Ibu, seseorang yang lembut tapi bukan lemah. Seluruh yang ada padanya adalah kekuatan. Seseorang yang paling ikhlas, rela dan selalu menjadi tempat mengadu terbaik dari manusia manapun. Tak pernah terlihat mengeluh di hadapan kami, selalu tersenyum bahagia. Ibu, seseorang yang selalu menyiapkan dengan rela makanan agar kami tumbuh dengan sehat, merawat saat sakit hingga sehat kembali dengan cinta dan kasih sayangnya. Dan do'anya yang selalu tiada henti mengalir sepanjang kehidupan.





Aku bukan apa-apa tanpa Ibu, sebuah kenangan indah terbayang saat Ibu begitu terharu dan merasa bangga melihatku menyelesaikan kuliah dengan nilai yang baik. Kenangan lainnya saat mengambil kayu bakar di dekat sawah, aku jatuh dari pohon dan selama setengah jam lebih penglihatanku gelap. Ibu dengan tenang dan sabar berusaha menuntunku hingga ke rumah mantri dekat rumah untuk berobat. Terlalu banyak kenangan bersama Ibu.





Saat ini kami berjauhan, jika ada kesempatan seharian bersama Ibu, aku akan membawa Ibu pergi jalan-jalan dan makan di luar. Karena Ibu sangat suka jalan-jalan, dan merasa bahagia walau hanya diajak makan mie rebus kesukaannya.





Ibu akan tampak bahagia, wajahnya berseri saat menikmati makanan tersebut. Dan setelahnya memijit Ibu tiap malam.





Bismillah ....
Salam, Ibu tersayang di Bumi Allah

Ibu ... Apa kabarmu di sana? Bu, aku sangat rindu! Kebahagiaanku adalah saat melihat Ibu bercerita dengan senyum dan tawa bahagia. Merindukan masakan sederhana Ibu yang rasanya luar biasa. Pun rindu suapan langsung dari tangan Ibu. Aku rindu menyadari Ibu mengelusku saat mulai tertidur di kamar, walaupun aku sudah sebesar ini. Tiada kata bermakna yang mampu melukiskan cinta istimewamu Ibu. Maafkan kalau aku ada salah, ya, Bu? Terkadang sengaja atau tanpa sengaja mungkin ada hal dariku yang membuat Ibu sedih.Terima kasih untuk segalanya, aku mencintaimu, Bu. Harapku, semoga Ibu sehat dan baik-baik selalu. Aamiin.

Anandamu