- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Negeri Korupsi, Rakyat Menagih Janji
TS
iskrim
Negeri Korupsi, Rakyat Menagih Janji

Mengapa yang namanya korupsi hingga saat ini sulit sekali diberantas? Mengapa biaya berobat dan pendidikan semakin mahal? Mengapa jalan-jalan tidak pernah mulus padahal kita selalu membayar pajak? Ada apa dengan harga susu?
Sebenarnya masih banyak pertanyaan lain yang ada diisi kepala ini, tapi masa iya harus saya masukan juga termasuk yang masih tersimpan di dalam benak saya, mengapa si 'A' bukan memilih saya? Mhuehe.
Pertanyaan-pertanyaan ini saya rasa juga mewakili pertanyaan masyarakat jelata yang saat ini jumlahnya kian meroket akibat efek pandemi. Bahkan yang kaya pun masih memiliki angan-angan untuk memiliki lebih dari satu harta yang dimilikinya.
Bukan tanpa sebab, selama manusia masih memiliki nafsu keduniawian pastinya urusan harta, takhta, wanita, pria (bagi si wanita) adalah target utama baru urusan alam akhirat 'belakangan'.
Ketika nafsu keduniawian mulai membuat gelap mata hati seseorang dan menenggelamkan sifat welas asih kepada sesama maka hidup orang itu sesungguhnya telah terjerembab ke dalam jurang kehancuran dan kehinaan.
Korupsi yang tanpa sadar telah membudaya di negeri ini benar-benar telah menodai hati dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah 'golongan' yang seharusnya melindungi dan memberi kehidupan lebih baik.

Memang, yang namanya korupsi adalah salah satu wujud 'haram' keserakahan manusia yang paling hina, bahkan yang namanya sumbangan bantuan sosial pun sampai tega-teganya di embat, di korupsi juga. Masihkah kurang gaji seorang menteri? Astagfirullahaladzim...
Yang seharusnya menjadi hak rakyat akhirnya menjadi bancakan orang elit, rakyat kembali jatuh dalam lingkaran jajahan, sebagai keset oleh pelaku berkerah yang hidupnya bermegah-megah. Inikah keadilan dan kemerdekaan?
Pemberitaan korupsi di media sudah seperti sajian infotainment di negeri ini, yang seharusnya adalah sebuah berita aib, kini seperti tontonan yang dianggap biasa, bahkan sang pelaku masih bisa tersenyum sumringah dan berfasilitas lengkap.
Kita seperti dipaksa untuk menerima keadaan atas perilaku mereka. Dengan mata berkaca-kaca rasanya ingin marah dan bergejolak hati ini, tapi apa daya saya cuma rakyat jelata yang hanya bisa melihat dari layar kaca tanpa bisa berbuat apa-apa.

Korupsi di negeri ini sudah sangat-sangat keterlaluan, menjatuhkan martabat dan meracuni sendi-sendi pemerintahan yang seharusnya suci dan menjunjung tinggi amanah rakyat, tapi dinodai demi kepentingan peribadi, kelompok diatas kepentingan rakyat!
Dalam situasi keprihatinan saat ini, kok ya masih saja ada manusia yang memanfaatkan jabatan dan kekuasaan untuk mengeruk keuntungan yang seharusnya menjadi haknya rakyat. Sungguh tega. Sungguh terlalu!
Pemberantasan korupsi saat ini beberapa memang cukup meyakinkan meskipun terkadang hangat-hangat tahi ayam, tapi setidaknya keadilan di negeri ini terlihat masih ada harapan. Semoga yang amanah semakin banyak, yang lemah semakin terarah dan istiqomah.

Negeri ini sudah terlalu gaduh dan banyak drama dengan korupsi. Kapan korupsi akan hilang dan lenyap di negeri ini? Mimpi, kah? Kapan keadilan akan berpihak ke rakyat jelata seperti saya?
Bisa. Tapi saya rasa bukan Tuhan yang mengehentikannya, tapi bagaimana manusia itu sendiri yang tergerak dan bersikap untuk antikorupsi sebenar-sebenarnya, kompak, dan seteguh-teguhnya memegang janji amanah rakyat.
Tuhan tidak akan merubah nasib sebuah kaum, jika kaum tersebut tidak ingin berubah untuk menjadi lebih baik? Ini sudah jelas dan ada dalam kitab suci agama saya.
Ayolah bapak-bapak, ibu-ibu, generasi muda, siapapun mereka yang memiliki kewenangan, kekuasaan, dan jabatan... marilah bersatu demi kita bersama, demi rakyat untuk benar-benar memberantas korupsi secara konsekuen mulai detik ini juga.

Rakyat sudah amat lelah menanti impian dan menagih janji kapan negeri ini bisa menjadi makmur, tenteram, dan sejahtera. Indonesia telah 75 tahun (katanya) Merdeka, kan? Tapi merdeka untuk siapa?
Kami tidak butuh janji, tapi kepastian dan bukti yang anda ucapkan saat dibawah sumpah kitab suci dan 'berkoar' akan memegang teguh amanah rakyat demi kebaikan dan keadilan bersama-sama yang harus dibuktikan.
Tapi apa lacur, kemerdekaan saat ini hanya dirasakan oleh sekelompok dan golongan saja, jauh dari impian pejuang kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar Negara Pancasila.

Saat ini nyatanya rakyat tetap menderita dan harus tetap berjuang, berjibaku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ditanah yang katanya subur dan makmur ini, tapi sayangnya banyak di korupsi. Berbeda jauh 180⁰ dengan negeri Qatar.
Buat kita yang masih suci dari korupsi ingatlah, korupsi amat berat pertanggungjawabannya di akhirat nanti, terlebih pelaku korupsi yang mengatasnamakan rakyat. Segeralah bertobat saudara, mundur dari jabatan, dan mengembalikan uang rakyat agar tidurmu bisa pulas!
sebuah opini
Img.google img


Copyright © 2016 - 2020 iskrim™
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Diubah oleh iskrim 14-12-2020 13:08
tien212700 dan anakbaikkok memberi reputasi
2
242
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan