Ibuku wanita yang memiliki segalanya.

Wanita terhebat dan terbaik dialah ibuku, walaupun pendidikan beliau SD saja tidak tamat, tapi mampu mengantarkan lima putri dan satu putra meraih pendidikan yang layak.

Dialah ibuku, seorang wanita karir di bidang perdagangan bahan-bahan pokok, rempah-rempah dan palawija. Wanita yang tak kenal lelah, penuh semangat, smart, dan memiliki berjuta kasih sayang untuk kami anak-anak, menantu dan juga cucu-cucunya.

Ibuku yang memiliki 22 cucu, apa beliau tidak lupa memanggil cucunya? Tidak dong, daya ingatnya begitu kuat. Alhamdulillah diusianya yang dibilang sepuh tapi terlihat 10 tahun lebih muda dari usia sebenarnya. Kebiasaannya bangun sebelum subuh, menjadikan rizkinya seakan mengalir tiada henti.

Banyak kenangan tak terlupakan bersama ibu, salah satunya adalah ketika dia beralih profesi dari seorang pedagang menjadi seorang bidan? Lho kok bisa?
Aku tidak tahu kalau malam itu mau melahirkan, karena prediksi dokter masih satu bulan lagi. Tapi tiba-tiba perut terasa mulas, dan di rumah yang ada adalah ibu, maka dialah yang membantuku melahirkan, berdasarkan pengalaman melahirkan selama 6 kali.
Alhamdulillah bayi dan ibunya selamat, baru datanglah bidan yang sesungguhnya.

Ibuku wanita yang memiliki segalanya, sebagai anaknya kadang aku bingung kalau mau ngasih hadiah ke ibu, pernah suatu hari aku membelikan beberapa potong jilbab lebar, eh beliau malah mau ganti. Aku tahu Bu, uangmu jauh lebih banyak dari uangku, tapi ijinkan aku sekali-kali membahagiakanmu. Ternyata bukan aku saja yang bingung mau ngasih hadiah ke ibu, kakakku juga, kalau mau membelikan sesuatu buat ibu itu bingung, karena ibu memiliki segalanya.

Sebenarnya kemarin itu kita mau mengadakan piknik bersama, kumpul anak-anak, menantu dan cucu-cucu, semua sudah direncanakan tempatnya, bahkan penginapan juga sudah dipersiapkan, tapi acara gagal karena Kakak pertama nggak bisa ikut sedang sakit.

Bu kalau ada waktu sehari bersama ibu, tentu kami sangat bahagia. Karena sebagai wanita karir, ibu tidak memiliki banyak waktu sekedar jalan-jalan. Aku ingin mengajak ibu menikmati indahnya dunia, menikmati keindahan alam, saling bercerita, bersenda gurau, bersama cucu-cucu mu yang menginjak remaja. Bila engkau lelah aku akan memijit punggung dan kakimu. Membuatkan teh hangat untukmu. Bila Corona telah berlalu, kita wujudkan kembali rencana yang telah kita susun ya Bu.