

TS
rizalshinoda
Mengenal Tuhan Secara Asyik Lewat Buku Tuhan Maha Asyik

Quote:
Data Buku :
Judul : Tuhan Maha Asyik
Pengarang : Sujiwo Tejo & Dr. M. N. Kamba
Penerbit : Imania
Halaman : 245 halaman
ISBN : 978-602-7926-29-5
Cetakan I : November 2016
Cetakan II : Februari 2017
Cetakan III : Maret 2017
Cetakan IV : April, 2017
Quote:
Membaca buku ini akan menyadarkan pembaca tentang pandangan samar manusia terhadap Tuhan melalui rekayasa kisah yang diperankan oleh lakon ala dunia bocah, penulis ingin membawa pembaca masuk ke dalam dunia interpretasi. Alhasil mereka berhasil menyentuh makna, lewat dialog-dialog polos. Dari dialog ke dialog lain penulis mengajak pembaca secara tidak langsung bermain-main menaiki puncak daya nalar kita untuk memperkenalkan ke-Maha Asyik-an Tuhan
Buku ini dibuka dengan sebuah lirik lagu berbahasa jawa yang ditulis dan dinyanyikan sendiri oleh sujiwo tejo. Terdapat barcode yang bisa dipindai menuju link untuk mengunduh lagu tersebut.
Dilanjutkan prolog yang ditulis oleh putu setia. Dia menceritakan tentang sanyasin atau pendeta yang mengibaratkan Tuhan bisa dimana saja dan bisa menjadi siapa saja, kemanapun dan dimanapun kamu akan melihat wajah Tuhan.
Wayang 1 adalah judul pertama dalam buku ini, menceritakan beberapa anak yang membahas tentang pedalangan dan wayang. Buchori, Kapitayan, Christine dan Parwati diceritakan sedang berlatih dan setelah itu menonton pertunjukan wayang. Terdapat penjelasan pula bahwa "aktivitas" wayang adalah kehendak dari dalang, wayang tidak dapat "protes" terhadap apa yang terjadi, hal ini berlaku untuk wayang golek atau wayang kulit. Berbeda apabila dalam wayang orang, dimana para wayang dapat berimprovisasi sesuai dengan kehendaknya tetapi tidak keluar dari jalan cerita yang ditetapkan oleh dalang. Cerita ini mengibaratkan bahwa setiap kehendak manusia apapun yang dijalani adalah sudah skenario dan kehendak Tuhan pula. Apapun hasilnya, baik dengan atau tanpa jalan dari Tuhan sejatinya itu adalah "restu" Tuhan.

Masih terdapat 27 judul lagi dalam buku ini yang akan membicarakan tentang Tuhan. Seperti biasanya, Sujiwo Tejo bercerita tidak jauh dari pewayangan atau hal-hal yang berkaitan dengan wayang. Seperti kehidupan, tiap bagian cerita berhubungan ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Sujiwo Tejo dan Nursamad Kamba membawa pembaca dalam mengenal Tuhan secara asyik karena memang Tuhan Maha Asyik. Sehingga dalam belajar mengenal Tuhan, pembaca tidak terlalu dipusingkan dengan hal-hal diluar pemahamannya karena buku ini seperti orang yang saling berbincang di warung kopi membahas tentang Ketuhanan. Ringan dan menyenangkan.
Buku ini dibuka dengan sebuah lirik lagu berbahasa jawa yang ditulis dan dinyanyikan sendiri oleh sujiwo tejo. Terdapat barcode yang bisa dipindai menuju link untuk mengunduh lagu tersebut.
Dilanjutkan prolog yang ditulis oleh putu setia. Dia menceritakan tentang sanyasin atau pendeta yang mengibaratkan Tuhan bisa dimana saja dan bisa menjadi siapa saja, kemanapun dan dimanapun kamu akan melihat wajah Tuhan.
Wayang 1 adalah judul pertama dalam buku ini, menceritakan beberapa anak yang membahas tentang pedalangan dan wayang. Buchori, Kapitayan, Christine dan Parwati diceritakan sedang berlatih dan setelah itu menonton pertunjukan wayang. Terdapat penjelasan pula bahwa "aktivitas" wayang adalah kehendak dari dalang, wayang tidak dapat "protes" terhadap apa yang terjadi, hal ini berlaku untuk wayang golek atau wayang kulit. Berbeda apabila dalam wayang orang, dimana para wayang dapat berimprovisasi sesuai dengan kehendaknya tetapi tidak keluar dari jalan cerita yang ditetapkan oleh dalang. Cerita ini mengibaratkan bahwa setiap kehendak manusia apapun yang dijalani adalah sudah skenario dan kehendak Tuhan pula. Apapun hasilnya, baik dengan atau tanpa jalan dari Tuhan sejatinya itu adalah "restu" Tuhan.

Masih terdapat 27 judul lagi dalam buku ini yang akan membicarakan tentang Tuhan. Seperti biasanya, Sujiwo Tejo bercerita tidak jauh dari pewayangan atau hal-hal yang berkaitan dengan wayang. Seperti kehidupan, tiap bagian cerita berhubungan ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Sujiwo Tejo dan Nursamad Kamba membawa pembaca dalam mengenal Tuhan secara asyik karena memang Tuhan Maha Asyik. Sehingga dalam belajar mengenal Tuhan, pembaca tidak terlalu dipusingkan dengan hal-hal diluar pemahamannya karena buku ini seperti orang yang saling berbincang di warung kopi membahas tentang Ketuhanan. Ringan dan menyenangkan.
Sekian review dari Ane, sampai jumpa lagi lain waktu ... 







tien212700 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
2.8K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan