- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Goresan Kalbu


TS
erina79purba
Goresan Kalbu

Selamat sore agan dan sista berjumpa lagi dengan saya di tread membahas tentang goresan kalbu.
Apa kabar sobat kaskuser semoga sehat dan bahagia selalu.
Menulis puisi di kala hati gundah, bahagia. Saya menorehkan di sini semoga kelak menjadi berbait-bait puisi.
Coretan-coretan hati. Puing-puing hati duka dan suka. Semua dikumpulkan di sini menjadi satu kesatuan yang utuh.
Luka Telah Samar
Lihatlah yang dulu tersakiti dan teraniaya
Kini telah ceria
Berseri kembali
Kuncupnya telah menari
Lukanya telah samar
Kembangnya mekar
Batangnya yang sempat terpanggang nanar
Kini sudah membaik dan berakar
Kekuatan kasih yang tulus
Cinta yang kudus
Berhasil menyembuhkan luka
Menghilangkan duka
Kembang menawarkan keindahan
Senyumannya terlihat dari kelopaknya yang sedang mekar
Aku tertawan
Aku terpesona
Aku terpenjara
Tak bisa berpaling
Mata ini sepertinya tersihir oleh keanggunan yang dimilikinya
Takkan aku biarkan engkau tersakiti lagi
Aku akan selalu menjagamu
Takkan aku biarkan duka nestapa memenjarakan hidupmu
Takkan aku biarkan hujan mengalir di pipimu
Duhai mawar pemikat hati
Cinta yang kumiliki selalu abadi
Seperti halnya senyumanmu
Tak pernah lepas dari ingatanku
Engkau adalah penawar hati
Menjadikan pekat malam menjadi terang
Seperti mentari tak pernah terlambat
Selalu bersinar
Begitu juga cinta yang aku miliki
Selalu bersinar
Tetap tersenyum
Seperti kelopak mawar yang sedang mekar
Kini telah ceria
Berseri kembali
Kuncupnya telah menari
Lukanya telah samar
Kembangnya mekar
Batangnya yang sempat terpanggang nanar
Kini sudah membaik dan berakar
Kekuatan kasih yang tulus
Cinta yang kudus
Berhasil menyembuhkan luka
Menghilangkan duka
Kembang menawarkan keindahan
Senyumannya terlihat dari kelopaknya yang sedang mekar
Aku tertawan
Aku terpesona
Aku terpenjara
Tak bisa berpaling
Mata ini sepertinya tersihir oleh keanggunan yang dimilikinya
Takkan aku biarkan engkau tersakiti lagi
Aku akan selalu menjagamu
Takkan aku biarkan duka nestapa memenjarakan hidupmu
Takkan aku biarkan hujan mengalir di pipimu
Duhai mawar pemikat hati
Cinta yang kumiliki selalu abadi
Seperti halnya senyumanmu
Tak pernah lepas dari ingatanku
Engkau adalah penawar hati
Menjadikan pekat malam menjadi terang
Seperti mentari tak pernah terlambat
Selalu bersinar
Begitu juga cinta yang aku miliki
Selalu bersinar
Tetap tersenyum
Seperti kelopak mawar yang sedang mekar
Bekasi, 1312020
Cakrawala Tersenyum
Aku suka engkau menyebut aku seperti itu
Lihatlah cakrawala telah tersenyum
Menandakan ada kesempatan buat kita untuk bertemu
Bahkan surya tidak mau ketinggalan
Memberikan cahaya terangnya agar pertemuan ini langgeng
Bibirmu seperti mawar merah merekah
Memikirkannya saja membuat rindu ini semakin bergelora
Seperti ombak lautan
Aku sudah tidak sabar lagi
Duhai senja
Segeralah berlalu
Biar fajar datang
Dan mentari mengusir embun- embun
Agar tempat kita berjumpa kering
Lekas-lekaslah mentari pergi
Aku ingin menyudahi rasa rindu
Aku ingin memelukmu erat-erat
Seperti dulu sebelum kita berpisah
Di bibir pantai tempat kita dulu berpisah
Di sini juga nanti perjumpaan kita
Kekasih sebentar lagi kita pasti bertemu
Lihatlah cakrawala telah tersenyum
Menandakan ada kesempatan buat kita untuk bertemu
Bahkan surya tidak mau ketinggalan
Memberikan cahaya terangnya agar pertemuan ini langgeng
Bibirmu seperti mawar merah merekah
Memikirkannya saja membuat rindu ini semakin bergelora
Seperti ombak lautan
Aku sudah tidak sabar lagi
Duhai senja
Segeralah berlalu
Biar fajar datang
Dan mentari mengusir embun- embun
Agar tempat kita berjumpa kering
Lekas-lekaslah mentari pergi
Aku ingin menyudahi rasa rindu
Aku ingin memelukmu erat-erat
Seperti dulu sebelum kita berpisah
Di bibir pantai tempat kita dulu berpisah
Di sini juga nanti perjumpaan kita
Kekasih sebentar lagi kita pasti bertemu
Bekasi, 13122020
Bangkitlah Wahai Penerus Bangsa
Kecewa
Menggerogoti tulang belulang
Lahar mengalir menjalar hingga ke kepala
Berpangku tangan
Berdiam diri
Bercengkrama tanpa batas
Banyak alasan
Bahkan gairah hidup redup
Teguran
Hanya bisa lewat udara
Keluhan dari setiap insan
Silih berganti
Apakah kita harus mencari kesalahan
Sebelum semut di mata orang lain kita lihat
Alangkah baiknya gajah di depan mata kita singkirkan
Bersahabat dengan alam
Berinteraksi dengan bumi
Beradaptasi dengan seluruh penghuni semesta
Biar ion-ion negatif di kepala sirna
Magma amarah redup
Redam api yang berkobar
Redupkan kekhawatiran
Bangkitlah wahai engkau penerus bangsa!
Di tanganmu negeri ini berserah
Kobarkan api semangatmu meskipun badai rintangan menghadang
Bangkitlah wahai penerus bangsa!
Singkirkan kekhawatiran
Musnahkan alasan yang menghadang
Untuk meraih bintang
Bekalmu nanti di masa mendatang
Menggerogoti tulang belulang
Lahar mengalir menjalar hingga ke kepala
Berpangku tangan
Berdiam diri
Bercengkrama tanpa batas
Banyak alasan
Bahkan gairah hidup redup
Teguran
Hanya bisa lewat udara
Keluhan dari setiap insan
Silih berganti
Apakah kita harus mencari kesalahan
Sebelum semut di mata orang lain kita lihat
Alangkah baiknya gajah di depan mata kita singkirkan
Bersahabat dengan alam
Berinteraksi dengan bumi
Beradaptasi dengan seluruh penghuni semesta
Biar ion-ion negatif di kepala sirna
Magma amarah redup
Redam api yang berkobar
Redupkan kekhawatiran
Bangkitlah wahai engkau penerus bangsa!
Di tanganmu negeri ini berserah
Kobarkan api semangatmu meskipun badai rintangan menghadang
Bangkitlah wahai penerus bangsa!
Singkirkan kekhawatiran
Musnahkan alasan yang menghadang
Untuk meraih bintang
Bekalmu nanti di masa mendatang
Bekasi, 13122020
Puisi hati Erina Purba/Lesterina Purba
Mari sobat kaskuser, menuangkan kata-kata indah. Semoga bermanfaat sampai jumpa lagi di tread selanjutnya terima kasih
Belajar Bersama Bisa






c4punk1950... dan 12 lainnya memberi reputasi
13
1.8K
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan