rumahku, aku membantu Ibu mencabut benih padi yang akan ditanam di sawah besok hari. Cuaca tidak bersahabat, sedang topan berangin. Kami memakai mantel yang terbuat dari plastik. Seharian itu aku berdua saja dengan Ibu sambil menceritakan semua pengalamanku melihat sekolah dan teman-teman yang baru. Cerita yang seringkali terinterupsi oleh gangguan lintah sawah. Aku sangat takut oleh binatang itu, dan menjerit-jerit jika melihatnya. Ibu dengan santainya menangkap lintah yang berenang di air dengan tangannya.

Keluar dari dalam persemaian benih untuk makan siang, aku histeris melihat lintah menempel di kakiku. Sontak aku melejang-lejang menangis ketakutan. Ibu segera menarik lintah dari kakiku. Sejak saat itu, Ibu tidak mau lagi mengajakku ke sawah yang ada lintahnya.

Ada banyak hal yang ingin kulakukan jika diberi waktu sehari saja bersama Ibu. Aku ingin tidur lagi bersama Ibu, bercerita, makan bersama, jalan-jalan bersama. Aku akan mengikuti ke manapun Ibu pergi, menyenangkan hati Ibu, dan meminta maaf karena belum bisa menjadi anak yang baik. Jika diberi sehari saja, akan kupuas-puaskan rindu yang tak berujung ini di pelukan Ibu.


Surat untuk Ibu.



Quote:


Surat untuk Ibu : Engkaulah Duniaku

Ibu, kini aku telah menjadi seorang ibu juga. Tapi aku tetap merasa jadi anak kecil yang ingin berada di bawah ketiakmu. Menceritakan apa saja, merasakan belaian tanganmu, dan berlindung dari dunia yang keras ini di dalam pelukanmu. Aku rindu, Bu ....








Surat untuk Ibu : Engkaulah Duniaku


Penulis : Sofi Yuen.
Foto : dokpri.
Diubah oleh sofiyuen 23-12-2020 06:58
jeff123556Avatar border
tien212700Avatar border
wanitatangguh93Avatar border
wanitatangguh93 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
331
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan