Minggu pagi itu, tanpa direncanakan sebelumnya, kami sekeluarga ingin jalan-jalan, sekedar mengajak anak-anak kami yang selama pandemi ini tak pernah keluar jauh dari rumah. Karena kami sekeluarga senang sekali bermain air, maka pilihan untuk jalan-jalannya cuma ada dua, berenang di water park atau main air dan pasir di pantai.

Setelah mempertimbangkan dengan cara seksama dan dalam tempo yang singkat, kami memutuskan untuk memilih ke pantai saja. Dan pantai yang akan kami tuju adalah Pantai Tanjung Pasir yang berada di Teluknaga, Tangerang, Banten. Karena memang sudah cukup lama juga kami sekeluarga tidak pernah lagi ke pantai kecuali saya. Iya, saya sudah beberapa kali ke pantai itu dalam rangka olahraga sepeda.

Setelah menyiapkan segala sesuatunya, terutama baju dan celana untuk salinan nanti sedangkan untuk cemilan kami berencana nanti membelinya di mini market saja saat perjalanan. Kami pun berangkat menggunakan sepeda motor, tak lupa juga kami memakai masker sebagai upaya mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan di wilayah Tangerang.

Karena lokasi pantainya tidak terlalu jauh dari rumah kami, maka tak sampai satu jam kami sudah sampai. Untuk harga tiket masuknya kami harus membayar 20 ribu rupiah per sepeda motor. Kami lalu mencari tempat parkir dan juga sekaligus mencari tempat untuk duduk-duduk bersantai. Kami memilih tempat parkir yang dekat dengan saung yang ada tak jauh dari pantai. Untuk sewa saungnya kami juga harus membayar 20 ribu rupiah.

Kami menaruh barang-barang bawaan di atas tikar yang sudah disiapkan oleh pemilik saung. Sambil beristirahat sejenak kami makan cemilan yang sudah kami beli di mini market. Anak-anak kami pun sepertinya sudah tak sabar ingin bermain-main dengan air laut. Mereka dengan antusiasnya berlari menuju bibir pantai dan kamipun segera menyusulnya untuk menemani mereka bermain air dan pasir pantai dan juga menjaga mereka jangan sampai ombak menyeretnya karena menurut kami ombaknya cukup besar.

Setelah puas bermain-main dengan air, pasir dan ombak, kami pun kembali ke saung, mengambil baju ganti dan menuju ke tempat pemandian untuk membilas badan. Dan untuk mendapatkan air bilasan ini, kami harus membayar 3000 ribu rupiah per ember. Setelah membilas badan dan memakai baju ganti kami kembali lagi ke saung dan langsung memesan makanan untuk makan siang. Kami memesan nasi dengan lauknya yaitu ikan laut bakar, cumi goreng, tumis kangkung dan sayur asam. Kami pun makan dengan lahap.

Setelah makan siang dan perut pun kenyang kami memutuskan untuk pulang. Itulah kisah di hari minggu kami berwisata ke pantai di tengah pandemi yang belum berakhir ini. Bagi kalian yang berdomisili di Tangerang atau sedang main-main ke Tangerang, tak ada salahnya mengunjungi tempat wisata bernuansa pantai ini sekedar menghabiskan liburan di akhir pekan tetapi jangan lupa ya, tetap patuhi protokol kesehatannya.


Sumber Gambar : Dokumen Pribadi