- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Buku
[COC] Memotret dengan DSLR by Nana Lesmana: Salah Satu Kitab Suci Fotografer Pemula


TS
eghy
[COC] Memotret dengan DSLR by Nana Lesmana: Salah Satu Kitab Suci Fotografer Pemula
Quote:
![[COC] Memotret dengan DSLR by Nana Lesmana: Salah Satu Kitab Suci Fotografer Pemula](https://s.kaskus.id/images/2020/12/07/22043_20201207092121.jpg)
Pernah gak kamu melihat sebuah foto sampai terbengong-bengong saking kagumnya? Dan mendadak fotografer deh. Ada keinginan menggebu-gebu untuk membeli kamera. No, gak cukup kamera pocket, kamera hp, kamera semi profesional, keputusan kamu sudah bulat: BELI KAMERA DSLR.
Dengan mengencangkan ikat pinggang selama sebulan, menabok celengan ayam, menilep duit kembalian kakak saat diminta tolong beli sate padang, termasuk mengemis-ngemis untuk dapet arisan duluan, akhirnya dengan semangat 45 kamu pergi toko kamera.
Pas ditanya mau kamera merk apa atau speknya gimana, kamu bingung. Kamu cuma jawab cepat: 'Pokoknya DSLR yang harganya gak lebih dari enam juta dua ratus ribu empat ratus lima puluh rupiah, Mas!'Sesuai dengan jumlah uang yang kamu kumpulkan hasil dari ikhtiar-ikhtiar kamu di atas.
Dan tak lupa kamu menambahkan: 'Pokoknya duit segitu harus udah dapet memory yang gede, tripod, battery cadangan, vertical grip, flash light, tas kamera, tali lens cap, screen guard LCD, daaaaan.... udah itu aja. Nggak usah-usah banyak-banyak,' ucap kamu mantap sambil membaca chat WA temen kamu, seorang fotografer, saat kamu minta opini tentang kamera DSLR beserta harganya. Yang kamu nggak tahu adalah, temen kamu langsung memegangi perutnya karena terpingkal-pingkal setelah membalas chat kamu!
Masnya sempet minta resign ke atasannya gara-gara permintaan kamu ini. Tapi, karena bossnya tidak mengijinkan, akhirnya masnya ngalah. Singkat cerita kamu pulang dengan kamera DSLR baru. Kamu sudah merasa sebentar lagi Jerry Aurum akan punya pesaing berat. Dan Om Darwis Triadi gak perlu kuatir, dia akan segera mendapatkan penerus fotografer handal. Yaitu: kamu!
Setelah memiliki kamera DSLR dan beberapa perlengkapan lain yang mendukung, kamu pun berusaha mencari sesuatu untuk kamu foto (selain muka sendiri di kaca). Kamu pun teringat sebuah foto yang sudah bikin kamu sampai membeli kamera ini. Foto pemandangan sebuah tebing yang begitu menakjubkan. Kamu juga mencari 1 foto lain sebagai role model yakni seorang wanita tua yang sedang merokok. Namun, memotret dengan DSLR ternyata tak semudah dugaan kamu. Banyak tombol dan settingan yang membuat kamu pusing. Walhasil kamu pun cuma mengandalkan mode auto.
Foto pemandangan gagal kamu jiplak. Hasilnya berbeda. Padahal kamu udah bela-belain naik turun tebing cari view yang bagus. Fotonya gak bikin kamu puas!
Untuk foto nenek yang sedang merokok, kami ikut kelas hunting bareng temen-temen kamu. Yang sama newbienya. Tapi hasilnya tak ada satupun yang memuaskan. Hanya ada foto wanita tua sedang merokok dengan berbagai angle. Kamu sampai hapal angle kamu yang mana. Kamu pun mulai putus asa. Mulai menyalahkan kamera DSLR yang kamu beli.
Quote:
Oke, maaf kalau openingnya kepanjangan 
Saya cuma mau bilang, ada buku keren kalau kamu bernasib seperti yang saya ceritakan di atas. Judulnya adalah "Memotret dengan DSLR" yang ditulis oleh Nana Lesmana. Diterbitkan oleh mediakita. Buku yang saya baca adalah cetakan pertama, yakni tahun 2011. Well, lumayan, 9 tahun yang lalu. Karena bisa dikatakan, 9 tahun yang lalu saya kurang lebih seperti cerita tragis di atas. Beda di celengan ayam dan duit nilep kembalian sate padang saja. Soal mengencangkan ikat pinggang lebih parah dari itu. Percayalah.... Demi meminang sebuah kamera DSLR.
Saya membeli buku ini setelah membaca testimoni-tesimoni di bagian belakang. Dan ternyata semua testimoni positif yang ditulis tersebut bukan sekedar pemanis. Namun apa adanya.
Buku ini memang ditujukan untuk pemula (seperti saya, waktu itu______ dan hingga kini masih pemula). Makanya banyak istilah-istilah fotografi level pemula dijelaskan di sini seperti ISO/ASA, diagfragma, shutter speed, white balance, dan istilah-istilah lainnya. Bahkan Pengertian Fotografi itu sendiri juga dijelaskan oleh Nana Lesmana.
Selain Pengertian Fotografi, selanjutnya buku ini membahas tentang Komposisi. Yang jujur saja, kemampuan komposisi sebenarnya berdasarkan selera, dan juga jam terbang. Namun, penjelasan Nana di sini sangat membuka mata bahwa Komposisi itu bisa diasah dan dilatih.
Dua bahasan selanjutnya adalah tentang Fotografi Studio dan Peralatan Kamera. Barulah ditutup dengan Skema Pemotretan Model dan wawasan serta cerita tentang profesi fotografer.
Ah, buku ini benar-benar Kitab Suci untuk Fotografer Pemula seperti saya. Karena di buku-buku fotografi sebelumnya saya bukannya tambah pinter malah tambah bingung.
Last but not least, saat ini semua kamera saya sudah tidak ada karena satu dan lain hal. Termasuk lensa-lensanya juga nggak ada (dan setelah punya kamera saya baru tahu kalau lensa itu lebih mahal dari kamera + lensa saat pertama kali saya beli!). Menyisakan dry box kosong yang menatap saya seolah bertanya kapan ia akan terisi kembali. Saya pun bergegas mencari celengan ayam, mencari teman untuk saya ajak arisan dan saya harus dapat yang pertama, serta mencari kakak angkat (syukur kalau dia cantik) yang gemar makan sate padang.
Fin.

Saya cuma mau bilang, ada buku keren kalau kamu bernasib seperti yang saya ceritakan di atas. Judulnya adalah "Memotret dengan DSLR" yang ditulis oleh Nana Lesmana. Diterbitkan oleh mediakita. Buku yang saya baca adalah cetakan pertama, yakni tahun 2011. Well, lumayan, 9 tahun yang lalu. Karena bisa dikatakan, 9 tahun yang lalu saya kurang lebih seperti cerita tragis di atas. Beda di celengan ayam dan duit nilep kembalian sate padang saja. Soal mengencangkan ikat pinggang lebih parah dari itu. Percayalah.... Demi meminang sebuah kamera DSLR.
Saya membeli buku ini setelah membaca testimoni-tesimoni di bagian belakang. Dan ternyata semua testimoni positif yang ditulis tersebut bukan sekedar pemanis. Namun apa adanya.
Buku ini memang ditujukan untuk pemula (seperti saya, waktu itu______ dan hingga kini masih pemula). Makanya banyak istilah-istilah fotografi level pemula dijelaskan di sini seperti ISO/ASA, diagfragma, shutter speed, white balance, dan istilah-istilah lainnya. Bahkan Pengertian Fotografi itu sendiri juga dijelaskan oleh Nana Lesmana.
Selain Pengertian Fotografi, selanjutnya buku ini membahas tentang Komposisi. Yang jujur saja, kemampuan komposisi sebenarnya berdasarkan selera, dan juga jam terbang. Namun, penjelasan Nana di sini sangat membuka mata bahwa Komposisi itu bisa diasah dan dilatih.
Dua bahasan selanjutnya adalah tentang Fotografi Studio dan Peralatan Kamera. Barulah ditutup dengan Skema Pemotretan Model dan wawasan serta cerita tentang profesi fotografer.
Ah, buku ini benar-benar Kitab Suci untuk Fotografer Pemula seperti saya. Karena di buku-buku fotografi sebelumnya saya bukannya tambah pinter malah tambah bingung.
Last but not least, saat ini semua kamera saya sudah tidak ada karena satu dan lain hal. Termasuk lensa-lensanya juga nggak ada (dan setelah punya kamera saya baru tahu kalau lensa itu lebih mahal dari kamera + lensa saat pertama kali saya beli!). Menyisakan dry box kosong yang menatap saya seolah bertanya kapan ia akan terisi kembali. Saya pun bergegas mencari celengan ayam, mencari teman untuk saya ajak arisan dan saya harus dapat yang pertama, serta mencari kakak angkat (syukur kalau dia cantik) yang gemar makan sate padang.
Fin.
Diubah oleh eghy 20-10-2021 09:09






tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.3K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan