Kaskus

Entertainment

KASKUS.HQAvatar border
TS
KASKUS.HQ
SOS Children’s Villages Indonesia Gelar Webinar dengan Gandeng Sejumlah Pihak
SOS Children’s Villages Indonesia Gelar Webinar dengan Gandeng Sejumlah Pihak

Jakarta, 8 Desember 2020 – Pandemi COVID-19 telah mengubah banyak hal, seperti mobilitas masyarakat yang menjadi terbatas, pemutusan kerja di berbagai perusahaan, hingga perekonomian yang menjadi lesu. Bagi dua kelompok rentan di dalam masyarakat, yaitu anak-anak dan perempuan, pandemi menjadi fenomena yang memiliki tantangan tersendiri. Berdasarkan laporan “Unlocking the Lockdown” yang berfokus pada efek gender dari pandemi menemukan bahwa perempuan menanggung sebagian besar beban pekerjaan rumah tangga yang tak dibayar selama masa isolasi. Pada laporan ini juga terlihat sekitar  66% perempuan di Asia Pasifik terdampak secara finansial. Hal ini juga diikuti oleh  peningkatan kekerasan dalam rumah tangga dan tingkat stress yang lebih tinggi. Kualitas  pengasuhan anak di tengah krisis kesehatan, kini semakin dipengaruhi oleh tekanan ekonomi  dan guncangan psikologis orang tua. 

SOS Children’s Villages Indonesia, organisasi sosial yang aktif mendukung hak-hak anak dan berkomitmen memberikan pengasuhan berkualitas kepada anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orang tua, mengadakan webinar mengenai “Perlindungan Anak dan Pengasuhan Setara di Masa Pandemi”. Melihat kondisi yang sudah dipaparkan sebelumnya, webinar ini membahas pentingnya mempertahankan usaha perlindungan anak dan menjaga kualitas pengasuhan yang setara di masa pandemi. Pada webinar tersebut menghadirkan empat narasumber, yaitu Tri Lestari Dewi Saraswati selaku Child Rights &  Child Protection Specialist dari SOS Children’s Villages Indonesia, Haryo Widodo sebagai  Koordinator Aliansi Laki-Laki Baru Yogyakarta, Yunita Fransisca sebagai Pengelola Data dan  Monev Keluarga Kita, juga Riyanti sebagai seorang Ibu - dampingan program Family Strengthening SOS Children’s Villages Indonesia

Kita semua ingin kekerasan di dalam keluarga berkurang. Hal ini dapat kita mulai dengan  mengasah berperilaku adil terhadap setiap anggota keluarga. Dari awal doronglah anak-anak  untuk dapat meningkatkan minat dan bakatnya tanpa membatasi ‘sesuai dengan gender’.  Selain itu, orang tua dapat membuka ruang diskusi dengan anak. Masing-masing dapat  menyampaikan apa yang disukai atau tidak disukai dan menyampaikan harapannya. Dengan  membuka obrolan seperti ini, tiap anggota keluarga dapat mengerti dan berempati satu sama  lain”, ujar Tri Lestari Dewi Saraswati selaku Child Rights & Child Protection Specialist dari  SOS Children’s Villages Indonesia

SOS Children’s Villages Indonesia Gelar Webinar dengan Gandeng Sejumlah Pihak

Pada kesempatan tersebut, Yunita Fransisca salaku Pengelola Data dan Monev Keluarga Kita juga menambahkan,  “Kehadiran setiap orang (suami dan istri) dalam pengasuhan menjadi hal yang sangat penting.  Orang tua perlu berbagi peran memberikan dampak yang besar pada kehidupan anak. Ketika  ia terbiasa melihat dan merasakan orang tuanya hadir dalam pengasuhan, anak dapat menerapkan hal yang sama pada saat ia beranjak dewasa. Dengan demikian, diharapkan  dapat mengurangi kecenderungan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.”  

Sejalan dengan pemaparan dari para narasumber terkait dengan pengasuhan anak yang  berkualitas di masa pandemi, area diskusi juga semakin meluas di para audiens yang hadir.  Ada yang ikut menanyakan masukan terkait apa yang harus dilakukan saat kita ingin marah  ke anak, terutama di saat pandemi ini anak-anak selalu di rumah dan ada masanya ketika  mereka melakukan hal-hal yang dilarang dan membuat orang tua marah. Ternyata, ketiga  pakar narasumber yang hadir sepakat bahwa marah itu boleh. Asal dilakukan dengan baik  dan tepat, tanpa melibatkan kekerasan fisik dan verbal. Orang tua juga perlu menyampaikan  apa alasan dia untuk marah, karena seringkali anak tidak paham apa kesalahan yang telah  dia perbuat. Komunikasi antar orang tua dan anak menjadi penting dalam membangun  hubungan yang baik dan terbuka. Tidak hanya dengan anak, komunikasi juga harus terjalin secara terbuka antara suami dan istri untuk membangun pengasuhan yang baik bagi anak.  

Haryo Widodo sebagai perwakilan bapak dari Aliansi Laki-laki Baru juga menambahkan pemaparan tentang pentingnya peran pengasuhan setara bagi anak, “Laki-laki sendiri  memiliki beban terhadap norma-norma yang digaungkan selama ini. Tanggung jawab yang  ditujukan pada kaum adam memberikan tekanan dan memaksa laki-laki untuk memendam  emosinya. Ketika hal ini terjadi, sering kali laki-laki jadi enggan ikut mengerjakan pekerjaan  domestik dan pekerjaan domestik pun dibebankan pada perempuan. Padahal, penting bagi  laki-laki untuk memiliki empati dan membuka ruang dialog bersama istri untuk saling  memahami satu sama lain apabila ingin relasinya terbangun dengan sehat. Ketika suami  merefleksikan bagaimana mereka terlibat dalam pekerjaan domestik, keluarga akan terasa  lebih harmonis dan berdampak positif pada pengasuhan anak.” 

Berdasarkan rilis resmi yang diterima oleh tim KASKUS, webinar ini memperoleh dukungan dari Travelio, Campaign.com, Yayasan Rangkul Keluarga Kita  Berdaya, Aliansi Laki-laki Baru, Indorelawan dan media partner Mommies Daily, Women for  Indonesia, Kumpulan Emak2 Blogger, Cerita Ibu Cerdas, serta diikuti oleh berbagai komunitas  pegiat pengasuhan anak dan keluarga. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari Aksi Seminggu Berbagi dengan challenge #NoChildAlone – kerja sama SOS Children’s Villages  Indonesia yang menggandeng campaign.com. 

Masyarakat diajak untuk ikut membantu terciptanya kasih  sayang bagi seluruh anak Indonesia, terutama untuk anak-anak yang telah/beresiko  kehilangan pengasuhan orang tua. Dengan menggunggah foto dengan orang tersayang  selama tujuh hari, sama dengan berdonasi untuk anak-anak Indonesia di dalam asuhan dan  dampingan SOS Children’s Villages Indonesia. 
Bagi GanSis yang mau join dengan program  #NoChildAlone, temukan informasi selengkapnya dengan mengunjungi campaign.com/nochildalone. Program ini dilaksankan dengan tujuan untuk mengingatkan masyarakat bahwa setiap anak membutuhkan kasih sayang untuk bisa tumbuh kembang dengan baik,  sama seperti kita yang dapetin kasih sayang dari keluarga sehingga menjadikan diri kita seperti sekarang ini.  
emoticon-2 Jempol

Diubah oleh KASKUS.HQ 08-12-2020 17:07
amdar07Avatar border
zeuskraetosAvatar border
zeuskraetos dan amdar07 memberi reputasi
2
428
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan