Terkendala jaringan internet, Mahasiswi asal NTT ini terpaksa mengikuti wisuda secara online di hutan. Bikin salut karena bisa meraih gelar Cumlaude

Wisuda atau kelulusan setelah menempuh masa belajar pada universitas menjadi moment yang tidak bisa dilupakan oleh setiap mahasiswa/mahasiswi. Namun berbeda dengan sekarang karena mulai munculnya pandemi covid19 untuk aktivitas yang melibatkan kerumunan ditiadakan untuk mencegah bertambahnya penularan virus, wisuda yang dilakukan berlangsung secara online. Para mahasiswa/i mengenakan pakaian tertentu seperti toga dan topi wisuda menjalankan berbagai rangkaian melalui video daring.

Kelemahan melalui daring ini salah satunya terkadang susah mendapatkan sinyal apalagi untuk wilayah-wilayah pelosok dan belum terjangkau jaringan internet. Moment wisuda yang berbeda dari biasanya, Seperti kisah mengharukan berikut yang dialami oleh wisudawati yang bernama Katarina Oa Jebe S.K.H yang merupakan warga dari dusun Waibreno, Desa Baya, Adonara Tengah, Flores Timur, NTT yang memberlangsungkan wisuda secara daring karena terhambatnya jaringan internet.

Diketahui bahwa untuk dapat mengakses internet yang stabil, Katarina terpaksa harus ke hutan karena rumah Katarina berada diperbukitan sehingga sulit mendapatkan sinyal internet yang stabil.

Upacara wisuda pun berlangsung dengan khidmat. Katarina yang memakai atribut untuk wisuda, lengkap dengan toga dan topi wisudanya. Didampingi oleh orang tua beserta ada hiasan disekitar hutan bertuliskan CONGRATS. Berikut cuplikan video acara wisuda yang dialami oleh Katarina:



Terkendala sinyal jaringan internet tidak membuat Katarina patah semangat untuk mengikuti acara wisuda online. Begitu salut ane dengan Katarina ketika nama dia disebut, rupanya Katarina berhasil meraih gelar Cumlaude. Cuplikan video tersebut pun mendapat pujian dan ucapan selamat beserta doa semoga Katarina Oa Jebe S.K.H bisa sukses dikemudian hari.

Melalui thread ini, diharapkan kepada pemerintah terutama Kominfo untuk segera membangun jaringan internet yang stabil untuk wilayah-wilayah yang belum terjangkau. Agar anak Indonesia bagian pelosok atau yang belum terjangkau internet dapat menjalani pembelajaran dengan kondisi internet yang stabil terutama saat pandemi covid19 ini yang mengharuskan para siswa dan mahasiswa untuk belajar melalui daring. Harapan ane, semoga pemerintah bisa cepat merealisasikan.

Bagaimana pendapatnya gansis?
Berikan tanggapan Agansis dikolom komentar.

Narasi : Opini Pribadi
Referensi : Wollo Optimal

Z E U S K R A E T O S