Tiada hal yang paling indah selain ketika bersamamu. Melihat senyummu dan selalu merasakan belaian tulus kasihmu, Mak.

Kenangan yang tak akan pernah lekang oleh zaman, tak akan pernah habis digerus waktu. Dan bersamamu adalah ingin yang terus menerus hinggap di dadaku.



Engkau pelita kala hariku gelap gulita, nasehatmu adalah penerangnya. Doa tulus senantiasa kau panjatkan, demi aku yang kini jauh dari jangkauan. Mak, aku rindu merebahkan kepalaku dipangkuanmu, rindu dielus manja sampai tertidur pulas dalam dekapanmu.



Mak, andai waktu memberiku satu kesempatan menjadi orang yang paling terdepan, aku harap kau dapat merasakan aku dalam kesuksesan. Menjadi satu-satunya orang yang ingin selalu kubahagiakan.

Di hari tuamu sekarang, aku masih saja belum mampu membahagiakanmu, bahkan tak jarang pula aku terus merepotkanmu dengan segala kekuranganku. Maafkan anak sulungmu ini yang belum mampu seperti anak-anak teman sebayamu. Doakan aku, Mak. Semoga kelak aku bisa seperti mereka, hidup dalam kebahagian keluarga kita, dan aku berharap Emak tetap sehat dan melihatku kelak menjadi sukses.