

TS
User telah dihapus
Pura pucak taman sari
Menyambangi objek wisata di Bali dan juga sebagai kebutuhan spiritual, maka Pura Pucak Taman Sari ini akan memberikan tempat ideal, lokasinya di Br. Anyar, Ds. Senganan, Kec. Penebel, Kabupaten Tabanan. Tempatnya tergolong berhawa sejuk, di sebuah bukit, serasi dengan suasana di sini yang memancarkan kedamaian, ketenangan serta penuh pancaran magis. Pada saat pagi hari, semburat cahaya jingga muncul perlahan dari balik Gunung Agung, terlihat sempurna di tengah-tengah alam hijau, seperti pepohonan tropis, hamparan persawahan serta rumah-rumah perkampungan sekitarnya terlihat jelas, bahkan pantai Selatan terlihat jelas perpadu alami dengan panorama indah di sekitarnya.
Pura Pucak Taman Sari ini, memang jauh dari keramaian, terletak di sebuah tegalan yang tinggi. Pada saat suasana malam, terlihat lampu di daerah penduduk kerlap-kerlip seperti bintang, dinginnya desiran angin seperti menusuk jiwa yang haus akan kehangatan rohani, suara binatang malam, menambah kesan pura ini semakin angker dan memang memancarkan aura magis yang tinggi. Sehingga tempat seperti ini dijadikan oleh para penekun rohani atau para supranatural sebagai tempat meditasi ataupun semedi dengan beragam tujuan. Diyakini pura ini sebagai tempat mempuni untuk memohon kedigjayaan, sedangkan bagi warga setempat untuk memohon berkah serta kesejahteraan, agar hasil panen berlimpah. Sehingga tidak mengherankan pada saat hari purnama atau hari suci lainnya, terlihat umat khusuk melakukan persembahyangan.
Dikawasan Pura Pucak Taman Sari terdapat empat buah sumber mata air panas suci yang disebut warga sebagai Toya Emas, Selaka, Tembaga dan Besi, sebelum kita melakukan persembahyangan, kita harus melakukan penyucian diri di keempat mata air tersebut. Pura ini menjadi tempat penyungsungan, serta diempon oleh keturunan Pasek Kayu Selem. Sebuah tempat wisata rohani yang tepat untuk mencari ketenangan batin.
Menurut tokoh masyarakat atau pemangku pengempon Pura Pucak Taman Sari di Penebel - Tabanan ini, mengisahkan bahwa leluhurnya dahulu sejak kecil sebagai abdi kesayangan raja, abdi tersebut bernama Ki Pasek, setelah besar ingin pulang kembali ke kampung halamannya untuk mencari jodoh, karena saking sayangnya maka raja mengumpulkan semua selirnya, agar dipilih oleh abdinya sebagai istri, dan secara kebetulan, Ki Pasek memilih selir yang sudah berbadan dua alias hamil, raja satya wacana mengijinkan abdi membawa selir tersebut dengan syarat tidak boleh dicampuri.
Setelah lahir seorang anak laki-laki dan besar, anak tersebut diserahkan dan menghadap raja, namun raja belum bisa terima karena wajahnya yang kusam dan seperti pemuda desa pada umumnya. Kemudian anak tersebut kembali ke kampung halamannya melakukan tapa, yoga, semadi di tengah hutan yang sekarang ini adalah Pura Pucak Sari. Dan tiba-tiba keajaiban terjadi, dari celah batu tersebut keluar 4 sumber air panas berwarna Kuning, Kehitaman, Putih, serta agak kehijauan, setelah beliau mandi maka terlihatlah kewibawaan serta aura beliau sebagai putra raja.
Singkat cerita, raja terkejut melihat aura kewibawaan beliau dan menerima kembali putranya, serta mengamanatkan kepada Ki Pasek agar tempat semedhi putra beliau dibangun sebagai kahyangan dan sampai sekarang keturunan Ki Pasek sebagai pengempon Pura Pucak Taman Sari.
Pura Pucak Taman Sari ini, memang jauh dari keramaian, terletak di sebuah tegalan yang tinggi. Pada saat suasana malam, terlihat lampu di daerah penduduk kerlap-kerlip seperti bintang, dinginnya desiran angin seperti menusuk jiwa yang haus akan kehangatan rohani, suara binatang malam, menambah kesan pura ini semakin angker dan memang memancarkan aura magis yang tinggi. Sehingga tempat seperti ini dijadikan oleh para penekun rohani atau para supranatural sebagai tempat meditasi ataupun semedi dengan beragam tujuan. Diyakini pura ini sebagai tempat mempuni untuk memohon kedigjayaan, sedangkan bagi warga setempat untuk memohon berkah serta kesejahteraan, agar hasil panen berlimpah. Sehingga tidak mengherankan pada saat hari purnama atau hari suci lainnya, terlihat umat khusuk melakukan persembahyangan.
Dikawasan Pura Pucak Taman Sari terdapat empat buah sumber mata air panas suci yang disebut warga sebagai Toya Emas, Selaka, Tembaga dan Besi, sebelum kita melakukan persembahyangan, kita harus melakukan penyucian diri di keempat mata air tersebut. Pura ini menjadi tempat penyungsungan, serta diempon oleh keturunan Pasek Kayu Selem. Sebuah tempat wisata rohani yang tepat untuk mencari ketenangan batin.
Menurut tokoh masyarakat atau pemangku pengempon Pura Pucak Taman Sari di Penebel - Tabanan ini, mengisahkan bahwa leluhurnya dahulu sejak kecil sebagai abdi kesayangan raja, abdi tersebut bernama Ki Pasek, setelah besar ingin pulang kembali ke kampung halamannya untuk mencari jodoh, karena saking sayangnya maka raja mengumpulkan semua selirnya, agar dipilih oleh abdinya sebagai istri, dan secara kebetulan, Ki Pasek memilih selir yang sudah berbadan dua alias hamil, raja satya wacana mengijinkan abdi membawa selir tersebut dengan syarat tidak boleh dicampuri.
Setelah lahir seorang anak laki-laki dan besar, anak tersebut diserahkan dan menghadap raja, namun raja belum bisa terima karena wajahnya yang kusam dan seperti pemuda desa pada umumnya. Kemudian anak tersebut kembali ke kampung halamannya melakukan tapa, yoga, semadi di tengah hutan yang sekarang ini adalah Pura Pucak Sari. Dan tiba-tiba keajaiban terjadi, dari celah batu tersebut keluar 4 sumber air panas berwarna Kuning, Kehitaman, Putih, serta agak kehijauan, setelah beliau mandi maka terlihatlah kewibawaan serta aura beliau sebagai putra raja.
Singkat cerita, raja terkejut melihat aura kewibawaan beliau dan menerima kembali putranya, serta mengamanatkan kepada Ki Pasek agar tempat semedhi putra beliau dibangun sebagai kahyangan dan sampai sekarang keturunan Ki Pasek sebagai pengempon Pura Pucak Taman Sari.
0
189
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan