Berbicara tentang ayah memang tak akan ada habisnya. Kerja kerasnya yang seakan tak mengenal kata lelah hanya demi isteri dan buah hati tercinta merasakan kehidupan yang layak, sudah membuktikan betapa besarnya kasih sayang yang dia miliki.

Meski terkadang sikap ayah lebih dominan cuek, tegas, dan biasa lebih posesif dari seorang ibu, tetap saja ia memiliki tempat khusus di hati anak-anaknya. Diakui atau tidak, bahwa peran seorang ayah sangat berpengaruh pada pertumbuhan karakter anak.

Apa pun ayah lakukan hanya demi kebaikan anaknya, termasuk memasukkan anak ke psantren. Psantren memang pilihan yang tepat sebagai tempat untuk menggali ilmu agama lebih banyak lagi, tak heran banyak orang tua memasukkan anaknya ke sana, dengan harapan kelak sang anak dapat menjadi orang yang lebih bermanfaat bagi agama dan juga negara.

Tentunya saat hal itu terjadi, pastinya ada hal yang harus dikorbankan, entah itu soal materi yang harus dikeluarkan lebih banyak lagi dari pada sekolah umum, atau pun non materi seperti perasaan rindu saat raga berjauhan.



Dalam sebuah video yang dibagikan oleh akun instagram @ceramah.berfaedah memperlihatkan seorang pria yang sedang menelepon anaknya sambil menangis.



Alasan pria itu menangis sungguh mengharukan, yakni ia tidak bisa bertemu dengan sang anak yang sedang menuntut ilmu di sebuah pondok psantren lantaran virus corona yang sedang merajarela.

Simak videonya di sini untuk melihatnya GanSis!



Sepertinya mereka sudah lama tidak bertemu ya, GanSis, sampai-sampai sang ayah menangis karena rindu. Ya, rindu itu memang berat, benar-benar berat, seperti kata Dilan ‘kamu nggak akan kuat’.

Sungguh mengharukan ya, GanSis, melihat sosok seorang ayah yang biasa sangat jarang menangis, tapi kali ini menangis karena tak bia bertemu dengan putrinya.

Tahun 2020 ini memang banyak sekali duka yang kita lalui, tapi apa pun itu kita tetap harus bersyukur, dan semangat menjalani hidup ini, karena setiap peristiwa selalu ada hikmahnya.

Semoga saja, saat kita melepas tahun 2020, virus yang sedang mewabah ini pun ikut pergi bersamanya. Agar yang sedang merindu, segera dipertemukan.
Narasi pribadi
Sumber:di sini