

TS
andrerain5
Sajak Sajak Kehilangan


Spoiler for SAJAK KEHILANGAN:
SAJAK KEHILANGAN
lihat!
tepat ketika fajar datang, dan malam hilang
aku masih terus menyisakan beribu tanya
tentang apa yang terjadi diantara kita berdua.
bagaimana bisa kita terberai begitu saja tanpa ucapan selamat tinggal dan ciuman perpisahan.
lihat!
tepat ketika pagi semakin rekah.
aku masih saja tak percaya pada takdir yang meniadakan kita, memberai segala rasa.
menjadikan luka diantara aku dan kau yang masih kucinta.
lihat!
diantara barisan bangku bangku taman yang ditinggalkan.
aku menuliskanmu pada bait bait sajak.
bukan tentang cinta.
tapi pertanyaan pertanyaan yang diliputi kabut kegamangan.
meninabobokan kembali mimpi mimpi yang tak sempat kugenggam.
dan kehilangan semakin unggun menyala dikedalaman atma.
Jakarta
23-02-2019

Spoiler for KAMU DAN SEGALA PERTANYAANKU:
Kamu Dan Segala Pertanyaanku
bukan tentang cintamu lagi.
atau rasa mulutmu saat menciumku.
tapi teduh itu, yang meneduhkan kita dari basah.
dan hujan itu masih kamu di mataku.
masih tentang teduhmu.
yang meneduhkan kita dari basah.
lantas, aku bertanya.
sebab dari apa kita menjelma kenangan
bukankah dulu pernah kau bilang, bintang setelah gerimis malam itu adalah aku.
lalu.
kau berbisik padaku.
tak perlu lagi kau bertanya kemana teduhku itu, lebih baik kita ngopi, selagi pagi dan menghitung laju kendaraan.
atau mungkin kau mau yang lain,
semisal sarapan dan memandang pelayan perempuan yang sibuk melayani di antara kaki, piring dan nasi.
tetapi.
aku masih gamang dalam pertanyaan.
kemana teduhmu itu, hingga aku kini lebih kebasahan.
siang ini.
kau mengajak aku jalan.
hingar bingar di antara deru dan debu
tetapi hati tetap menyisakan tanya,
sebab dari apa kita menjelma kenangan.
dan, kau berbisik kembali.
sebab dari semenjak kau menciptakan hujan di netraku.
aku gamang dalam pertanyaan, kapan.
bukankah kau tahu, aku mencintaimu seperti bulan yang tak mengharapkan awan, dan kau pun tah, aku merindukannmu seperti bintang yang mengharapkan malam.
tapi kini kau diam.
dalam gamang dan tanya yang semakin
bingar dikepalaku.
kemana teduh itu, yang meneduhkan hati dan jiwaku.
Tangerang, Menteng
08.12.2014

Spoiler for AKU SEDANG TIDAK BAIK BAIK SAJA:
AKU SEDANG TIDAK BAIK BAIK SAJA
Baiklah, aku akui.
Tidak ada yang baik baik saja sejak kau pergi.
Tak ada yang baik setelah kita selesai.
Semuanya berantakan, hancur!
Sajak, puisi, madah yang aku tulis untukmu semuanya kubuang.
Mungkin kau bertanya: "Mengapa kau buang?"
Percuma saja bukan? Sangat percuma aku teruskan.
Kau telah pergi, dan satu satunya yang bisa aku lakukan hanyalah menyalahi dan menyumpahi bahkan mungkin aku telah mengutuk takdir yang telah membuat aku sedemikian getir.
Tidak ada yang baik baik saja setelah kau pergi.
Aku sekarang sering lupa makan, begadang, dan terus merokok dan ngopi sambil memikirkan; kenapa begitu tega kau pergi, padahal sungguh hati ini sangat mencintaimu.
Tidak ada yang baik baik saja setelah kau pergi.
Aku sering bangun kesiangan lantaran tidak ada yang membangunkan, sering dimarahi atasan sebab kerjaan yang tak pernah beres dan banyak pikiran.
Apa kau tahu itu? Tidak.
Dan di balik baik baiknya dirimu
Aku sedang tidak baik baik saja atas kepergianmu.
Senen, Jakarta Pusat
24.06.2019

Spoiler for KALIMAT BAYANGAN:
KALIMAT BAYANGAN
lalu.
kita kekal dalam masing masing pikiran.
angin Kemayoran terus mempesiang aku di pagi yang kesiangan yang terus merawat rindu di sepeninggalmu.
membaca baitbait cinta yang kau tinggalkan dikedai kopi pinggir jalan Ketapang waktu dahulu.
lihatlah! katamu.
lihat barista itu yang menahan cemburu, melihat aku menuliskanmu dalam sajak biru.
sampai sampai ia salah meletakan mocca yang seharusnya untukku, tapi kepadamu.
tapi sekarang.
Kemayoran dan jalan Ketapang sudah menjadi kenangan sosok bayangmu yang tak pernah mungkin mampu kulupakan.
dan menuliskanmu adalah caraku mengobati rindu cintamu.
Jakarta
23.03.2019

Spoiler for ENTAH ROKOK ATAU KAMU YANG MEMBUNUHKU:
ENTAH ROKOK ATAU KAMU YANG MEMBUNUHKU
Kau selalu ngoceh lantaran aku ini perokok aktif
Setiap hari selalu mengepulkan asap di sekelilingmu
"Sudahlah Bang, berhentilah merokok. Sayang uang kau bakar-bakar"
"Lebih baik kau tabungkan, atau untuk tambahan uang harian."
Begitulah kamu, setiap kali aku menghisap rokokku.
Ceramah, seperti seorang Ustadzah di stasiun televisi pagipagi.
Kau tidak akan paham, Dik.
Kau tidak akan mengerti, bagaimana aku dengan rokokku itu.
Dengan rokok ini, Dik.
Aku sejenak bisa melupakan segala pelik
Yang terus merangsek masuk dalam pikiran
Melayang tak karuan, lantaran kehidupan.
Kau terus nyerocos!
"Berhentilah, Bang! Berhenti untuk merokok lagi."
"Ingat kesehatanmu, atau aku akan pulang."
Hari ini, tidak ada lagi ocehanmu yang seperti Ustadzah di televisi itu. Marahmu padam.
Kau pulang membunuhku
Yang masih setia dengan rokok dan segala pelik di pikiranku.
Jakarta
06.09.2019

Spoiler for DI KEHILANGAN ITU:
DI KEHILANGAN ITU
pada pagi yang kuncup di Kemayoran itulah, kekasih.
tangis kita pernah berguguran,
melepasmu menuju Bandara.
pulang, meninggalkan aku dengan lambaian lambaian perpisahan, juga pelukkan pelukkan kita yang erat, basah dan menggenang. "tunggu aku, katamu".
tapi, Kemayoran hanyalah Kemayoran.
kota yang pernah kita jejaki penuh isak kenangan.
dan Bandara adalah saksi, atas pergimu menuju pulang yang tak kembali.
ketahuilah, kekasih.
rindu ini masih deru
dan peluk ini masih mnginginkan kamu.
Jakarta
01.01.2019

Penulis:
Ilustrasi:






Salam

Quote:
Diubah oleh andrerain5 07-03-2021 13:21






husnamutia dan 13 lainnya memberi reputasi
14
3.2K
Kutip
34
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan