Hari ini tanggal 4 Desember 2020 noken Papua menjadi Google Doodle dengan tema merayakan Warisan Budaya Noken Papua

Google doodle sendiri adalah perubahan logo khusus dan bersifat sementara yang akan muncul di beranda google. Google doodle biasanya dimaksudkan untuk memperingati liburan, acara, prestasi, dan tokoh sejarah terkemuka. Edisi pertamanya adalah Burning Man pada tahun 1998.

Noken merupakan salah satu kebanggaan bagi masyarakat Papua, tradisi membuat noken sendiri sudah dilakukan dari zaman nenek moyang hingga sekarang. Yang perlu diingat adalah pembuat noken hanya masyarakat Papua.

Noken adalah tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan cara menggunakan kepala dan terbuat dari bahan serat kayu. Noken adalah simbol kedewasaan seorang wanita di Papua. Karena keunikannya pada 4 Desember 2012, noken khas masyarakat Papua ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda UNESCO.

Pembuatan noken dilakukan secara manual, ya, GanSist. Butuh ketelatenan dan kesabaran luar biasa dalam membuatnya. Bayangkan butuh waktu 2 sampe 3 minggu untuk pembuatan satu buah noken. Makin besar ukuran noken makin lama waktu pembuatannya, bahkan hingga berbulan-bulan.

Saking cintanya masyarakat Papua dengan noken, semua siswa dan pejabat di Papua diwajibkan memakai noken pada satu hari yang telah ditetapkan.

Filosofi yang terkandung dalam tas tradisional Noken adalah simbol kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan bagi masyarakat di tanah Papua terutama kebanyakan di daerah Pegunungan Tengah Papua seperti suku Mee/Ekari, Damal, Suku Yali, Dani, Suku Lani dan Bauzi.

Perlu diingat sekali lagi, noken ini hanya bisa dibuat oleh para wanita di Papua. Karena wanita dikatakan dewasa jika sudah bisa membuat noken, dan keterampilan membuat noken dijadikan salah satu syarat untuk bisa menikah.

Bahan baku membuat noken adalah kayu pohon Manduam, pohon nawa atau anggrek hutan dan masih banyak lagi jenis pohon umum yang sudah biasa digunakan untuk bahan utama noken. Kayu-kayu tersebut dikeringkan, dipilah-pilah bagian seratnya, kemudian melalui proses pemintalan yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Pewarna yang digunakan untuk mempercantik penampilan noken diambil dari pewarna alam.

Ada beragam ukuran noken yang biasa digunakan, noken ukuran besar disebut Yatoo, noken ini dipakai untuk membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, barang-barang belanjaan, digunakan juga untuk menggendong anak. Noken yang berukuran sedang disebut Gapagoo, biasanya digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan dalam jumlah sedang, dan noken yang berukuran kecil disebut mitutee, noken ini digunakan untuk membawa barang-barang pribadi.

Noken-noken ini juga dijual bebas, loh, GanSist. Harganya mulai dari Rp. 25.000 hingga Rp. 50.000, kalo dibandingkan dengan pembuatannya yang dikerjakan secara manual harga noken yang tersebut tergolong murah.

Noken terbilang unik dikarenakan cara membawa noken menggunakan jidat kepala, jangan sekali-kali GanSist membawa noken dengan cara mengalungkannya di leher, ya, apalagi jika membawa hasil kebun atau hasil bumi, bahaya!

Noken merupakan salah satu souvenir unik yang paling banyak dicari wisatawan. Keunikan lain dari noken adalah meskipun Papua memiliki lebih kurang 250 etnis dan bahasa, tapi semua suku memiliki kerajinan tangan noken yang sama.

Semoga kelestarian warisan budaya noken Papua bisa terus lestari tak pernah tergerus jaman. Akhir kata, terimalah persembahan dari Google hari ini


Sumber gambar dan referensi : 1, 2