- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Kumpulan Puisi Rindu dan Curahan Hati


TS
erina79purba
Kumpulan Puisi Rindu dan Curahan Hati

Sumber gambar Dokri, bunga mawar koleksi di taman
Hai sobat kaskuser
Berjumpa lagi dengan saya di tread puisi yang lumayan bucin deh.
Semoga agan dan sista sehat dan bahagia selalu.
Puisi coretan hati.
Lewat puisi kuungkapkan gejolak di dada.
Mari kita membaca puisi rindu, kelak bisa menulis berbait- bait , berjilid- jilid puisi.
Di dalam kumpulan puisi ini, suatu hari nanti bisa sebagai sebuah cerita. Puisi cinta Erina Purba.
Kumpulan Puisi Rindu dan Curhatan Hati
Getar-getar Rindu
Kepingan hati merana lagi
Ditinggal pergi demi dapur negeri
Lautan sepi datang kembali
Gelayar rindu tak bertepi
Menunggu beberapa purnama lagi
Tambatan hati kembali
Menanti senja di ujung sepi
Malam-malam selalu sendiri
Hening segeralah menepi
Agar aku bisa meraih bintang
Mengusir rasa gundah yang telah bersarang
Berakhirnya malam menyambut mentari
Waktu segeralah berlalu
Biar ribuan getar-getar rindu
Segera berlabuh di lautan cintamu
Menenggelamkan separuh perahu
Yang telah menghalangi jalanku
Meraih genggaman tanganmu
Pelukan hangatmu
Membuai aku ke alam mimpi
Kini di senja ini engkau kembali
Ditinggal pergi demi dapur negeri
Lautan sepi datang kembali
Gelayar rindu tak bertepi
Menunggu beberapa purnama lagi
Tambatan hati kembali
Menanti senja di ujung sepi
Malam-malam selalu sendiri
Hening segeralah menepi
Agar aku bisa meraih bintang
Mengusir rasa gundah yang telah bersarang
Berakhirnya malam menyambut mentari
Waktu segeralah berlalu
Biar ribuan getar-getar rindu
Segera berlabuh di lautan cintamu
Menenggelamkan separuh perahu
Yang telah menghalangi jalanku
Meraih genggaman tanganmu
Pelukan hangatmu
Membuai aku ke alam mimpi
Kini di senja ini engkau kembali
Lesterina Purba
Bekasi, 03082020
Warna Rindu
Bila fajar telah tiba
Engkau hadir lewat udara
Mengucapkan selamat pagi dan sayang untukku
Pagi kembali datang menyapa
Kemanakah perginya senyumanmu
Fajar sudah kembali
Engkau belum hadir
Sayangku bilakah detik berharga
Takkan pernah kubiarkan saja berlalu
Kurengkuh engkau dengan erat
Sampai jarak ini pupus
Waktu pun berlalu
Wahai tuan, gelora rindu tak terbendung
Walaupun kita tetap bersua di dunia maya
Warna rindu tak bisa pudar
Engkau hadir lewat udara
Mengucapkan selamat pagi dan sayang untukku
Pagi kembali datang menyapa
Kemanakah perginya senyumanmu
Fajar sudah kembali
Engkau belum hadir
Sayangku bilakah detik berharga
Takkan pernah kubiarkan saja berlalu
Kurengkuh engkau dengan erat
Sampai jarak ini pupus
Waktu pun berlalu
Wahai tuan, gelora rindu tak terbendung
Walaupun kita tetap bersua di dunia maya
Warna rindu tak bisa pudar
Lesterina Purba
Bekasi, 27082020
Gelombang Cinta Tak Pernah Sirna
Aku hanya bisa memeluk angin mengeja namamu
Aku hanya bisa mengelus rambutmu dalam mimpi menemani tidurku
Aku ingin menyudahi mimpi tapi engkau ada di sampingku
Engkau tahu selama napasku masih ada
Gelombang cinta tak pernah sirna
Selagi bumi masih ada kadar asmara tetap bersarang di hati
Tak pernah pudar seperti cahaya pelangi
Tak terlambat seperti hadirnya mentari di pagi hari
Kekasihku rengkuhanmu selalu hangat
Kecupan bibirmu selalu manis
Kalau engkau terlambat pulang
Kegelisahan melanda hingga waktu berjalan sangat lamban
Aku hanya bisa mengelus rambutmu dalam mimpi menemani tidurku
Aku ingin menyudahi mimpi tapi engkau ada di sampingku
Engkau tahu selama napasku masih ada
Gelombang cinta tak pernah sirna
Selagi bumi masih ada kadar asmara tetap bersarang di hati
Tak pernah pudar seperti cahaya pelangi
Tak terlambat seperti hadirnya mentari di pagi hari
Kekasihku rengkuhanmu selalu hangat
Kecupan bibirmu selalu manis
Kalau engkau terlambat pulang
Kegelisahan melanda hingga waktu berjalan sangat lamban
Lesterina Purba
27082020
Kembang Menawan
Siapa yang bilang mentari tak bisa kupeluk
Rinai hujan tak lagi muncul
Gemerlap bintang tak akan muncul
Rembulan takkan bersinar lagi
Duhai putri peduli
Pun demikian tiada yang mustahil
Setelah puluhan tahun penantian
Sang kembang pengganti dirimu menerima pinanganku
Aku sungguh mengharapkan engkau bersanding denganku
Tapi engkau telah berpaling
Sehingga hatiku tertutup salju
Puluhan tahun kubiarkan hati ini beku
Hingga suatu hari sang kembang mekar menawanku
Aku terpesona
Dan dasar hati yang telah lama beku kini sudah mencair
Rinai hujan tak lagi muncul
Gemerlap bintang tak akan muncul
Rembulan takkan bersinar lagi
Duhai putri peduli
Pun demikian tiada yang mustahil
Setelah puluhan tahun penantian
Sang kembang pengganti dirimu menerima pinanganku
Aku sungguh mengharapkan engkau bersanding denganku
Tapi engkau telah berpaling
Sehingga hatiku tertutup salju
Puluhan tahun kubiarkan hati ini beku
Hingga suatu hari sang kembang mekar menawanku
Aku terpesona
Dan dasar hati yang telah lama beku kini sudah mencair
Bekasi, 27082020
Sejumput Bunga Kamelia
Kulantunkan melodi asmara lewat sapuan angin
Mengharapkan engkau merasakan deburan- deburan yang memporak-porandakan hati
Pucuk daun-daun kembang Kamelia
Hijau menyapa
Kapankah engkau membalas rasa yang selalu menyusup di relung jiwa
Pendar-pendar raut senja mulai beranjak
Rembulan datang menggantikannya
Tersenyum melihat aku gelisah menunggumu hadir membawakan cinta untukku
Aku menunggumu sungguh
Walaupun pekat malam menertawakan penantianku
Aku tahu engkau pasti datang
Membalas semua pertanyaan- pertanyaan di hati
Apakah engkau juga merasakan deburan ombak cinta yang selalu bergelora
Duhai kekasihku pecinta kembang Kamelia
Aku selalu berdoa dan berharap kelak kita bisa bersama menyatukan hati yang berbeda
Menjadikan asa itu nyata bukan hanya delusi belaka
Mengharapkan engkau merasakan deburan- deburan yang memporak-porandakan hati
Pucuk daun-daun kembang Kamelia
Hijau menyapa
Kapankah engkau membalas rasa yang selalu menyusup di relung jiwa
Pendar-pendar raut senja mulai beranjak
Rembulan datang menggantikannya
Tersenyum melihat aku gelisah menunggumu hadir membawakan cinta untukku
Aku menunggumu sungguh
Walaupun pekat malam menertawakan penantianku
Aku tahu engkau pasti datang
Membalas semua pertanyaan- pertanyaan di hati
Apakah engkau juga merasakan deburan ombak cinta yang selalu bergelora
Duhai kekasihku pecinta kembang Kamelia
Aku selalu berdoa dan berharap kelak kita bisa bersama menyatukan hati yang berbeda
Menjadikan asa itu nyata bukan hanya delusi belaka
Erina Purba
Bekasi, 19072020






bukhorigan dan 13 lainnya memberi reputasi
14
2.1K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan