TS
InaSendry
Seuntai Kerinduan untuk Emak Tercinta
Setiap ibu ialah matahari untuk keluarganya. Kelembutan dan kasih sayangnya, tumbuhkan kekuatan di hati anak-anaknya untuk selalu tegar menaklukkan kerasnya kehidupan.Saat ia redup, redup pula semangat anak-anaknya.
Quote:
Menulis tentang sosok ibu, mungkin akan melahirkan berjilid-jilid buku, karena ia adalah bagian paling penting dalam hidupku. Kalau ada sebutan "The Guardian Angel", maka yang terlintas di benak pastilah ibuku.
Quote:
Ada banyak kenangan tersimpan saat memikirkan Ibu. Waktu kecil, saat ingin tahu tentang semua hal, maka tempatku bertanya adalah Ibu. Beliau selalu berusaha menjawab dengan sabar. Namun, saat beliau bingung tak menemukan jawaban, maka yang dilakukannya adalah mendengkus lalu menatapku sambil tertawa lebar.
"Nek takon jian numper endek!"
Kalau bertanya kok selalu mengejar sampai detail. Kira-kira begitulah artinya. Kalimat andalan Ibu saat terdesak, tak tahu jawabannya.
Di lain waktu, saat Ibu menyisir rambutku, ada satu pertanyaan yang membuat beliau tercengang.
"Mak, nanti kalau aku sudah besar dan kakak-kakak sudah pada tua, trus aku kesepian dong. Gimana ini, Mak?"
Ya memang itu keresahanku waktu kecil. Maklum, usiaku dengan kakak-kakak terpaut cukup jauh. Hahaha.
Sambil tersenyum geli Ibu menjawab, "Ya nggak mungkin kesepianlah, kan ntar ada keponakan-keponakan yang akan lahir."
"Nek takon jian numper endek!"
Kalau bertanya kok selalu mengejar sampai detail. Kira-kira begitulah artinya. Kalimat andalan Ibu saat terdesak, tak tahu jawabannya.
Di lain waktu, saat Ibu menyisir rambutku, ada satu pertanyaan yang membuat beliau tercengang.
"Mak, nanti kalau aku sudah besar dan kakak-kakak sudah pada tua, trus aku kesepian dong. Gimana ini, Mak?"
Ya memang itu keresahanku waktu kecil. Maklum, usiaku dengan kakak-kakak terpaut cukup jauh. Hahaha.
Sambil tersenyum geli Ibu menjawab, "Ya nggak mungkin kesepianlah, kan ntar ada keponakan-keponakan yang akan lahir."
Sayangnya, waktu kebersamaan dengan Ibu terasa terlalu singkat. Saat aku kelas empat sekolah dasar, kesehatan Bapak terus menurun. Mengharuskan Ibu mendampinginya keluar masuk rumah sakit. Dan itu berlangsung sampai aku kelas dua SMP. Bapak wafat.
Saat SMA sampai kuliah, aku juga harus ngekos, karena jarak tempuh rumah dengan tempat belajar lumayan jauh. Selesai kuliah, lagi-lagi harus berjauhan dengan Ibu. Aku belajar agama di salah satu pesantren di kota Bandung. Setelahnya, aku menikah dan mengikuti suami.
Quote:
Andai waktu bisa diputar, ingin sekali rasanya menghabiskan waktu bersama Ibu dengan jalan-jalan ke tempat wisata. Ibuku ini sejatinya selalu berjiwa muda. Beliau senang sekali mengunjungi tempat-tempat baru. Atau bisa juga kami seru-seruan berenang. Ada kolam renang dekat rumah yang cukup bagus di dekat rumah. Namun, belum pernah kami kunjungi. Padahal Ibu itu sangat jago berenang.
Sayangnya, semua itu tak akan mungkin terwujud. Ibu telah berpulang dua tahun lalu. Ah, seandainya kubisa mengatakan betapa rindunya aku pada beliau. Mungkin dengan menulis surat yang tak akan pernah bisa beliau baca ini, setidaknya rasa nyesegini bisa sedikit berkurang.
Quote:
Narasi : @InaSendry
Foto: koleksi pribadi
Diubah oleh InaSendry 16-12-2020 22:26
wanitatangguh93 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
710
16
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan