- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Mau Pilih Mana:] "Tangisan dari Ustadz" atau "Cry For Me"?


TS
alamakpedia
[Mau Pilih Mana:] "Tangisan dari Ustadz" atau "Cry For Me"?
![[Mau Pilih Mana:] "Tangisan dari Ustadz" atau "Cry For Me"?](https://s.kaskus.id/images/2020/12/07/10966009_20201207125311.jpg)
"Tangisan dari Ustadz"
Di Wikipedia dijelaskan bahwa,
Quote:
Di Indonesia sendiri, Ustadz itu identik dengan pengajar agama Islam. Saat Ustadz/Ustadzah berdoa atau berceramah tentang kisah perjuangan Nabi atau Para Sahabatnya di dalam rangka memperjuangkan agama, diucapkannya sambil menangis dihadapan para jemaahnya, menurutku itu bagus. Kenapa? Hal itu seolah-olah menyentuh hati para jemaah yang mendengarnya yang tentu saja membuat sebagian diantara mereka menjadi teringat akan dosa-dosa atau maksiatnya, baik yang telah lalu bahkan yang terbaru. Dan pada akhirnya timbullah keinginan dalam dirinya untuk memperbaiki diri atau bertobat.
Ustadz/Ustadzah yang seperti itu dapat membuat jemaah yang mendengar termotivasi dirinya untuk bertobat dari maksiatnya. Hal seperti itulah yang diinginkan bagi sebagian jemaahnya untuk menutupi kekosongan hatinya. Orang yang hatinya kosong akibat maksiat yang diperbuatnya itu butuh bimbingan untuk menyadarkannya. Menyadarkannya dengan cara yang benar-benar menyentuh hati atau jiwa supaya meresap ke dalamnya.
Bukannya menyadarkan dengan bentuk kekerasan baik secara verbal ataupun fisik. Kenapa? Karena masalah agama itu yang dicari adalah bentuk konsisten (istikamah). Konsisten (istikamah) dalam menghindari maksiat dan melaksanakan perintah-Nya. Dan semua itu bisa diraih dengan menyadarkannya ke dalam jiwa manusia tersebut. Ajaran yang sampai meresap ke dalam jiwa itulah yang mampu mengubah atau menyadarkan manusia menjadi baik yang sebenarnya. Tapi jika disadarkannya dengan kekerasan baik secara verbal ataupun fisik, maka jiwa orang yang ingin bertobat bahkan semakin bertambah terluka. Bagaimana mau sembuh, jika jiwanya yang awalnya terluka akibat maksiat yang dilakukan malah dilukai kembali oleh mereka. Hal ini akan membuat orang itu semakin jauh dari bertobat.
Oleh karena itu, Ustadz/Ustadzah yang menangis saat berdoa dihadapan para jemaahnya, itu dapat menggetarkan hati bagi para jemaah yang jiwanya sedang terluka akibat maksiat. Ustadz/Ustadzah yang saat berceramah dan di tengah ceramahnya menangis karena mengisahkan bagaimana sedih/beratnya perjuangan dari Nabi atau Para Sahabatnya dalam menegakkan agamanya, itu pun juga dapat menggetarkan hati bagi para jemaah yang mendengarnya. Menggetarkan hati itulah yang menyebabkan sebagian jemaah tersadar. Tersadar akan maksiatnya. Walaupun sesaat, jika kebiasaan itu dilakukan terus-menerus tidak menutup kemungkinan hal itu akan meresap ke dalam jiwanya. Jika sudah meresap ke dalam jiwanya maka konsisten (istikamah) bisa diraihnya. Jika sudah demikian maka dia berubah menjadi manusia baik yang sebenarnya.
"Cry for me"
Di Wikipedia dijelaskan bahwa,
Quote:
Ya, "Cry for me" adalah lagu yang diciptakan oleh Camila Cabello bersama 3 rekannya. Lagu yang dibuatnya berdasarkan pengalaman tentang putus cinta dengan pacarnya itu di masa lalu.
Mungkin buat orang yang sedang putus cinta atau patah hati, lagu ini cocok untuk menemani malam yang terasa panjang, 'dingin' dan juga menyakitkan. Menemani sampai dia memasuki musim 'semi'-nya kembali. Kenapa? Sebab ada orang yang putus cinta atau patah hati tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Tidak bisa mengungkapkan perasaan itu membuat dia menyimpannya di dalam hatinya. Jika berlanjut terus menerus maka akan mempengaruhi kesehatan fisiknya dan tentu saja dapat mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Jadi dengan adanya lagu ini, orang itu dapat dengan mudah mengungkapkan perasaannya.
Dengan adanya lagu ini juga membuktikan bahwa bukan dia seorang saja yang mengalami kejadian pedih semacam itu. Dan dia mulai beranggapan bahwa ternyata masih ada orang di belahan bumi yang lain juga mengalami kejadian yang serupa. Tentu saja pernyataan ini membuatnya terasa terhibur, selain dari mendengar lagunya.
Semoga dengan adanya lagu ini atau lagu yang sejenisnya juga itulah, maka meminimalkan orang dari percobaan bunuh diri akibat patah hati. Baik itu secara tidak langsung (perlahan-lahan) ataupun ‘instan’ (cepat). Karena dengan hadirnya lagu ini bisa membuat hiburan atau terapi buat yang patah hati dan tentu dengan harapan dapat menghilangkan pikiran-pikiran negatif yang berbahaya seperti itu.
Bisa Kita lihat bagaimana orang yang tidak kuat mentalnya saat mengalami patah hati. Ada yang nafsu makannya menjadi hilang. Otomatis kesehatannya juga akan mulai menurun. Jika keadaan ini berlanjut terus menerus seperti itu, maka tidak menutup kemungkinan dia akan meninggal. Secara tidak langsung dia mencoba membunuh dirinya secara perlahan-lahan.
Atau jika orang sudah sangat tidak kuat lagi mentalnya menghadapi hal ini, maka dia akan menempuh jalan pintas atau ‘instan’ untuk mengakhiri rasa sakit akibat patah hati untuk selama-lamanya, yaitu melakukan bunuh diri secara langsung. Bunuh diri secara langsung pun bervariasi. Ada yang gantung diri, atau terjun dari ketinggian, atau sengaja menabrakkan diri ke kendaraan yang sedang melaju dengan cepat, atau meminum racun, atau menembakkan diri, atau yang lebih parah lagi membakar dirinya, atau yang lainnya. Sungguh sangat mengerikan bukan. Oleh karena itu, dengan mendengar lagu tersebut atau lagu yang sejenisnya itu sebagai sarana untuk terapi mengobati trauma akibat putus hubungan (patah hati) dengan pacarnya.
Kesimpulan
Jika hati atau jiwa sedang terluka, entah itu akibat maksiat atau patah hati, sebaiknya carilah sarana untuk terapi hati/jiwa/rohani guna menyembuhkannya. Dan sebaiknya juga menghindari diri dari hal-hal yang dapat menambah luka di hatinya, seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Tetap lanjutkan hidup dan bersemangatlah!
Referensi
https://en.wikipedia.org/wiki/Cry_for_Me
https://id.wikipedia.org/wiki/Ustaz
https://pixabay.com/photos/crying-cr...symbol-729439/
Diubah oleh alamakpedia 08-12-2020 18:09
0
324
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan