

TS
enyahernawati
Rezeki

Penulis: Enya Hernawati Zainal
Benar, rezeki itu tak akan pernah tertukar. Bahkan, ia akan datang kepada kita, sebanyak jumlah rezeki yang diberikan Allah. Tinggal kita saja yang memilih, bagaimana cara untuk menjemputnya.
ššš
Seorang tukang es keliling lewat di dekat bangunan sekolah kami. Karena panas yang sangat terik, kami pun memanggil tukang es tersebut, berniat membelinya untuk diberikan ke semua tukang yang sedang bekerja.
"Berapa orang, Pak, yang kerja hari ini?" tanya saya kepada salah seorang tukang yang sedang duduk mengaso.
Pak Susilo--nama tukang itu--kemudian menghitung teman-temannya dengan cermat. "Ada lima belas orang Bu."
"Ya, udah, pesan aja, Pak. Tanya dan hitung berapa harganya."
"Ini uangnya, Pak." Saya menyerahkan dua lembar uang merah kepada Pak Susilo setelah dia kembali dari tukang es.
Jadi, saya dan Pak Susilo sudah tahu berapa jumlah es yang kami beli dan berapa jumlah uang yang harus kami bayarkan.
"Oh, ya, kembaliannya nanti kasih saja ke tukang esnya, ya, Pak. Ada lebih 'kan?"
"Iya, Bu, ada."
Akan tetapi ternyata, ketika Pak Susilo membayar es yang sudah dibeli, tukang es itu mengatakan kalau uang pembayarannya pas. Pak Susilo pun heran, kenapa bisa begitu? Bukankah tadi mereka sudah bertanya dan dijawab sendiri oleh si penjual es? Apa ada salah perhitungan?
"Bagaimana Bu? Katanya uangnya pas. Tadi saya bertanya lagi, sih, dan tetap dia jawab harganya segitu."
"Ya, udah, deh, Pak. Biarin aja kalau memang si tukang es bilang seperti itu. Harga satuannya tadi udah benar 'kan, ya, Pak? Sudah ditanya ulang, 'kan?"
ššš
Saya pun kemudian memberitahu suami yang masih mengawasi pekerja lain perihal pembayaran es tadi.
"Itulah yang namanya rezeki, Dik. Besarnya sudah Allah tetapkan," jelas suami menenangkan saya.
"Padahal tadi Pak Susilo sudah bertanya dan menghitungnya, lho, Mas? Saya juga ikut ngitung, sesuai harga yang tukang es itu sebut. Jadi, rasanya, enggak mungkin salahlah, Mas!"
ššš
Si penjual es memang mendapat rezeki seharga dua lembar uang merah itu. Padahal tanpa dia berbohong, uang itu tetap akan menjadi haknya karena sudah diniatkan akan diberikan. Sayang, dia menjemput rezekinya dengan cara yang tidak diridai. Astaghfirullah ....
~Tamat~
Diubah oleh enyahernawati 13-12-2020 05:46






limpahkurnia212 dan 10 lainnya memberi reputasi
9
2.1K
50


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan