- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Selera Nusantara (Indonesian Food)
Anakku Bilang, Sawi tak Pahit Lagi


TS
ika775
Anakku Bilang, Sawi tak Pahit Lagi

Hai...hai...Sahabat Kaskus... Assalamu alaikum wr wb.
Gimana kabarnya? Semoga baik dan sehat semua yaa...
I like Sunday.
Bagaimana dengan Anda?
Pagi tadi cuaca cerah. Matahari muncul perlahan dan sang kabut pun tersingkirkan. Berganti dengan bunga bermekaran dan kupu beterbangan.
Saya pun jadi semangat belanja ke pasar. Biasa emak-emak, ngga lepas dari yang namanya pasar. Tempat belanja kebutuhan memasak menu makan siang untuk suami dan anak-anak. Eh, untuk emak apalagi hehe...
Apa ada yang istimewa di sana? Ngga ada! Masih seperti biasa karena hari besar masih jauh. Maklum, pasar akan lebih membludak menjelang hari besar tertentu.
Mulailah saya memilih sayur apakah yang akan saya bawa pulang.
Sekalipun anak-anak saya belum terlalu besar alias belum ada yang usia remaja, justru menjadi waktu yang tepat untuk mengenalkan dan melatih mereka untuk makan sayur. Tak ada kata boleh pake sayur, boleh juga tidak.
Kalau dulu semasa balitanya mereka hanya mengenal sop sayuran, selanjutnya adalah bening bayam labu. Lalu lanjutnya sayur asem kangkung dengan jagung dan cambah dele. Lanjut kesini lagi, tumis kangkung terasi. Sekarang? Ya, sekarang giliran sawi hijau dong...
Cerita sedikit ya Sahabat, mulanya sawi hijau itu saya masak dengan mi goreng dengan perbandingan satu ikat sawi hijau untuk dua bungkus mi goreng instant.
Berhubung anak-anakku semuanya penggemar mi goreng instant, jadilah muncul ide mengkombinasi dengan sawi hijau. Hasilnya? Ludes!
Pernah juga saya masak sawi hijau dipadu dengan potongan dadu tahu putih dengan sedikit aroma jahe merah yang ditumis bareng bawang putih. Alhamdulillah, sukses sampai akhir.
Nahh...ini variasi ketiga Gansist, saya mempertemukan sawi hijau dengan wortel yang diiris tipis ditambah sedikit udang kecil kering atau di daerah saya disebut udang Papey.
Cara masaknya sama aja dengan masak sayur tumis lainnya (minus cabai yaa, mengingat sajian ini buat anak-anak). Cukup dengan irisan bawang putih, sedikit jahe untuk mengimbangi aroma khas sawi, sedikit merica bubuk, garam dan bumbu penyedap. Gampang kan?
Oya, kalau ada yang penasaran, apa saja yang dikandung sawi hijau? Ini infonya.
Sawi hijau mengandung sejumlah vitamin seperti vitamin B kompleks dalam bentuk asam folat, vitamin A yang berasal dari karoten, vitamin C, dan vitamin K. Sawi juga mengandung berbagai mineral seperti sodium, zat besi, kalium, fosfor, dan kalsium.
Buat sebagian kita, anak-anak makan sayur itu sudah biasa. Tapi ada juga loh, anak-anak yang ogah maem sayur dengan berbagai alasan.
Kita sebagai emaknya, bisa melatihnya sejak dini, dengan jumlah sedikit saja tak perlu banyak, hanya sebagai "perkenalan" dan tahap belajar.
Selanjutnya, apabila irisan kecil atau sobekan kecil sayuran sudah mulai familiar di lidah anak kita, barulah kita mencoba menambahkan sedikit lagi dari porsi sebelumnya.
Apakah cara ini pasti berhasil?
Jangan lupa bahwa setiap proses belajar memerlukan waktu yaa Sahabat, bahkan hargai juga bila mereka tak menyukai beberapa jenis sayuran. Jangan lupa untuk bersabar dan mencoba variasi lain yang mungkin mengena dengan anak-anak kita yaa...
Akhirnya, jawaban yang saya tunggu pun keluarlah dari anak-anak saya.
"Sayurnya ngga pahit...enak...aku suka!" pekik si kakak. Yang adik senyum-senyum pertanda tak ada penolakan.
Yeayyy....berhasil...!!!
Selain penambahan sedikit jahe yang ditumis untuk menutupi bau khas sawi hikau, kehadiran si merah wortel tampaknya menambah cita rasamanis pada kuah tumisan.
Bagaimana denganmu, Sahabat? Punya pengalaman serupa? Yuk, sharing...
Diubah oleh ika775 14-12-2020 15:57
0
529
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan