Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pacific.frontAvatar border
TS
pacific.front
AS550 dan AS555 Solusi Efektif Heli Serang Ringan TNI AD
AS550 dan AS555 Solusi Efektif Heli Serang Ringan TNI AD

Halo semua! Kembali lagi bersama Pacific Front! Channel YouTube yang membahas topik-topik dan peralatan militer, terutama untuk kebutuhan TNI.

Untuk membaca topik militar menarik lainnya bisa dilihat di sini.

Kali ini kita akan membahas AS550 dan AS555 Fennec. Heli ringan multi peran yang digunakan oleh TNI AD.
Dan mengapa heli ini sangat cocok untuk kebutuhan heli serang TNI AD.

Helikopter di kalangan Puspenerbad
Ada beberapa tipe helikopter di kalangan Puspenerbad. Mulai dari NBO 105, NBell 412, Fennec, Mi-17, Mi-35, dan yang terbaru AH-64E Apache. Mi-35 dan Apache tidak diragukan lagi kemampuannya sebagai heli serbu dan heli serang. Keduanya dipersenjatai kanon berkaliber besar, roket, dan rudal anti tank. Terbukti dengan banyaknya pengguna kedua heli ini dan pengalamannya di berbagai konflik.

Saya bangga Puspenerbad memiliki kedua heli ini di inventori mereka. Dengan kandungan teknologi yang dimiliki Apache dan kemampuan Mi-35 mengangkut pasukan bisa menjadi faktor penentu dalam operasi penyerbuan udara.

Sayangnya, kita hanya memiliki 8 Apache dan 5 Mi-35 dan keduanya berpangkalan di Jawa. Saat terjadi serangan di lokasi yang jauh dari pangkalan mereka, akan membutuhkan waktu yang lama sampai akhirnya bisa mengatasi ancaman itu. Dan jumlah kedua heli ini bila digabungkan pun tidak cukup untuk bisa dikatakan sebagai efek deteren. Jadi dibutuhkan sebuah solusi untuk mengatasi kekurangan jumlah heli serang di TNI AD.

Solusi yang saya rasa paling mudah dicapai adalah dengan memiliki beberapa skuadron heli serang ringan dan disebar di beberapa lokasi strategis di Indonesia. Misi utamanya tentu bukan sebagai tank udara seperti Apache atau Mi-35, tetapi untuk memberikan bantuan tembakan udara ringan bagi pertahanan setempat dan melakukan serangan hit and run kepada musuh untuk melemahkan kekuatan mereka sambil menunggu pasukan bantuan. Menurut saya Fennec sangat cocok untuk peran ini.

Agan pasti pernah menonton film Black Hawk Down. Saya membayangkan peran Fennec sama seperti Little Bird yang ada di film itu.

Karakteristik Fennec
Mari kita lihat sejenak karakteristik heli ini.
Fennec memiliki panjang 10.93 m, dan tinggi 3.34 m. Berkapasitas 2 kru dan dapat mengangkut 4 penumpang. Varian 550 memiliki mesin tunggal dan dapat menghasilkan kecepatan maksimum 246 km/j, jangkauan 648 km, dan ketinggian maksimum 5280 m. Sedangkan varian 555 dengan mesin ganda dapat terbang dengan kecepatan 278 km/j, jangkauan 693 km, dan ketinggian maksimum 6096 m. Varian 550 memiliki bobot terbang maksimum sebesar 2250 kg, sedangkan varian 555 sebesar 2540 kg.

Bila kita bandingkan dengan Little Bird, meskipun heli ini ini memiliki kecepatan maksimum lebih tinggi, di 282 km/j, daya angkut dan jangkauan nya berada di bawah Fennec.

Kapasitas angkut besar memungkinkan Fennec dipasangkan senjata yang lebih beragam. Heli ini dapat dipasangkan pod senapan mesin 7.62 atau 12.7 mm, tabung roket 2.75”, rudal anti tank TOW, bahkan kanon GIAT M621 20 mm. Bayangkan bila kita memiliki beberapa skuadron Fennec dengan kelengkapan opsi senjata seperti ini.

Namun sampai saat ini persenjataan yang digunakan baru sebatas pod senapan mesin dan tabung roket saja.

Potensi Upgrade
Selain hanya dilengkapi senapan mesin dan tabung roket, dari 12 unit yang dimiliki TNI AD, hanya 2 yang dilengkapi kamera FLIR. Tentu ini sangat kurang.

Untuk menjadikan heli ini heli serang ringan sejati, dibutuhkan beberapa peningkatan seperti integrated target acquisition system, kamera siang dan malam, Head Up Display, avionik digital, dan layar multi fungsi. Dan kita tidak boleh lupa akan pentingnya sistem peringatan laser, chaff, dan flare.

Jumlah dan Pergelaran
Lalu pertanyaannya, berapa banyak kira-kira yang dibutuhkan untuk menjaga wilayah Indonesia? Dan di mana saja?

Puspenerbad saat ini memiliki 5 skuadron dan 1 skuadron latih. 3 berpangkalan di Jawa, 1 di Sumatra, dan 1 di Kalimantan. TNI AD sendiri memiliki 15 Kodam. Jadi saya rasa, setiap Kodam sebaiknya memiliki minimal 1 skuadron heli serang ringan Fennec ini. Jika setiap skuadron terdiri dari 16 helikopter maka dibutuhkan sekitar 240 sampai 250 unit heli serang ringan Fennec.

Rencana Masa Depan Puspenerbad
Berdasarkan beberapa artikel yang saya baca, Puspenerbad berencana untuk membangun beberapa skuadron serbu baru. Tentu skuadron baru ini membutuhkan helikopter baru pula. Meskipun saya belum bisa memastikan heli jenis apa nantinya yang akan ditempatkan dan kelihatannya belum ada rencana penambahan Apache atau Mi-35, kita tahu kalau Fennec bisa menjadi solusi kebutuhan heli serang ringan TNI AD.

Penutup
Itulah AS550 dan AS555 Fennec. Solusi heli serang ringan untuk TNI AD. Ukuran, kemampuan, dan tentu harganya yang murah menjadikan heli ini cocok untuk disebar di seluruh wilayah Indonesia.

Bagaimana menurut Agan, apakah beberapa skuadron heli serang ringan akan efektif atau lebih baik menambah jumlah Apache dan Mi-35 yang ada?
Tulis di kolom komentar yaa!

Dan jangan lupa, cendol nya Gan!


Lihat video:




tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
1.1K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan