Halo agan sista. Udah akhir tahun aja nih. Enggak kerasa ya. Padahal kemarin – kemarin masih musim Corona. Meski sekarang juga belum usai, tapi perlahan dan pasti orang – orang bepergian lagi.



Tapi karena pandemi belum berakhir, kegiatan jalan – jalan enggak harus jauh ke luar kota apalagi ke luar negeri. Biar aman dan nyaman, banyak orang berlibur di sekitar tempat tinggal mereka.
Begitu juga dengan ane. Kemarin – kemarin ane mbolangke tempat wisata yang enggak jauh dari rumah. Ane pergi ke Watu Dodol.



Watu Dodoladalah salah satu tempat wisata di Banyuwangi gan sis. Dulunya masih alas yang penuh bebatuan. Lalu batu itu dipecah (bahasa Jawanya didodol) karena mau dibikin jalan raya.



Namun ada satu batu yang enggak bisa didodol pada waktu itu. Entah ini benar atau enggak, ada kabar yang menyebutkan kalau batu ini pernah ditarik kapal tapi enggak gerak sama sekali. Jadinya dibiarin disitu aja dari dulu sampai sekarang. Di atas gumukitu juga ada sebuah makam petilasan. Jadi makin mistis aja nih batu.



Meski begitu, tempat wisata ini enggak kehilangan daya tariknya kokgans. Di tempat wisata ini, orang – orang dapat melihat pantai dan laut. Karena pantainya terletak persis di sebelah jalan raya, para pengendara motor atau mobil biasanya mampir kesini.



Mereka banyak dari daerah Wongsorejo dan sekitarnya. Kadang ada juga dari daerah Pantura. Biasanya dari Probolinggo, Situbondo dan wilayah sekitar Besuki. Kalau mereka hendak menyeberang ke Pulau Bali, sebelum sampai di pelabuhan pasti mereka bakal lewat sini. Makanya banyak pengemudi yang singgah disini buat ngaso.



Apalagi pas akhir pekan atau musim liburan. Di pinggir pantai banyak mobil berjejer. Orang – orang akan turun lewat jalan berbatu dan bisa ciprat – cipratan main air sepuasnya.



Kalau agan sista enggak mau basah – basahan, boleh menikmati suasana Selat Bali dari atas trotoar saja. Dari sana udah bisa banget kok buat lihat laut dan Pulau Bali. Dan waktu terbaik buat kesini adalah saat siang hari. Karena anginnya sepoi – sepoi dan bikin isis.



Nah, setelah puas melihat panorama Selat Bali, agan sista bisa tuh mengisi perut yang laper di warung sekitar pantai. Mereka menyediakan makanan seperti ikan bakar, aneka nasi dan minuman ringan. Kadang ada juga beberapa penjual kaki lima di dekat patung. Biasanya mereka menyediakan bakso, jagung rebus dan jajan enak lainnya. Jadi enggak perlu takut perut laper deh.



Begitulah liburan singkat ane kali ini. Agan sista tertarik kesini? Jangan lupa cuci tangan dan pakai maskernya ya gans.

Happy holiday!